EPS 44

2.3K 91 6
                                    

EPS 44

Setelah memarkir Mobilnya di depan rumah habibah,Aldika berlahan turun dari Mobilnya sambil menggendong putrinya,Ketukan pintu dan salam pun Mulai terdengar dari dalam Rumah habibah,Suasana rumahnya tampak sepi hingga salam Aldika pun tidak cukup hanya sekali mengucapkannya;

"Assalamu 'alaikum" (salam Aldika)
"Wa 'alaikum salam"

Habibah menjawab salam Aldika dari arah dapurnya,sesaat kemudian Habibah pun Membukakan pintu untuk tamunya,Cukup mengejutkan setelah habibah membukakan pintu yang di lihatnya adalah sosok wanita cantik teman satu pondoknya,dan dia juga yang telah membuat hatinya sedikit cemburu karena kisah masa lalunya;

"loh Mbak Aldika...Tumben mampir mriki,Monggo pinarak Mbak" (Tegur habibah)

Kemudian mereka pun saling berpelukan,Meskipun Aldika orang yang membuatnya cemburu,Namun kehadirannya kali ini sebagai tamu,habibah pun menyambutnya dengan baik terlebih dirinya adalah teman satu pondoknya;

"Engge sengaja Mriki Mbak bibah...pingin kepanggih njenengan" (Jawab Aldika)

Habibah kemudian menuntun Aldika masuk kedalam rumahnya,Sambil Mendengar maksud Aldika silaturrohmi kerumahnya,semoga saja benar ingin bertemu dengan dirinya bukan kangen dengan suaminya; 

Setelah mereka duduk,Habibah mendekati Aldika dan memegang pipi putrinya;
"Sinten Asmane Mbak dika.....Cantik koyo Ibune" (Jelas habibah)
"Maulida irana Putri Mbak....Njenengan Juga Sebentar lagi toh,Sudah berapa bulan Mbak?" Tanya Aldika melihat perut habibah yang sudah tampak besar

"Kurang Lebih 6 buan Mbak dika" (Jawab Habibah di samping Aldika yang masih memainkan jarinya Putri)

"Pingin laki-laki apa perempuan Mbak" (Tanya Aldika)
"Kersane Mawon Mbak,di kasih laki-laki Yo seneng,Perempuan Yo gak opo-opo"
Habibah menjelaskan jika di beri seorang putra atau pun putri merasa tidak keberatan;

"Tasik Aktifitas Nopo Niki wau Mbak bibah"
Sengaja Aldika mengajak Habibah bicara agar suasana tampak rilex,dan tak kaku seperti dulunya,sebelum mengungkapkan maksud tujuannya;

"Cuma masak wau teng dapur Koq,Persiapan sak derange mas Hafi kondur saking kebun"
(habibah menjelaskan aktifitasnya sebeum kedatangan Aldika)

"Ngapunten Ngge mbak....malah kulo ngganggu Njenengan"(Jelas Aldika)
"Mboten Koq Mbak....Justru kulo remen Njenengan purun mampir teng gubuk e kulo" (Jawab Habibah)

Sesaat Kemudian suasana pun Tampak hening,Hingga ahirnya Aldika mulai menyampaikan hajat detangannya kerumah habibah;

"begini Mbak Bibah....adapun maksud kedatangan Aldika kesini pertama niatnya silaturrohmi,Selain itu meluruskan perasaanya Njenengan Yang sering Cemburu dengan saya,dan Aldika juga tidak menyalahkan Mbak bibah dengan perasaan itu,karena Aldika juga sama-sama wanita jadi cukup bisa merasakan apa yang mbak bibah rasakan"

"Tapi bener Mbak...Aldika menganggkap Kang Hafi sekarang hanya sebatas Teman atau Saudara saja,tidak lebih dari itu,Jadi Mbak Ampun cemburu Malih Nggeh"

Mendengar Penuturan Aldika tentang perasaannya kepada kang hafi,begitu juga kecemburuan dirinya pada Aldika,Habibah hanya tertunduk malu Namun dirinya harus mengakui kesalahannya selama ini,dan dirinya pun harus berani meminta maaf telah mencemburi Aldika;

"Engge Mbak dika....Maafkan Kulo Nggeh,Mungkin karena terlalu sayangnya Saya kepada mas hafi,Hingga sering Muncul perasaan itu yang seharusnya tidak demikian;

Aldika Hanya mengangguk dan mengusap pipi habibah,Yang menampakan raut wajah sedih karena penyesalannya,Kemudian mereka pun saling berpelukan kembali layaknya kakak beradik;

Kini Kecemburuan Habibah kepada Aldika sudah terbuang jauh dari lubuk hatinya,Ternyata perasaannya selama ini tentang Hubungan Aldika dan kang hafi,hanya sebuah kecemburuan tanpa alasan saja,dan mungkin saja karena terlalu sayangnya habibah kepada Kang hafi,Setelah mereka saling melepaskan pelukannya dan merasa lega dengan perasaaan mereka masing-masing,kembali Aldika menjelaskan tentang kang hafi;

"Mbak bibah....Sebenarnya Mas Aldy telah menawarkan kerja sama dengan kang hafi,Intinya mas Aldy itu pingin menjalin persaudaraan kepada kang hafi lebih dekat lagi" (jelas Aldika)
"Kerja sama Nopo Mbak" (Tanya Habibah)

"beberpa bulan yang lalu mas Aldy menawarkan sama kang hafi,hanya sedia tempat saja selebihnya barang dan lain-lain biar urusan mas Aldy,Namun kang hafi membatalkan karena gak ingin menyakiti perasaane Njenengan"(Jawab Aldika)
"Mas hafi gak pernah cerita tentang penawaran itu,,jadi saya juga tidak tau Mbak"(Jawab Habibah)

"Mungkin Saja Kang hafi tidak ingin menambah beban fikiran Njenengan,sehingga tidak membicarakan hal itu" (Jelas Aldika)

Sesaat habibah termenung mengingat kejadian waktu itu saat kang hafi menjelaskannya,Namun setelah habibah mengingat-ingat memang benar kang hafi tidak pernah membahas masalah tawaran untuk dirinya,kini habibah merasa kasihan dan terharu pada suaminya,Hingga di hina karena penganganggurannya,namun disisi lain dia di beri tawaran Namun harus di tolak karena mengingat perasaan istrinya,

Lamunan habibah pun tersadar Saat Aldika mengejutkan dengan pertanyaanya;
"Eh Mbak bibah Tirose Tasik Masak....Ayuk Aldika ewangi"
(Pinta Aldika sambil melemparkan senyuman)
"Lah Putri Pripun" (Tanya habibah)
"Niki Putri mpun bubuk"

Jawab Aldika sambil menunjukan Putri yang sudah tertidur dalam pangkuan Aldika,Kemudian habibah menyuruh Aldika untuk di tidurkan d ruang kamar rumahnya yang kosong,

Kamar biasa untuk tiduran dirinya menghilangkan lelah di siang hari,lalu Aldika dan habibah pun Masak di dapur akrab layaknya seperti kakak beradik,Andaikan saja kang hafi melihatnya Mungkin turut bahagia melihat mereka akrab tanpa kecemburuan lagi;

Sebelum Azan Dhuhur berkumandang seperti bisanya kang hafi pulang dari kebunnya,berhubung badannya yang kotor sehabis bekerja dia pun lewat pintu belakang rumahnya dan langsung mandi di kamar mandinya,

kang hafi belum mengetahui kedatangan Aldika di rumahnya,Karena habibah dan Aldika di ruang depan sedang saling bercanda,bercerita pengalamannya setelah sama-sama di jodohkan tanpa adanya perasaan cinta;

Pernikahan Tanpa CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang