40. Dijemput Prince

1K 55 7
                                    

"Gerald?" Pekikan yang hanya bisa terlontarkan dalam hatinya saja tanpa bisa mengeluarkannya secara langsung karena ia ingat soal isi surat yang dibuat pria dihadapannya ini.

Atha langsung memutuskan kontak matanya dan memalingkan wajahnya serta menggeser tubuhnya kesamping. Lalu Gerald menyimpan nampan baksonya dimeja dan mendudukan bokongnya disebelah Atha.

Dina menatap Atha dengan sorot mata curiga karena setelah kedatangan pria yang sama sekali tidak dikenali Dina ini, mimik wajah Atha berubah menjadi tegang. Lalu setelah itu Dina menatap Gerald yang sedang menikmati baksonya adem ayem dengan sangat santai.

"Hai gue Dina." Intro Dina sambil menjulurkan tangannya dihadapan Gerald.

Gerald mendongak lalu tersenyum manis menatap Dina, sedangkan Atha membolakan kedua matanya melihat kelakuan sahabatnya itu.

"Gerald." Tanpa menerima uluran tangan Dina.

Dina menarik kembali tangannya sambil tersenyum kaku dan mengumpat didalam hatinya karena saking malunya.

"Oh iya, loe kuliah disini?" Tanya Dina basa basi karena diantara ketiganya tak ada yang mengeluarkan suara.

Gerald menggeleng dan menyudahi makannya karena hanya tersisa kuah baksonya saja. Sebelum menjawab pertanyaan Dina, dirinya meneguk air mineral yang tadi ia bawa.

"Bukan, saya disini hanya ingin menjemput seseorang." Ucapnya dengan matanya yang sepintas melihat kearah Atha.

"Ohh, memangnya jurusan apa?"

"Sastra Indonesia." Jawab Gerald dengan tersenyum ramah.

Dina mengangguk-anggukan kepalanya sebagai tanggapan.
Lalu setelah itu Gerald permisi pergi lalu meninggalkan kantin kampus setelah mengucapkan terimakasih atas tumpangan tempat duduknya barusan.

"Anak sastra?" Gumam Atha lirih yang masih bisa terdengar Dina dengan samar.

"Hah?" Tanya Dina.

Atha mengerjabkan kedua matanya lalu menggeleng.

"Eh bentar, kenapa tadi kita gak nanya aja siapa anak sastra yang mau dia jemput," ujar Dina.

"Perasaan dikelas kita anak sastra itu hampir semua udah punya pacar deh. Yaa kecuali loe hehe." Lanjut Dina sambil terkekeh pelan diakhir kalimat.

Atha tak menjawab, tapi ia masih kepikiran dengan siapa seseorang yang dimaksud oleh Gerald itu. Ia membenarkan apa yang diucapkan oleh Dina. Eh tunggu, tapi dikelas sastra indonesianya itu ada satu orang lagi yang masih jomblo. Ah tapi mana mungkin tipe Gerald seperti itu. Gak mungkin Kanya, si cewek berkacamata tebal dengan badan gemuk yang hobinya membaca sambil ngemil terus tiap harinya.

Ah sudahlah, terlalu dipikirkan membuat kepalanya terasa ingin meledak.

"Din, gue balik duluan ya. Oh iya Din gue dapet pesan dari Kevin barusan katanya dia mau ketemu loe di taman. Yaudah gue pergi dulu baaay.... gas terus Dinnnn sampe jadian ntar kabarin gueee!!!" Teriak Atha sambil berlari dan melambaikan tangannya kearah Dina yang sedang mematung sambil mulut yang sedikit terbuka.

Atha menghentikkan larinya setelah ia sampai diparkiran dan melihat seseorang yang terdiam sambil menatapnya. Kakinya lalu berjalan pelan kearah pintu keluar parkiran tanpa melihat orang tersebut.

"Udah dua tahun lho masa gamau terima tawaran jemputan dari Prince ganteng tapi polos ini."

Atha menghentikan langkahnya lalu berputar 180 derajat kearah orang yang sedang menatapnya santai sambil tersenyum lalu berjalan menghampirinya.

"Silahkan tuan putri masuk kemobil karena sekarang Prince ganteng ini punya tugas baru untuk mengantar jemput tuan putrinya." Ujar Gerald yang membuat Atha melongo tak percaya sambil mulutnya terbuka lebar.

Tangan Gerald menutup mulut Atha yang terbuka sambil dirinya terkekeh melihat ekspresi kaget dari Atha.

"Ditutup mulutnya ntar lalat masuk." Atha langsung menjauhkan wajahnya dari tangan Gerald dan menjadi salah tingkah karena ekspresi konyolnya barusan.

"Ma-maksudnya a-apa i-ini?"tanya Atha dengan terbata-bata karena grogi sekaligus detak jantungnya berpacu dengan sangat cepat.

"Sebagai kejutan." Jawab Gerald santai lalu tangannya meraih jemari Atha dan membawanya untuk memasuki mobilnya.

"Masuk dulu." Titah Gerald karena Atha yang terdiam saja didepan pintu mobil.

Atha masuk kedalam mobil Gerald lalu Gerald menutup pintunya dan berlari kebangku kemudinya. Setelah itu ia mulai menancapkan gasnya.

"Ge--"

"Jangan tanya sekarang, nanti kalo udah sampai aja."potong Gerald saat Atha ingin bertanya tentang keanehan ini.

"Tapi in---"

"Tha...... nanti ya Tha, disabar dulu penasarannya." Potong Gerald sekali lagi yang membuat Atha mendengus kesal dan mengalihkan pandangannya ke jendela.

Gerald terkekeh melihat ekspresi Atha dan setelah itu ia fokus dengan menyetirnya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Tha, tolong tarik ucapan janji kamu dibawah hujan dua tahun yang lalu ya."

...

Karena kalian minta upadtenya cepet jadi sekarang aku update wkwk.

Gimana nih? Seneng gaaaa liat Atha sama Gerald lagi? Hehe

Kira kira gerald mau bawa Atha kemana ya? Terus apa yang akan Atha jawab atas ucapan Gerald barusan wkwk.

Jadi tunggu kelanjutannya...

Jangan lupa vote dan komennya ya, oke bay sampai ketemu di next chapt💋💋

👇👇

TETANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang