Mermaid (4)

1.6K 316 16
                                    

Sehun yang sebelumnya selalu suka menyendiri, sekarang tingkat ke akutan keinginannya menyendiri semakin tinggi. Jika bekerja, Sehun menjadi lebih sering melamun. Bahkan Sehun beberapa kali di tegur managernya karena kurang fokus.

Efek kepergian Kai sangat terasa untuk hidup Sehun. Padahal, Kai hanya beberapa hari saja bersama Sehun. Tapi semuanya terjadi secara alami. Sehun membutuhkan Kai.

Jika Sehun membuka matanya, hal yang dilihat Sehun pertama kali adalah sebelah ranjangnya. Berharap Kai yang selalu tidur ingin dipeluk, masuk ke rumahnya pada malam hari dan berbaring di samping Sehun. Tapi itu hanya sebatas harapan Sehun saja.

Sehun sudah mengurangi banyak jadwal pekerjaannya. Dia lebih banyak menghabiskan waktu dirumahnya sekarang. Menjelang sore, Sehun akan berjalan-jalan di pinggir pantai. Duduk dibalik karang tempat dia menemukan Kai dulu. Tapi, Kai tidak juga muncul dari dalam laut.

Malam hari pun, Sehun akan menatap pintu rumahnya, seakan tatapannya bisa membuat Kai muncul dari balik pintu itu. Harapan hanyalah tinggal harapan.

Seminggu, dua minggu, bahkan sebulan lebih, Kai tidak juga muncul. Sehun menunggu hingga sedikit merasa kehilangan harapan. Kai-nya tidak datang menemuinya.

"Kau ingkar, Kai..." Sehun menghela nafasnya panjang sambil melemparkan sebuah batu ke dalam laut.

Sehun sedang duduk di balik karang, sambil berharap Kai akan muncul. Dia menatap matahari yang akan tenggelam. Perpaduan warna matahari saat akan tenggelam, mengingatkan Sehun pada sosok Kai. Ekor Kai yang berwarna kuning keemasan sangat cocok dengan tubuh Kai.

Hah~ Aku merindukannya. Sehun menghela nafasnya. Hal yang paling sering dia lakukan setiap hari.

"Apakah aku harus melupakanmu, Kai?"

"Apakah kau nyata?"

"Apakah aku berimajinasi saat kau memasuki hidupku?"

"Bisakah aku berharap jika aku bertemu denganmu lagi?"

"Bisakah aku melihatmu lagi?"

Sehun terdengar sangat putus asa sekarang. Sering kali dia hampir menyerah. Tapi hatinya selalu menolak. Sehun dengan sabar menunggu Kai dari hari ke hari.

Sehun beranjak dari tempatnya saat langit berubah menjadi kelabu. Sinar matahari hanya tersisa sedikit dari tempatnya tenggelam, sebentar lagi akan digantikan cahaya bulan.

"Aku akan kembali esok hari, Kai. Semoga esok kau muncul." Sehun mengucapkan harapannya yang sama dari hari ke hari.

"Pssst...!"

"Psssst...!!"

"Pssssttt...!!!"

Sebuah suara yang seolah memanggil-manggil membuat Sehun penasaran.

"Kai? Kau kah itu?" Sehun mencari-cari sumber suara. Keadaan yang sudah gelap, membuat jarak pandang Sehun terbatas.

"Sehun!" Suara itu terdengar lagi. Jaraknya sepertinya cukup jauh, tapi muncul begitu saja di kepala Sehun.

"Kai! Kau dimana?" Sehun menyalakan ponselnya agar bisa melihat dengan jelas.

Di kejauhan, Sehun dapat melihat pusaran air. Perlahan pusaran air itu bersinar. Semakin lama semakin dekat, memunculkan sebuah warna kuning keemasan.

"Kai? Kau kah itu?" Sehun mendekati bibir karang, agar bisa melihat lebih dekat.

Yang dinanti telah tiba. Kai muncul dari dalam laut dengan ekor yang bersinar. Ekor itu jauh lebih indah dari yang pernah Sehun lihat.

ɢᴀʟᴀxʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang