2 Months (3)

1.8K 284 27
                                    

*Jongin POV*

Sudah sebulan aku bekerja dengan Sehun. Apakah aku nyaman? Tentu saja! Sehun itu tampan, baik, dan perhatian. Kalau belum kenal, dia dingin sekali. Tapi kalau uda kenal, beuh... konyol sekali.

Sehun sering menginap dirumahku. Ayah dan Ibu yang memintanya. Sehun anak rantau, kasihan kalau uangnya habis buat beli makanan. Mending makan dirumah aja. Sekalian pendekatan sama calon menantu, kata ibu.

Hari ini dikantor tidak terlalu sibuk, karena kami sudah mengumpulkan materi untuk majalah kami. Aku sedang mengedit beberapa artikelku dan kemudian bergabung di ruang santai bersama dengan seniorku, Chanyeol, Kyungsoo, Baekhyun dan Jongdae. Kantorku memang dibuat senyaman mungkin. Ada ruang santai dan ruang bermain. Kalau merasa stuck, kami bisa mencari hiburan disini.

"Mana Sehun?" Tanyaku sambil membawa gelas susu yang tadi ku ambil di pantry. Aku tidak suka kopi ngomong-ngomong. Anehnya, Sehun juga suka susu. Bedanya, dia suka susu putih, aku suka susu coklat. Apa sih? Kok absurd gini? Aku menggelengkan kepalaku dengan cepat.

"Tadi menemani Suho sajangnim untuk membeli bunga." Jawab Kyungsoo pelan.

"Bunga?" Tanyaku heran.

"Ciyeee... Cemburu yah?" Celetuk Baekhyun sunbae.

Pletak!

Chanyeol memukul kepala Baekhyun sedikit gemas, "Dasar cabe norak! Suho sajangnim dan Sehun mencari bunga untuk tunangan Suho sajangnim, Irene. Jangan didengar cabe norak ini yah Jongin."

Aku bernafas lega. Ku pikir mereka kemana.

"Soo baby... Appo..." Baekhyun meringis dan mendekatkan dirinya pada Kyungsoo.

"Apa sih, dekat-dekat pacarku." Chanyeol menarik tubuh Baekhyun menjauhkan dari Kyungsoo.

"Heh... Cinta segitiga tidak beraturan." Jongdae mendesah kesal melihat kelakuan trio kwek-kwek ini, "Kau kapan official dengan Sehun?" Tanya Jongdae mengarah padaku.

"Eh, aku?" Jawabku gugup sekaligus bingung ditanya dengan pertanyaan seperti itu.

"Iya. Kapan official?" Baekhyun langsung berbinar begitu topik utamanya aku. Aku juga dapat melihat Chanyeol dan Kyungsoo yang berbinar melihatku.

"A-aku tidak ada apa-apa sama Sehun."

"Aaaalah, dusta kau Jong! Semuanya juga bisa liat kalau kau ada iya-iya sama Sehun." Ujar Baekhyun mencibirku.

"Beneran, aku ga ada apa-apa. Kami hanya rekan kerja."

"Tapi tatapan Sehun ke kau itu sangat hangat, Jong. Liat sendiri deh, kalau Sehun kalau natap kita. Dingin." Kyungsoo menambahi.

"Serius, hyung... Aku tidak ada apa-apa sama Sehun." Jawabku frustasi.

"Benar? Boleh nikung berarti? Aku mau deh jadi uke, asal sama Sehun."

"Halah... Dasar cabe." Celetuk Jongdae.

"Guys, maaf mengganggu waktu santainya. Suho sajangnim meminta kumpul diruang rapat. 10 menit lagi Suho sajangnim tiba." Rose, sekretaris Suho menghampiri kami.

"Ah, ayo kita bergegas." Aku buru-buru berdiri, menghindari pertanyaan memojokkan dari rekan-rekan kerjaku.

.
.
.
.
.

Kami menunggu di ruang rapat sambil memainkan pulpenku, sepertinya sudah menjadi kebiasaan. Jika kami dikumpulkan diruang rapat, biasanya ada sesuatu yang penting yang akan disampaikan. Mungkin akan terkait dengan topik majalah kami berikutnya. Suho memang tidak pernah menentukan kapan jadwal rapat. Jika dirasakan butuh, dia akan mengadakan rapat.

ɢᴀʟᴀxʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang