Love Shot (2)

2.3K 392 46
                                    

Sebelum baca, wajib putar mulmed di atas.
EXO - Love Shot.
👆👆👆


Kyungsoo sedang menyirami tanaman saat disebrang sana mobil Chanyeol memasuki pelataran parkir. Kyungsoo tersenyum cerah, berniat mengajak sahabatnya ini menikmati sore hari yang cerah. Namun, niat itu diurungkannya begitu melihat wajah Chanyeol yang lesu. Sahabatnya itu seperti sedang mengalami masalah yang berat.

Kyungsoo mematikan keran air dan menggulung selang dengan sembarangan. Dia berlari menyebrangi jalan menuju ke rumah Keluarga Park. Menghampiri Chanyeol yang berjalan dengan gontai.

"Kau kenapa?" tanya Kyungsoo dengan prihatin.

"Aku mau mati saja rasanya."

"Hah, akhirnya kau akan mati." Kyungsoo berniat menggoda Chanyeol, berharap sahabatnya terpancing akan leluconnya.

Namun, Chanyeol sama sekali tidak menggubrisnya. Dia naik ke lantai atas, berjalan gontai ke arah kamarnya. Mengabaikan sapaan ibunya atau pertanyaan-pertanyaan Kyungsoo yang bertanya apa yang terjadi padanya.

Kyungsoo mengikuti Chanyeol hingga ke dalam kamar. Dari tempat ini, dia bisa melihat kamarnya yang berada sebrang. Kyungsoo duduk di ambang jendela dan memperhatikan Chanyeol yang merebahkan diri dengan pasrah di atas ranjang.

"Apa yang terjadi denganmu?" Kyungsoo bertanya lagi saat tidak ada jawaban.

"Aku putus dengan Jennie," jawab Chanyeol dengan suara lemah.

"Kau bosan padanya? Bukankah kau katakan kalau dia akan menjadi terakhir untukmu?"

"Kami putus karena kemauan bersama."

"Kau tidak mencintainya?" tanya Kyungsoo dengan raut bingung. Setaunya, diantara semua mantan Chanyeol, Jennie yang paling dicintainya. Chanyeol mau melakukan apapun asal bisa bersama Jennie.

"Aku sangat mencintainya."

"Lalu, kenapa kau mau putus?"

"Sebelum kami pacaran, kami sudah memiliki perjanjian."

Kyungsoo mengeryitkan keningnya.

"Jennie sudah memiliki pacar."

"Kau pria simpanannya?!!"

Chanyeol mengangguk lemah. "Sewaktu aku tertarik padanya, Jennie sudah bilang kalau memiliki pacar yang sedang menjalani wajib militer. Aku yang begitu terpesona padanya, tidak memperdulikan alasannya. Aku percaya diri jika Jennie akan beralih padaku. Jadi, sebelum kami memutuskan bersama, Jennie mengajukan syarat, jangan memaksa jika seandainya dia akan kembali kepada kekasihnya jika sudah selesai menjalankan masa wajib militernya."

"Tapi, kalian kan sudah---" Kyungsoo tidak mampu melanjutkan kalimatnya karena dia rasa cukup vulgar.

"Itu dia masalahnya Soo... Aku pikir Jennie sudah mengganti posisi pria yang ada di hatinya. Kami berpacaran layaknya orang pacaran, kami saling berciuman, memadu kasih dan--- ya, seperti kau maksud kalau kami juga sudah bercinta."

"Dasar bodoh!" Kyungsoo berujar ketus.

"Ya, itu aku," ujar Chanyeol dengan lemah. "Dan aku lebih bodoh karena masih sangat mencintai Jennie."

"Bukankah kau cepat mencari pengganti? Sebelum memutuskan bersama Jennie, kau sering berganti pacar."

"Hiks... Aku tidak bisa mencintai orang lain lagi Soo..." Chanyeol menutup matanya, sebuah bulir bening keluar dari sudut matanya.

Kyungsoo pindah, duduk di atas ranjang sahabatnya. Mengusap kepalanya dengan lembut. Walaupun Kyungsoo sering memaki dan mengumpat pada Chanyeol, tapi tidak pernah sedikit pun dia ingin melihat sahabatnya merasa sedih. Lagipula, ini pertama kalinya Chanyeol menangis, ---apalagi karena perempuan. Kyungsoo ingat, terakhir kali Chanyeol menangis saat eomma Park membuang kucing yang ditemukan Chanyeol di selokan.

ɢᴀʟᴀxʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang