EPS 26

2.9K 96 1
                                    

EPS 26

Berkat Ikhtiar dan Do'a Kang Hafi dan Habibah,Alhamdulillah Habibah dapat berjalan dengan Kakinya meskipun Masih Menggunakan bantuan Tongkatnya,Latihan demi Latihan Setiap Harinya Kang Hafi membantu Istrinya Untuk Berjalan Meskipun Hanya beberapa Saat saja,Kini Membuahkan Hasil Habibah dapat berjalan dengan Kakinya.

Senyum Manis Habibah pun kembali Merekah seperti Sebelumnya,Menjadikan Kebahagiaan Tersendiri untuk Knag Hafi Melihat Istrinya dapat Tersenyum;

Dan Kini Habibah dapat Membantu Memasakan Kang Hafi dan Tentunya menurutnya Sedikit meringankan Tugas Kang Hafi Merawatnya di banding bulan-bulan sebelumnya,4 Bulan setelah kejadian Naas itu,Ternyata Banyak Hikmah di balik kejadiannya,Habibah lebih Mesra kepada Suaminya dan Kang Hafi lebih sayang padanya;

Pagi ini Setelah Kang Hafi mengantarkan Buah jeruk hasil kebunnya ke pedagang-pedagang pasar Maupun Penjual-penjual Yang memiliki lapak di pinggir jalan,dia pun kembali pulang sambil membawa buah mangga kesukaan Istrinya;

"Assalamu 'Alaikum" (Salam Kang Hafi)
"Wa 'alaikum salam" (Jawab Habibah di dalam Rumah)

(Pemirsah Yang Budiman....perlu di ketahui Kang Hafi dan Habibah Telah Memisah rumahnya di samping Abahnya,Sengaja Penulis singkat tentang Kang Hafi membuat rumahnya sebelum kejadian naas)

Meskipun Rumahnya sederhana,Namun mereka Tinggal di dalamanya Cukup merasa Nyaman dan Bahagia,Habibah pun Menyambut kedatangan Suaminya;

"Mpun Kondur Mas" (Tanya Habibah setelah Kang Hafi Masuk)
"Ngge dik...wau enten 10 Tempat yang harus mas anter,Jadi Rodhok suwi" (Jawab Kang Hafi)

Kemudian Mereka duduk di Ruang tengah rumahnya,Sambil Kang Hafi Menghilangkan Lelahnya;

"Capek Nggeh Mas" (Tanya Habibah Sambil Memberikan 1 gelas Air putih,Sepertinya Kg Hafi Haus)

"Mimix riyin Mas" (Pinta Habibah)

(Tibaknya bojoku kih Syang tenan.....Ngerti ae sek Ngelak/Haus)

Kemudian Kang Hafi pun Mengambil Gelas yang berisi Air putih pemberian Istrinya dan meminumnya;

"Sakno Men Bojo ku Ya Allah" (Ucap Habibah sambil Mengelap Keringat suaminya)

"Ampun toh...Mas jadi isin" (Tegur Kang Hafi)
"Kenapa Loh Mas" (Tanya Kang Hafi)

"Gak penak di woco seng jek Podho Jomblo...Garai iri dik" (Jelas Kang Hafi)
"Bene Mas.....Ben Ndang Nyusul koq" (Jelas Habibah) Kafooookkk

"Eh.....Mas Mbekto oleh-oleh loh dik" (Jelas Kang Hafi sambil Menunjukan Kantong plastik yang berisi Mangga Manis)
"Pundhi Mas...Oleh-oleh Nopo?" (Tanya Habibah penasaran)
"Niki...............................Ciluuuuukkkk.....Baaaa" (Jawab Kang Hafi sambil membuka Kantong plastiknya)

"iiiih Mas Baik banget kalih adik,purun Mbekto buah kesukaan adik" (Jawab Habibah merasa senang dengan buah kesukaannya)
"Lah nggeh.....Lek gak baik Yo Sampean Gak Seneng" (Jawab Kang Hafi)
"Hemmmm Mas.....Mulai" (Jawab Habibah)

"lah Nggeh toh.......Awal kita menikah....Mas itu berharap sekali pean pisan-pisan Menatap Mas....Tapi pean Mek Ndingkluk ae/Menundukan muka"(Jelas Kang Hafi)
"Hehe...Engge...Mas iling Mawon" (Jawab Habibah sambil tertawa kecil)

"Yang lebih anu Lagi....Mas kui berhaaaaarap bianget....Pingin Nyium pean,Piye toh Sakjane Rasane...Tapi Koq Yo gak di kasih kesempatan" (Jujur Kang Hafi)
"iiiihhh Mas" (Habibah Mulai Gemes dengan Kejujuran Kang Hafi kemudian dia pun Mencubitnya)

"Mas Mawon Mboten Ngertos Sikon.....Mas Ngertos adik isin...Menatap mawon isin,Koq iki malah arep Nyuwun cium,Haruse Mboten Langsung Ngoten Mas"(Jelas Habibah)
"lah pripuuuun....Pripuuuun" (Kang Hafi Penasaran)

Tampaknya Bahasan ini menarik buat di dengar kang Hafi,sehingga kang Hafi pun Tubuhnya lebih mendekat kepada Habibah karena penasarannya,Namun setelah Kang Hafi di dekatnya dan siap mendengarkan malah habibah diam;

"Lah Koq mendel sayank....Pripun koq seharusnya" (Tanya Kembali Kang Hafi)
"Mboten sios Mas...adik isin" (Jawab Kang hafi)
"Koq isin toh sayank....isin kuwi lek pertama...lek lawas-lawas Yoh gak isin" (Goda Kang Hafi)

"Harusnya Mas Niku...Damel adik cinta kalih Mas,Damel adik gak isin,Baru anu Mas,Mosok Mas tiba-tiba minta cium di saat adik malu,Menatap njenengan mawon Mas ae malu koq" (Jawab Habibah)
"Oh Ngoten toh" (Jawab kang Hafi rodhok paham)

Kemudian Kang Hafi pun Terdiam seakan sedang Berfikir lalu meneruskan bicaranta;
"Tibaknya....perempuan itu besar Kemaluannya toh" (Jelas Kang Hafi)
"Kemaluane Sinten Mas" (Tanya Habibah wes Mulai di Selewengno sajak e)

"Yo Niku loh....isine wong wedhok" (Jelas Kang Hafi)
"Ngge lah Mas" (Jelas Habibah)

"Tapi Sakniki Mpun Mboten isin ta" (Tanya Kang Hafi)
"Ngge radi Mboten lah Mas....Mpun dangu koq dados garwone njenengan" (Jawab Habibah)

"Mas Njajal isek isin ora......Uwun Ciiiium" (Jelas Knag Hafi sambil Menyodorkan pipinya)

"Hemmmm Mas......Mulai" (Jawab Habibah)
"Ayuk loh Syayank" (Pinta kang hafi)

Meskipun sebenarnya Habibah Yo rodhok isin,Tapi wes kadung di Tantang kang Hafi;

"Alhamdulillah....Tibaknya Istrine mas wes gak isin kalih Mas" (Jelas Kang Hafi)
"Kan Mas Ngledek toh" (Manja Habibah)

"Mboten Syank....Mas cuma Bahagia,Njenegan sudah bisa mencintai Mas Sekarang,Meskipun dulu bersikap acuh dengan Mas" (Jawab Kang Hafi)
"Adik Juga Sangat bahagia Mas,punya suami seperti Njenengan,dapat bersabar menghadapi kulo sing kados Niki" (Jawab Habibah Sambil merebahkan tubuhnya kepundak kang Hafi)

"Ngge Mpun.....Ayuk....Kadose Mpun Siap niki" (Jelas Kang Hafi)
"Siap Nopo Mas" (Tanya Habibah bingung)

"Niku loh" (Jawab Kang Hafi)
"Niku Nopo sih Mas...adik Mboten Paham" (Habibah penasaran)

"Anu loh dik" (Jawab Kang Hafi Mbulet gak jelas)
"Ona...Anu...Ona...Anu Nopo to Mas" (Tanya Habibah)

Tapi Kemudian Ternyata Habibah dapat Paham apa Yg di Maksud Kang Hafi;

"Oh Ngge adik Paham....Ngge Mpun Mas Siram riyin" (Jawab Habibah sambil tersenyum)

Kemudian Kang Hafi pun Mandi,Menyegarkan badannya dan Membersihkan bekas keringat pada tubuhnya;

Pernikahan Tanpa CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang