EPS 45

2.1K 71 0
                                    

EPS 45

Usai kang hafi menyelesaikan mandinya dan tak lupa juga berpakaian rapi,dari arah kamarnya terdengar gelagak tawa dan canda,yang terfikir oleh kang hafi habibah bersama siapa di ruang tamu tak seperti biasanya,Kemudian kang hafi pun keluar dari kamarnya menghilangkan penasaran dirinya,

Cukup terkejut setelah kang hafi keruang tamu rumahnya,di lihatnya Aldika yang sedang duduk menghadap kearahnya,mereka pun saling memandang hingga habibah yang berada di depannya aldika pun turut menoleh kebelakang;

Spontan Saja kang hafi menyapanya Namun sedikit menggoda habibah yang berada di depan Aldika

"loh Onok dik Aldika.......eh Mbak Aldika" (Sapa kang hafi)

Mendengar kata dik di tujukan Aldika,habibah pun melirik tajam pada kang hafi,begitu juga kang hafi hanya tersenyum saat melihat habibah seperti itu,lalu berusaha menjelaskannya pada habibah;

"Lali Niku wau dik habibah....Tapi Mas rodhok sengaja Njenengan Cemburu opo ora"(Jelas kang hafi)

Belum saja habibah menjawab suaminya,Aldika lebih duluan angkat bicara;
"Mpun Mboten cemburu koq yo Mbak"
Jawab Aldika sambil pandangannya mengarah ke habibah,Dan habibah hanya mengangguk dan senyum;

"lah yo ngono sing akur kan penak....damai,jadi atine ayem,tentrem" (Jelas kang hafi)
"Mpun Ayem koq Mas" (jawab habibah sambil tersenyum)

"Mas krungu wit mau koq ngguya-ngguyu ae,Cerito nopo ta Njenengan berdua"
Tanya kang hafi penasaran,Tampak akrabnya mereka;

"Niki loh mas...adik wau cerita kalih mbak Aldika Tentang awal pernikahan kami yang sama-sama di jodohkan,Koq mbak Aldika gak percoyo lek njenengan Poso 1 ½ Tahun"
Mendengar Penjelasan Habibah kang hafi juga Turut tersenyum,dan menjawabnya;

"Hooh Mbak Aldika....Posone lawas Tenan,Untung ae saking sabare,Jadi aman-aman saja" (Jawab Kang hafi)

Akhirnya mereka pun saling tertawa,Menghiasi Keakraban mereka terlebih bagi habibah Istrinya,ini awal baru menjalin persaudaraan dengan teman pondoknya lebih akrab dari sebelumnya;

Kemudian Mereka mengakhiri tawanya di meja makan,Masakan buatan habibah dan Aldika,Setelah Mereka makan bersama dalam meja yang sama,kembali kang hafi menanyakan tentang suaminya;

"Lo Kang Aldy mboten nderek ta Mbak dika" (Tegur kang hafi kepada Aldika)
"Mboten kang...eh Gus....Kulo mriki Nggeh Mas Aldy seng ngengken"(Jelas Aldika di samping Habibah)
"kapan-kapan di ajak mriki loh Mbak dika" (Pinta Habibah)
"Ngge Mbak...Pindongane mawon....bisa melihat dedek bayi lahir"
Jawab Aldika tersenyum sambil memegang perut habibah yang di sampingnya;

Obrolan mereka pun panjang lebar penuh canda dan tawa,hingga setelah sholat dhuhur berjamaah Aldika pamit pulang kerumahnya,Setelah mengantarkan Aldika di halaman rumahya Habibah Menyusul suaminya yang sedang menikmati kopinya,kemudian habibah duduk di sampingnya,dan mengutarakan isi hatinya;

"Mas.....adik Minta maaf ya Mas" (Jelas habibah)
"Kenapa sayank.....koq tiba-tiba minta maaf" (Tanya kang hafi)

"Mbak Aldika wau Cerita...Kalau Mas harus menolak tawaran suaminya demi adik" (Jelas Habibah)
"Engge...Terus pripun" (Tanya kang hafi)
"Adik merasa bersalah mawon mas"
Jawab habibah terasa sedih dengan piihan suaminya harus membatalkan tawaran Aldy karena dirinya;

"Mboten nopo sayank....Menurut mas itu juga yang terbaik,dan Mas juga akan memulai usaha yang lain,dan mungkin akan menekuni usaha mas yang dulu sempat berhenti,Menurut mas usaha ini bisa sambil menangajar bantu abah,kalau mas kerja di tempat Aldy kan harus pulang sore dan berangkat pagi,waktu bantu abah mboten wonten dik"
Kang hafi mencoba menjelaskan kesedihan habibah karena rasa bersalahnya,namun disisi lain kang hafi mempunyai tujuan untuk membantu abahnya,agar dirinya tetap di rumah dan mengajar santri-santri abahnya;

"Oh Ngge Mpun lek Ngoten...Tapi adik minta maaf ngge mas" (pinta habibah)
"Engge sayank.....Tanpa Njenengan Meminta maaf,mas selalu memaafkan dik" (Jawab kang hafi)

Lagi-lagi jawaban kang hafi membuat terharu habibah,hingga dirinya merebahkan tubuhnya dalam pelukan kang hafi,Begitu pula kang hafi selalu bersikap sayank kepada istrinya,Belain mesra kang hafi kepada habibah,membuat habibah nyaman dan bahagia dalam pelukannya;

Begitu pula dengan Aldika setelah sampai dirumahnya,Menyampaikan kabar bahagia pada Aldy suaminya,bahwasanya kecemburuan yang hadir dalam keluarga mereka kini berubah menjadi kedekatan dan keakraban,Mendengar kabar itu Aldy pun turut bahagia;

Hari berganti-hari begitu pula bulan silih berganti,Usaha Kang hafi yang dia tekuni selama ini telah membuahkan hasilnya kembali,bahkan stock untuk di kirim ke para penjual sering kekurangan hingga kang hafi harus terjun ke petani dan membelinya dari hasil mereka,

Pesanan buah-buahan dan lain-lainnya yang dia kirim sekarang tidak lagi hanya meliputi wilayah jawa,Namun sering pula keluar wilayahnya,berkat ketekunan dan perjuangannya kang hafi kini telah mendapatkan hasilnya,meskipun banyak rintangan yang telah dia lalui untuk mencapainya,

Habibah istri yang setia selalu mendukung dan men support nya baik dalam suka maupun dalam duka,Tetap setia sekalipun hinaan dan ejekan itu hadir kepada suaminya,Namun sifat tegas dirinya tak menggoyahkan hatinya untuk meninggalkan kang hafi disaat kesusahan melanda kala itu,

Kini kang hafi dapat fokus dengan santri-santri abahnya,dan menanti kelahiran calon bayinya yang hanya tinggal hitungan hari saja;

=======================================

Pernikahan Tanpa CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang