Our World (6) - END

3.2K 460 25
                                    

Note: Garis miring menggambarkan cerita lampau.

_________________

Setelah dokter mengatakan kalau Kyungsoo kehilangan bayinya, pemuda dengan mata bulat itu menjadi lebih pendiam. Walaupun dia sudah kembali tinggal bersama Chanyeol, tapi Kyungsoo selalu menyendiri. Mengabaikan Chanyeol yang selalu mengkhawatirkannya.

Chanyeol menjadi frustasi. Bagaimana tidak? Chanyeol berusaha menghibur Kyungsoo. Bukan hanya Kyungsoo yang merasa kehilangan bayi yang pernah di kandungnya, Chanyeol pun merasa sangat kehilangan. Chanyeol ingin bersama-sama mereka memperbaiki kesalahan yang sudah terjadi.

"Kyung, gwenchana?" Tanya Chanyeol saat baru saja pulang bekerja. Saat itu Kyungsoo akan berangkat kerja. Dia dapat shift malam menjadi dokter di RS tempatnya bekerja.

"Hm." Jawab Kyungsoo singkat.

"Bisakah kau mengeluarkan kata lebih banyak selain 'hm', 'ya' dan 'tidak', Kyung?" Chanyeol mulai merasa frustasi. Ini sudah lebih dari sebulan sejak kejadian itu. Tapi Kyungsoo masih saja dingin.

"Aku pergi dulu."

Blam!

Kyungsoo keluar dari pintu apartemen mereka. Meninggalkan Chanyeol yang semakin kesal.

"Aaaarrrggghhhh!!!" Chanyeol menendang pintu, tempat Kyungsoo menghilang dibaliknya.

*******

Hari ini adalah persidangan kasus kekerasan yang dialami Kyungsoo. Persidangan sedikit alot, karena para pelakunya dikatakan masih anak-anak, masih berusia dibawah 17 tahun. Tapi Chanyeol ingin mereka dihukum seberat-beratnya. Chanyeol sudah kehilangan bayinya, dan Kyungsoo sekarang sedang mengalami depresi.

Kyungsoo tidak ikut ke persidangan. Sebenarnya dia tidak mau peduli lagi dengan apa yang sudah terjadi dengannya. Sepertinya dia sedang merencanakan sesuatu.

.
.
.
.
.

*Chanyeol POV*

Aku kembali ke apartemen seusai persidangan. Tubuhku terasa sangat lelah karena setelahnya banyak wartawan yang mengerumuni aku untuk meminta penjelasan. Aku lelah.

Ku lihat Kyungsoo duduk di meja makan. Sepertinya dia menungguku pulang.

Aku mendekat padanya, dan ku cium ujung kepalanya dengan lembut. Walaupun dia mendiamkan aku, tapi aku selalu memberikan kecupan ringan di tangan, dahi, bibir, pipi, atau bagian tubuh lainnya. Aku ingin dia tau kalau aku sangat mencintainya.

Aku menarik kursi untuk duduk lebih dekat pada Kyungsoo, "Anak-anak itu masing-masing dihukum 4 tahun penjara." Aku memberikan informasi tentang persidangan yang ku hadiri tadi.

"Hm." Jawab Kyungsoo singkat. Ya, aku harus berpuas diri dengan dia yang masih mengabaikanku.

"Setelah ini, kita bisa memulai hidup baru yah." Aku mengelus pipinya dengan sayang. Aku memperhatikan sorot mata Kyungsoo yang redup. Aku merindukan Kyungsoo yang dulu.

"Aku mau kau menandatangani ini, Chan." Kyungsoo menyerahkan selembar kertas padaku. Yang aku tidak sadari keberadaannya dari tadi.

"Apa ini?" Tanyaku heran.

"Baca saja."

Aku membacanya. Aku mengeryitkan dahiku, tidak percaya dengan apa yang ku baca.

ɢᴀʟᴀxʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang