EPS 33

2.4K 77 0
                                    

EPS 33

Setelah Kang Hafi dan Habibah berperang Semalaman,Telah banyak medan Perang yg mereka lalui bersama,Harus melewati Lembah,Mendaki Gunung,Tak luput juga dengan Jurang Yang curam dengan dasarnya,Berkat kegesitan Kang Hafi menuntun Teman Gerilyanya,dengan mengerahkan semua Tenaga dan kemampuannya,Kang hafi dan Habibah sampai kepulau kebahagiaan,Meskipun Harus Terkulai Lemas Tanpa Tenanga,

Kang Hafi berhasil Membawa Istrinya mencapai Puncak Pulau Kebahagiaan Hingga Habibah dapat tersenyum di sampingnnya dalam remang-remang lampu Kamarnya;
(Ojo mbok Bayangno Situasine)

Mendaki Gunung dengan Rute Yang Terjal dan Penuh bebatuan,Menjadikan Kang Hafi Harus Banjir keringat dan Kelelahan,Begitu Juga dengan Habibah Yang hanya berjalan mengikuti Komando dari Sang Pemimpin,Namun pada Akhirnya mereka berdua dapat menunai Kebahagiaan,dapat berdiri di Ujung puncak dengan selamat tanpa ada Halangan.

Sesaat Mereka pun akhirnya Saling merebahkan tubuhnya,Berharap dapat menghilangkan lelahnya,Entah Yang sekeian keberapa kali Mereka Mendaki dan Menyusuri Lembah itu,Hingga mereka pun Lupa dan Sulit menghitungnnya di karenakan Tak henti-henti dan bosannya mereka melakukannya kembali;

20 Menit Menurut Perkiraaan,Kang Hafi Yang berbaring di samping Istrinya,Mulai Menjulurkan Tangannya,Entah apa Yang di Cari dalam keremangan Lampu Kamarnya,Meskipun Lampu tampak sedikit gelap,seakaan kang Hafi sudah Hafal dengan sesuatu yg sudah sering dia sentuhnya;

Rabaan Kang Hafi terus saja mencari sesuatu,Jari-jari Tangannya menyusuri bagiannya yang Tampak Mulus yang ia raba,Terkadang dia mengarahkan ke kanan dan kekiri berharap Jarinya menyentuh barang yang sensitif,

"Maaaaaaaaaaaaaas" (Pekik lirih Habibah)

Namun Knag Hafi seakan tak menghiraukan panggilannya,dan terus saja memainkan tangannya mencari sesuatu,Setiap lekuk dia telusuri dengan jarinya,Namun belum saja Jarinya menemukan tempat sasarannya,Membuat Habibah selalu memanggilnya,

Beberapa saat kemudian Setelah lama Kang Hafi meraba dan mencari sesuatu di sampingnya,Karena Knag Hafi posisinya adalah di samping sebelah kanan Habibah berbaring,dia berhasil menemukan Sesuatu di Ujung jarinya yang dia Rasakan,

Di rasa bulat namun bukan bola,dia menyusuri tepinya dengan jarinya,setiap lekuknya terasa di ujung jari Kang Hafi,dan dia berusaha menekannya Namun belum saja Kang hafi berhasil menekannya dia di kejutkan dg Suara Habibah,

"Masss Cepetan....Ampun kedangon Maaaas" (Pinta Habibah)

Dan Kang Hafi hanya bisa menenangkan Habibah agar bersabar sedikit lagi;
"Sabar sayaaank" (Jawab Kang Hafi)

Kembali kang Hafi menjulurkan Tangan pada Sesuatu Yang bulat tadi yg dia pegang sebelumnya,Kembali Kang Hafi berusaha menekannya,dan lagi-lagi Habibah Memanggilnya;

"Maaaaassss" (Rengek Manja Habibah)
"Adik Mpun Mboten sabar loh Maas" (imbuhnya)

"Sebentar sayank" (Jawab Knag Hafi)
lagi-lagi kang hafi belum berhasil dengan tujuanya

Ketiga kalinya Kang Hafi mengarahkan jari tangannya berharap kali ini berhasil,Kembali Knag Hafi mengarahkan Tangannya kesamping seperti semula dan mencari sesuatu yang tampak bulan namun bukan bola,

Setelah dirasa dia menemukannya,Kg Hafi pun dengan cepat menekannya,Karena takut gagal seperti sebelumnya di kagetkan dengan panggilan Istrinya;

Setelah Kang Hafi menekannya Lampu Kamar pun Mulai Terang memenuhi Ruangan Kamar Mereka;

"Madosi saklar mawon koq Duangu toh Mas....mas....adik selak pingin ke kamar mandi" (Jelas Habibah)
"Engge Ayuk Sayank....Mas Kancani Mboten" (Tanya Kang Hafi)
"Engge toh Mas....Takuuuut" (Jelas Habibah)

"Ngge Mpun Ayuk" (Jawab Knag Hafi)

Dan Kang Hafi dan Habibah pun turun dari Ranjangnya dan keluar dari Kamarnya menuju Kamar mandi,Setelah Kang Hafi melihat jam ternyata jam 2 malam,berlanjut Habibah dan Knag Hafi Mandi dan melakukan Sholat Malam;

==================
Perjalanan Cinta dan kemesraan Dalam keluarga mereka Ternyata tidak Hanya melalui jalan Mulus tanpa hambatan Layaknya jalan tol Jakarta,Setelah 2 Bulan Semenjak Kejadian Mesra itu,Habibah telah rela Melepaskan Ke Gadisannya untuk Kang Hafi Suaminya,Kini Keluarga mereka Harus teruji dengan Perekonimian Keluarga Mereka;

Usaha Kang Hafi Ynag selama ini di jadikan Usaha poko untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya,Mencukupi kebutuhan rumah tangganya dan menafkahi Habibah Istrinya,Namun Harus mengalami kehancuran di sebabkan persaingan Usaha kurang sehat dari lawan saingnnya,yang Menjadikan menikam Usaha kang hafi Harus berhenti tak dapat peluang menyetok kembali,Terlbih Hasil Panen Ladangnya yang mengalami kemerosotan dalam hasil panen;

Mungkin benar,kata orang bijak "Hidup kadang di atas dan terkadang pula di bawah" seperti Roda Yang berjalan,Perjalanan Kehidupan seseorang tak selalu saja Naik di atas,Terkadang pula Harus di bawah agar dapat mensyukuri Nikmatnya saat di atas,

Kini Habibah Harus teruji kesabarannya saat suaminya,Tak mempunyai pekerjaan dan kesusahan dalam menafkahi dirinya,Jangankan untuk Mencukupi Kebutuhan diri Habibah sendiri,Seperti bedak dll perlatan Kecantikannya,Kebutuhan Pokok saja Terkadang Kang Hafi harus berpuasa Agar Nasi bagiaanya dapat di Makan Habibah Istrinya,Atau terkadang beras Yang mereka miliki harus di masak menjadi bubur,berharap dapat di bagi dua untuk makan bersama;

Kang Hafi dan Habibah tak menginginkan Masalah keluarganya harus di bantu atau memohon bantuan kepada Orang tua mereka masing-masing ataupun berharap iba dari orang lain,Mereka berharap inilah awal perjuangan sesungguhnya mencapai keluarga Yang "SAMAWA"

Namun seberapa Kuat habibah akan terus bersama kang Hafi yang tanpa pekerjaan dan kesehariaannya kelaparan?

Mungkn waktu yang akan menjawab,Seberapa setianya Habibah mengiringi suaminya,dengan keadaan serba kesusahan dan kekurangan;

N E X T
============

Pernikahan Tanpa CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang