3. Gagal

2.4K 118 1
                                    

Benar saja janji teman temannya Atha itu. Buktinya sekarang lima orang cewek remaja yaitu Fenny, Dina, Maura, Sela, dan Kylah sudah ada didepan rumah Atha.

"Athaa!!" Teriak mereka bersamaan sambil mengulang berkali kali.

Atha yang sedang menonton video kpop di ponselnya pun menghentikan kegiatannya karna mendengar suara teman temannya itu. Ia segera membukakan pagarnya dan terpampang lima orang temannya yang sedang tersenyum.

"Haiiiiii."sapa mereka semua bersamaan yg hanya dibalas senyuman oleh Atha.

"Mau langsung kerumahnya aja?" Tanya Atha yang membuat mereka semua mengangguk.

Atha pun langsung mengajak teman temannya itu kesebelah rumahnya yaitu rumah Gerald. Tanpa memanggilnya pun Atha lamgsung menyerobot masuk dan diikuti teman temannya.

"Rald...." panggil Atha tak melihat Gerald diruang tengah.

"Tha, rumahnya gede banget." kagum Sela sambil tersenyum berbinar menatap sekeliling.

"Masih gedean rumah Atha sih menurut gue!" Ujar Maura yang sering mengunjungi rumah Atha.
"Kan gue belum pernah masuk kerumah Atha."

"Eh, itu Kak Gerald."Pekik Fenny saat melihat Gerald keluar dari toilet.

Gerald yang merasa namanya disebut pun menoleh keasal sumber suara. Dan seketika ia terkejut melihat banyak perempuan dirumahnya. Untung saja tadi pagi pagi ia mandi, karna ingin membeli bubur ayam. Kalo enggak, image nya bisa rusak begitu saja.

Tentu saja Atha pun terkejut melihat Gerald yang sudah rapih. Tumben tumbenan Gerald mandi di hari libur. Padahal niatnya Atha ingin merusak image Gerald didepan teman temannya.

"Lho, ini ada apa ya?" Tanya Gerald bingung.

"Oh iya lupa. Mereka temen temen gue katanya mau kenalan sama Ketos yang katanya POLOS!"sahut Atha sambil menekankan dikata terkahirnya.

Gerald terkekeh melihat ekspresi Atha yang seperti kesal begitu dan Gerald tau niat busuk Atha untuk mempermalukannya karna mengundang teman temannya di hari libur seperti ini.

"Hai kak!" Sahut Dina sambil melambaikan tangannya.

"Hai juga!"

Atha segera duduk di meja ruang tv sedangkan Gerald dan teman temannya ada di ruang tempat tamu karna sedang berkenalan.

Ada semangkuk bubur yang masih utuh dihadapan Atha. Pasti itu milik Gerald karna biasanya mamanya Atha yang selalu mengirimkan makanan lewat Atha, karena sibuk jadi ia tidak bisa memasak. Bahkan Atha pun belum makan sedari tadi.

"Gerald! Ini bubur gue makan ya. Laper nih." teriak Atha meminta ijin terlebih dahulu.

Gerald yang sedang diajak mengobrol pun menghembuskan nafas lega. Karna ia bisa mengalibi untuk menghampiri Atha dan tentu bisa bebas dari pertanyaan adik kelasnya yang modus itu.

"Apa?" Tanya Gerald saat sudah berada dihadapan Atha.

"Buat gue ya." ujar Atha sambil menunjuk semangkuk bubur itu.

"Gue juga laper. Berdua aja gimana?  Soalnya gue bela belain mandi hari libur buat beli itu bubur."

Atha berfikir sejenak lalu mengangguk dan mengambil sendok baru lagi. Setelah itu mereka berdua makan dengan Khidmat tak memedulikan kebisingan dari lima remaja itu.

"Tha, loe suruh mereka pulang gih. Gue mau nonton dulu nih penting banget." ucap Gerald saat semangkuk bubur itu sudah habis oleh mereka berdua.

Atha memutar bola matanya malas. Penting apaan coba nonton begituan.

"Penting mbahmu!! Nonton begituan gaada faedahnya sama sekali!!"

Gerald terkekeh sambil mengacak rambut Atha yg membuat Atha menghempas kasar tangan Gerald.

"Penting buat tau cara caranya gimana." ucap Gerald santai.

Atha memukul kepala Gerald supaya sadar tapi tetap saja kalo otak sudah terkombinasi susah untuk mengatasinya.

"Terus kalo udah tau caranya loe mau nyobain gitu hah?!!" Sentak Atha yang sudah kesal dan tak habis pikir dengan jalan pikiran Gerald yang berotak gila plus mesum.

Gerald menyeringai,"Iyalah. Loe kan kelinci percobaan gue nanti" ucapnya yg langsung mendapat ribuan pukulan dari Atha.

"MESUMMMMM......!!!!" Teriak Atha sambil terus memukuli Gerald dengan bantal sofa berkali kali tanpa henti. Sedangkan Gerald bukannya kesakitan tetapi malah tertawa karna berhasil menjahili Atha. 

Next? Voment😆

TETANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang