30. Pertemuan

1K 49 11
                                    

Sekarang apa kalian tau? Bila Atha sudah bisa berjalan kembali. Ia sekarang pun sedang berjalan-jalan disekitar halaman depan rumahnya yang terbilang lumayan luas itu. Tentunya ia tak seorang diri, ia ditemani oleh Kevin. Arsen sendiri yang meminta Kevin untuk datang kerumahnya dan menemani Atha karena dirinya dan mamanya harus pergi ke acara Kantor Papanya. Atha tidak ikut, karena ia ingin berlatih berjalan kembali disekitar rumahnya.

Begitu bahagianya Atha sekarang, Kevin pun bisa melihat raut wajahnya yang sangat gembira itu. Kevin terus memandang Atha dari tempat ia duduk. Rasanya ia tak bosan memandang wajahnya itu.

Atha menghampiri Kevin dengan sedikit berjalan cepat dengan wajah yang masih dihiasi oleh senyuman.

"Kev, aku seneng banget tau gak! Sekarang aku udah bisa lari lagi. Terus aku bisa ketemu sama Gerald lagi dan aku bisa ngejar dia kalau sewaktu-waktu dia mau pergi lagi......ninggalin aku." Ujarnya nampak bersemangat, tetapi diakhir kalimatnya suaranya terdengar sangat lirih.

Kevin tersenyum, walaupun hatinya terasa berdenyut nyeri. Tapi tak apalah, yang penting Atha bahagia saja sudah membuat Kevin merasa sangat bahagia.

Dia akan rela bila sewaktu-waktu Atha bersama dengan Gerald. Ia tak bisa melarangnya, dan tentunya ia tak memiliki hak apapun untuk melarangnya.

Tentunya kalian akan berfikir bila Kevin akan merebut Atha dari Gerald kan? Tentu saja itu tidak akan. Mungkin itu menurut omongannya sekarang ini. Tapi, bagaimana jika hari esok, lusa, dan seterusnya pemikiran Kevin berubah?

Ya bisa saja Kevin ingin Atha membalas cintanya, karena selama ini Kevin selalu menemani Atha dan selalu ada untuknya. Sedangkan Gerald, bahkan ia saja masih tak ingat dengan kehadiran Atha dihidupnya.

Tapi kita tidak tau akan seperti apa takdir kita, yang penting kita menjalankannya mengikuti arah takdir yang entah akan membawa kemana.

"Tha, kamu harus percaya sama aku. Kalau Gerald gaakan ninggalin kamu lagi." Seru Kevin sambil tersenyum sangat tulus.

Atha tersenyum, ia tersentuh oleh perkataan Kevin. Karena ia tau pasti perasaannya akan sangat sakit. Atha sengaja berucap seperti itu, supaya ia tau bagaimana reaksi dari Kevin. Ternyata, dugaannya salah. Ia menebak Kevin akan marah dan akan merebutnya dari Gerald. Ternyata tidak.

"Vin, jalan-jalan yuk." Ajak Atha sambil menarik tangan Kevin supaya berdiri.

Kevin yang ditarik pun berdiri dan mengangguk sambil tersenyum seperti biasa. Ia mengikuti langkah Atha yang terasa sangat bersemangat.

"Mentang-mentang kamu bisa jalan, jalannya cepet banget. Ntar kesandung baru tau rasa." Cibir Gerald dibelakang Atha yang sebenarnya ia geli sendiri melihat ekspresi Atha yang seperti anak kecil ini.

Atha menoleh kebelakang dan memelankan langkahnya sambil menyengir karena sadar akan kekanak-kanakannya.

"Tenang, kan kalau aku jatuh kamu yang tangkap aku." Canda Atha sambil tertawa sebentar lalu mensejajarkan langkahnya dengan Kevin dan melepaskan tangannya dari lengan Kevin.

Kevin terdiam, dan memegang dadanya yang terasa begitu berdetak cepat. Ia merutuki kebodohannya karena malah baper dengan omongan cewek disampingnya ini.

"Kev, kamu gak baper kan?" Tanya Atha sambil terkekeh melihat ekspresi Kevin yang berhasil ia baperi.

Kevin gelagapan, dan menormalkan kembali ekspresi Wajahnya. Ia langsung menatap Atha dengan sedikit senyum tipis diwajahnya.

"Tenang kok Tha, kalau aku baper juga aku gaakan minta kamu buat tanggung jawab kok." Ujarnya santai yang merubah ekspresi Atha menjadi tidak enak karena kelakuannya tadi.

Atha langsung tersenyum canggung kearah Kevin dan tidak menyahut perkataan Kevin tadi. Sungguh, Atha menjadi mati kutu setelah mendengar ucapan itu. Ah, seharusnya ia tak bersikap seperti tadi. 

"Kita ke Mall aja ya, Vin." Ucapnya mengalihkan perbincangan mereka.

"Ayo!"

Selama perjalanan, mereka sudah tak canggung kembali. Sesekali mereka tertawa karena Kevin yang selalu memberi lelucon.

Sebenarnya Atha mulai merasa nyaman didekat Kevin, karena Kevin orang yang hangat dan juga perhatian. Apalagi ia ramah dan selalu tersenyum. Sedangkan Gerald, Atha nyaman juga hanya saja Gerald selalu menjahilinya dan membuatnya selalu kesal.

Tapi tenang kok, Atha menganggap Kevin hanya sebatas teman dan tidak lebih dari itu.

Tak terasa mereka sudah sampai dipusat perbelanjaan tersebut. Atha langsung turun begitu juga dengan Kevin. Mereka berdua beriringan memasuki Mall tersebut.

Kepala Atha sesekali celingak-celinguk melihat kearah tempat-tempat yang menjual beraneka ragam, mulai dari makanan dan juga barang-barang lainnya.

Ia langsung menarik lengan Kevin saat melihat sebuah Toko Buku. Apalagi ia sangat suka sekali membaca buku. Karena membaca adalah rutinitas yang paling wajib Atha lakukan.

Kevin geleng-geleng kepala melihat sikap Atha. Ia juga sebenarnya suka sekali membaca tapi karena ada sesuatu masalah yang membuat ia melupakan rutinitas membacanya.

"Kev, ambilin dong!" Pinta Atha menunjuk sebuah buku Novel yang terletak dibagian atas. Ya, kalian kaya gatau aja dengan tingginya Atha. 😂

"Nih, makanya tinggi dong." Ejek Kevin membuat Atha mendengus lalu merebut bukunya.

Dan, entah mengapa saat Kevin berbicara seperti itu ia menjadi teringat dengan Gerald saat ia kesusahan mengambil buku. Lalu Gerald mengambilkannya dengan mengejeknya pendek. Setelah itu ia dibayarkan juga olehnya. Ah, rasanya ia menjadi rindu terhadap Gerald.

Langkah Atha tiba-tiba saja berhenti mendadak saat ia akan pergi menuju kasir, dan untung saja Kevin bisa menahannya kalau tidak ia bisa saja menubruk Atha didepannya.

Kevin mengernyit bingung melihat Atha yang malah terdiam, dan semakin bingung saat tiba-tiba saja kedua matanya berkaca-kaca. Karena penasaran, ia juga mengikuti arah pandang Atha dan ia langsung tau apa penyebabnya.

Dihadapannya ada seorang cowok dan cewek yang sedang berjalan beriringan dengan sesekali mereka tertawa. Cowok itu adalah orang yang selama ini Atha harapkan untuk bisa cepat mengingatnya. Tapi, apa yang ia lihat sekarang membuat perasaannya seperti terhantam sebuah batu besar. Sangat sakit.

"Hai Rald!" Sapa Atha yang langsung menunjukan ekspresi cerianya. Sedangkan Kevin, ia juga merasa kasihan dengan cewek itu.

Gerald menoleh dan lantas cewek yang disampingnya juga menoleh kearahnya.

"Hai--- Atha ya?"

Sungguh, perasaan Atha semakin sakit saat ini karena Gerald malah menanyakan namanya kembali. Tapi yasudahlah yang bisa Atha lakukan sekarang adalag menerima konsekuensinya.

Atha mengangguk, lalu melihat kebawah kearah tangan Gerald yang nampak menggenggam tangan cewek itu.

"Sama pacar nih?" Gurau Atha dengan memaksakan senyumnya.

Gerald terkekeh begitu juga dengan cewek disampingnya yang nampak tersenyum malu. Kevin mengepalkan tangannya karena tak tahan melihat Atha tersakiti dan pura-pura untuk tegar.

"Kita udah tunangan, baru aja kemarin."

Jleb!

...

Sorry, nggak begitu panjang. Karena aku lagi males ngetik😩 dan lagi gak mood juga sih hehe.
Tapi aku udah usahain semaksimal mungkin ya walaupun otak lagi buntu hehe.

Oke, see you next part. Dan, sedikit bocoran buat chapt selanjutnya itu bukan lanjutannya tapi cast para pemain gaes😀😀

Jangan lupa tekan bintang dibawah buat jadi semangat nulis author nih😊

Babay😘

👇👇

TETANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang