Our World (5)

2.5K 419 13
                                    

Part ini masih ditulis oleh The___i2.
Silahkan mampir ke work dia untuk baca story dia...
😊
________________

*Kyungsoo POV*

Aku terbaring lemah di belakang bangunan gelap yang berdiri kokoh pada pusat kota ini. Aku sudah tak dapat merasakan apapun lagi, rasa sakit ini benar-benar menyelimuti seluruh inderaku. Apa yang terjadi padaku dan calon bayiku seakan tak dapat lagi aku bayangkan akhirnya.

Aku memejamkan mataku. Pikiranku berputar pada apa yang terjadi padaku beberapa jam lalu. Rasa bersalah ini membuat apa yang hancur menjadi semakin hancur. Andai saja aku mendengar ucapan Chanyeol, mungkin aku tak berada disini, diantara kesakitan dan kematian yang berdampingan menemaniku dan mungkin akan menjemputku.

"Apa hubunganmu dengan Chanyeol kami??!"

"Kami memberi toleransi beberapa bulan ini, melihat kau selalu pulang keapartemen Chanyeol kami. Karna kami pikir kalian bersaudara"

"Tapi berciuman di depan apartemen benar-benar membuat kami ingin mematahkan lehermu!"

"Apa yang kau lakukan pada Chanyeol kami! Kau merusaknya!"

"Bahkan jika Chanyeol kami bersama seorang wanita, kami tetap tak rela. Apa lagi dengan sesama lelaki seperti mu!"

"Tinggalkan Chanyeol kami! Jangan menganggunya lagi, brengsek!!!"

Teringatku pada setiap kata-kata yang di keluar dari gadis-gadis muda yang aku temui tadi, aku yakin umur mereka tidak lebih dari dua puluh tahun. Namun mereka dengan segala kekuatannya mampu membawaku hingga ke daerah kumuh ini. Aku rasa kini aku mengerti apa yang menjadi kekhawatiran besarnya Chanyeol selama ini. Di kala aku melihat beberapa orang-orang berbadan besar ada diantara belasan gadis muda itu. Mereka memberi tatapan seakan menemukan mangsa setelah beberapa hari berpuasa.

Hujatan yang aku terima dari gadis-gadis itu sangat tidak sebanding sakitnya saat para lelaki berotot itu membanting sebuah balok pada lengan atas sebelah kanan ku sebagai pembuka acara yang akan mereka mulai. Pukulan-pukulan selanjutnya telah menerjangku. Membuatku terjerembab hingga wajahku menyentuh dinginnya aspal. Walaupun aku memohon pada mereka untuk tidak menyakitiku karna ada nyawa lain sedang berada di tubuhku namun mereka tak perduli, malah semakin membuat hati para gadis itu terbakar.

"Hentikan omong kosongmu brengsek!! Lelaki sepertimu tidak mungkin sedang mengandung!! Kau memilih orang yang salah untuk kau bohongi."

Kemudian para gadis itu tak lagi hanya menghadiahiku kata-kata menyakitkan namun juga sebuah tendangan dan balok-balok kayu lainnya yang menghantamku. Dan puncaknya yaitu, aku merasakan kepala ku pening saat melihat salah satu dari mereka memegang leher botol kaca yang terlapisi darah di ujungnya. Itu darahku dari kepalaku, aku yakin.

Hari masih berada dipuncaknya siang ini. Namun aku rasa aku telah berada di penghujung perjuanganku. Aku ingin bertemu Chanyeol....

Aku ingin menyentuhnya...

Chanyeol... Tolong aku....

*******

*Chanyeol POV*

Aku pulang ke apartemen tepat jam tujuh malam, jauh lebih awal dari biasanya. Badanku sangat lesu. Pikiran dan hatiku sangat berantakan hari ini. Harusnya aku tak mengeluarkan amarahku pada Kyungsoo siang tadi. Aku hanya mengkhawatirkannya. Kyungsoo mungkin tidak mengetahui bahwa orang-orang yang bergelar sebagai fansku bukanlah sepenuhnya orang-orang yang mendukungku. Beberapa di antara mereka bahkan sangat kacau. Aku harusnya memberinya pemahaman, bukannya  malah memarahinya. Moodnya pasti sangat berantakan seharian ini. Dan itu semua adalah salahku.

ɢᴀʟᴀxʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang