41. Cerita

1K 63 9
                                    

Gerald menghentikan lajunya setelah ia sampai ditempat yang ingin ia tuju. Lalu dirinya bersamaan dengan Atha keluar dari mobil.

"Wow..." kagum Atha sambil melihat sekitar dengan pandangan yang berbinar.

Gerald tersenyum lalu menarik pergelangan tangan Atha untuk berjalan disampingnya. Atha melepaskan pegangan Gerald lalu mendeliknya sekali dan menjaga jaraknya dari Gerald.

"Tha, jual mahal banget." Keluh Gerald sambil berjalan dan melihat kesamping kanannya.

Atha melipat kedua tangannya didepan dada dengan wajah yang sangat jutek melihat kearah Gerald, lalu menaikan sebelah alisnya.

"To the poin aja." Sungut Atha dengan nada yang tak suka.

Gerald duduk disalah satu batu dipinggir air terjun yang mengalir dengan sangat jernih dan udara yang sangat segar.

Atha pun tak bisa menyembunyikan senyumannya saat melihat pemandangan yang indah ini. Ia lalu duduk disalah satu batu yang terkena setengah air tersebut.

"Tha, sebenarnya surat perpisahan yang aku buat itu gak bener-bener lho." Ujar Gerald sedikit teriak karena suara air terjun yang begitu mendominasi kencang dari suaranya.

"Terus?" Cuek Atha yang masih terfokus pada kakinya yang ia masukan kedalam air.

"Aku buat supaya kamu gak mengharapkan aku aja."

Atha menoleh kearah Gerald dengan senyum sinis.

"Kamu kira aku mengharapkan kamu gitu?" Sinis Atha lalu mengalihkan pandangannya kembali kearah depan.

Gerald menaikan bahunya sekali lalu menurunkannya kembali.

"Mungkin." lirihnya dengan nada tersirat kecewa dan pandangan yang ia alihkan kearah air.

Atha tersenyum, mendengar suara Gerald yang begitu nampak sedih karena ucapannya.

"Apa yang kamu fikirkan waktu itu memang benar, bahkan sampai sekarang pun." Ucap Atha tiba-tiba yang membuat Gerald menatapnya bingung.

"Kamu tau, semenjak kejadian itu, harapan yang aku inginkan adalah kembali seperti ini. Tapi setelah kamu buat surat perpisahan yang sungguh membuatku kehilangan harapan itu. Tapi, Kevin orang yang selalu menyemangatiku untuk bisa bertahan hingga sekarang." Lanjut Atha sambil tersenyum dengan kepala yang ia miringkan menatap kearah Gerald yang juga menatapnya.

"Maap ya Tha, dua tahun  belakangan ini sebenarnya aku ingin menyelidiki tentang kasus kecelakaan kita dulu dan konflik diantara keluarga kita. Maka dari itu aku gak ngasih tau kamu dulu, tapi setelah aku tau semua jawabannya aku kembali ke Indonesia untuk menemui kamu."jelas Gerald sambil menghela nafas.

Kerutan didahi Atha nampak jelas karena ia bingung maksud dari ucapan Gerald.

"Aku gatau ternyata mama yang kukira telah melahirkanku ternyata bukan ibu kandungku, dan yang kukira dia adalah seorang tetangga yang sudah kuanggap ibu kandungku ternyata mama kandungku." Ucap Gerald yang membuat Atha terdiam mematung mencerna ucapan Gerald itu.

"Hanya karena sebuah dendam bisnis ayah tiriku Dimas kepada ayah kandungku Tonni, Dimas menukarkan aku dengan anaknya yang sudah meninggal karena tak ingin membuat Ibuku Rena sedih dan alasan yang jelas adalah supaya anak dari yang ia dendamkan menderita selama hidupnya."

"Setelah kejadian itu mamamu Tika depresi karena kehilangan aku yang ia kira sudah tiada, tapi setelah ia bertemu dengan seorang ibu yang memohon kepadanya untuk mengurus putri cantiknya seperti anak kandungnya, membuat Tika sangat bahagia. Maka dari itu ia sangat menyayangi kamu Tha, begitu juga dengan Arsen."

Gerald menghela nafas saat ia sudah mengungkapkan kenyataan yang mungkin akan membuat Atha sedih karena dirinya bukan anak kandung dari Tika.

"Jadi...... aku bukan anak kandung mama? Terus aku dibuang sama mama kandungku..." ucap Atha terdengar lirih tapi masih bisa didengar oleh Gerald.

Gerald menghampiri Atha karena ia tau pasti Atha akan salah paham maksud dari ceritanya barusan. Tangannya memegang sebelah bahu Atha yang membuat Atha mendongak dengan mata yang berkaca-kaca menatapnya.

"Ibu kandungmu bukan membuangmu melainkan dirinya tak ingin melihat putri kecilnya menderita karena kehidupan yang serba kekurangan." Jelas Gerald yang membuat Atha mengerti.

"Tapi... kamu tau dimana ibu kandungku kan Rald?" Tanyanya dengan air mata yang mengalir dipipinya.

Jempol Gerald menghapus air mata yang mengalir dipipi Atha dengan lembut.

"Aku gak tau, tapi aku tau dimana rumah kakak kandung kamu." Atha mengangguk lalu dirinya menarik Gerald untuk menemui kakak kandungnya itu.
"Ayo Rald....aku pengen ketemu sodara kandungku."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Aku disini." Ujar seseorang.

...

Nah aku gamau gantungin tapi aku gantungin lagi hehe. Tenang kok ntar aku update cepet wkwk.
Gimana gaess sama part ini wkwk

Oke vote dan komennya ya jangan lupa hehe.

👇👇

TETANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang