28. Cape?

1.1K 53 34
                                    

Ada kalanya perasaan seseorang itu lelah, dan ada kalanya dia berhenti untuk bertahan. Tapi, tidak bagi Atha. Ia tetap bertahan dengan perasaannya yang utuh kepada Gerald.

Ucapan Kevin kemarin membuatnya memikirkannya gusar. Apa ia harus menjauh dari Kevin? Demi menjaga perasaannya kepada Gerald? Tapi ia tak bisa, menurutnya Kevin tak salah untuk menyukainya. Karena memang setiap orang itu bebas jatuh cinta kepada siapa saja. Dan Atha, tidak mempunyai hak apapun untuk melarangnya.

Ah sudahlah, mungkin suatu saat nanti Kevin akan mengerti tentang perasaanya. Biarkan waktu saja yang berjalan dan yang akan menjawabnya kelak.
Lalu Atha, hanya bisa menunggunya. Ia akan pasrah dengan petunjuk takdirnya nanti. Karena jodoh tuh gaakan kemana. Jadi jangan takut untuk gak dapet jodoh, karena jodoh tuh udah ada yang ngaturnya. Hehe😁

Oh iya lupa, pasti kalian bingung kan kenapa Atha tidak sekolah? Ya, Atha sekarang itu home shcoolling. Kenapa? Karena Atha tak ingin merepotkan orang lain yang harus mendorong kursi rodanya. Tapi, bila sewaktu-waktu ada keajaiban kakinya bisa berjalan kembali, ia akan kembali kesekolah dan pihak sekolah pun menyetujuinya.

Soal Gerald, dia masih sekolah ditempat yang sama. Hanya saja, jabatan ketua osisnya telah diganti. Karena memang kondisinya yang masih belum mengingat.

Atha mencoba untuk menggerakkan kedua kakinya sesuai dengan petunjuk dokter itu. Kedua tangannya memegang lengan Arsen dan Kevin sebagai penopangnya.

Sreett

Tubuhnya hampir saja jatuh bila tidak ditahan oleh Kevin dan Arsen. Keringat pun sudah mulai mengucur dipelipis Atha karena saking kelelahannya. Satu jam ia mencoba untuk berjalan, tapi tetap saja kedua kakinya lemas.

"Semangat! Kamu pasti bisa Tha! Aku yakin." Sahut Kevin memberi semangat kepada Atha sambil tersenyum lebar supaya Atha ikut tersenyum.

Atha menoleh kesamping kirinya, ia juga membalas senyuman Kevin.

"Makasih ya."

Kevin mengangguk, lalu membantu Atha kembali untuk bisa menggerakkan kedua kakinya. Sesekali ia juga menahan Atha karena hampir limbung.

"Istirahat dulu deh, cape banget." Ujar Atha yang diangguki kedua pria tampan itu.

Atha menyeka keringatnya dengan punggung tangannya. Saat matanya menoleh kearah Kevin, ternyata Kevin pun sedang melihat kearahnya sambil tersenyum tipis. Ia menjadi gelagapan sendiri dan memalingkan wajahnya kearah lain supaya tak melihat Kevin.

"Minum dulu." Kevin menyodorkan botol air mineral dihadapan Atha.

Atha mengulurkan tangannya, lalu menerimanya. Tapi Kevin malah menariknya kembali, membuat Atha mengerutkan keningnya bingung. Katanya mau ngasih tapi kok malah diambil lagi. Ternyata Kevin lupa membuka tutup botolnya, setelah sudah dibuka ia kembali menyodorkannya kehadapan Atha.

"Maap, tadi lupa dibuka tutupnya." Atha mengangguk, lalu meneguk isi minumannya hingga setengah. Mungkin dia kehausan.

"Tha, pinjem handphone kamu dong." Ucap Kevin membuat Atha menaikkan sebelah alisnya bingung.

"Pinjem aja dulu." Lanjut Kevin kembali karena mengerti raut bingung dari Atha.

Atha mengambil handphonenya, lalu memberikannya kepada Kevin. Lagi pula, diponselnya tidak ada hal yang rahasia ini.

Kevin nampak mengotak-atik ponsel milik Atha dengan serius, dan wajahnya sangat menggemaskan bila dilihat seperti itu. Atha langsung membuang pikirannya itu, apa-apaan ini. Mengapa Atha memiliki pemikiran seperti itu. Ah, mungkin dia lelah.

"Nih." Kevin menyodorkan ponsel Atha.

Atha menerimanya, lalu mengecek apa saja yang telah Kevin lakukan terhadap ponselnya itu. Ia mengerutkan alisnya, tak ada hal yang mencurigakan.

"Aku nggak ngapa-ngapain hape kamu kok, tenang aja. Gausah natap curiga gitu deh." Cibir Kevin melirik sekilas Atha yang menatapnya kesal.

"Ya wajar lah kalo aku curiga, soalnya kamu keliatan serius banget mainin hpku." Sahut Atha sedikit sinis karena sebal kepada Kevin.

Kevin memicingkan kedua matanya melihat Atha,"Ternyata dari tadi kamu merhatiin aku ya? Ciyeee!!!" Ucapnya pede.

Sedangkan Atha membolakan kedua matanya, "Siapa yang merhatiin kamu." Sungutnya kesal.

"Itu tadi kamu ngomong muka aku serius banget. Berarti kamu benar merhatiin aku kan? Udah deh ngaku aja. Setara kan mukaku ini tampan. Hehe." Kevin terkekeh diucapan terakhirnya, lalu ia tiba-tiba meringis saat Atha mencubit perutnya sangat kencang.

"Aduh tha, iya-iya deh aku salah. Maap dong Tha! Sakit nih." Rintih Kevin kesakitan sambil memegang tangan Atha yang mencubit perutnya tanpa sadar.

Atha baru menyadari tangan Kevin yang menggenggam tangannya juga. Ia menjadi terdiam, lalu langsung melepaskannya. Dan langsung melihat kearah lain.

Kevin tak menyadarinya, karena sedari tadi ia sibuk mengusap perutnya yang sakit karena cubitan dari Atha yang sangat luar biasa menurutnya.

Kok deg-degan ya?

Atha memegang dadanya yang terasa berdetak begitu cepat.

...

Deg! Pilih Gerald dan Atha atau Kevin dan Atha? Bingung kan? Hehe😁
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Deg! Pilih Gerald dan Atha atau Kevin dan Atha? Bingung kan? Hehe😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gerald:"Apa liat-liat? Ganteng ya?😎😎" #pede amat😂

Oh iya mau ngasih tau, kalo besok aku gabakalan update😢 jadi updatenya hari selasa aja ya😀

Oke guys, see you next chapt. Jangan lupa vote dan komennya ya. Baybay👐👐

👇👇 tekan bintang ya hehe.😊

TETANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang