39. Kaget?

1K 56 6
                                    

"Gerald ada di Indonesia." Ucap Kevin membuat Atha mematung.

"Syif!! Oy. Ngelamun apa sih loe?" Dina mengguncang lengan Atha karena sedari tadi ia bercerita malah tidak didengar oleh teman satu kelasnya ini. Menyebalkan bukan?

Atha memegang dadanya karena tersentak kaget oleh kelakuan Dina teman sejurusannya itu. Ia menghempas tangan Dina yang memegang lengannya karena kesal dengan Dina yang sudah mengagetinya.

"Kaget tau."

Dina berdelik.

"Habisnya sih lu ngelamun mulu kan dari tadi gue itu udah curhat panjaaaaang lebar, eh ternyata gak didenger, sakit tau Syif!! Kaya liat doi yang jadian sama orang." Dramatis Dina mulai keluar dan hal itu membuat Atha memutar kedua bola matanya malas.

Punya temen yang satu suka ngomong gak jelas dan yang sekarang udah alay plus lebay. Lengkap sudah hidup Atha disekitari orang seperti ini.

"Udah deh, alaynya jangan kambuh." Sinis Atha yang membuat Dina mengerucutkan bibirnya kesal.

Dina menjetikkan jarinya dihadapan Atha yang sedang memainkan ponselnya, dan untuk kedua kalinya Dina mengagetinya kembali. Ia mengelus dadanya sambil tersenyum gemas menatap Dina yang seperti tidak punya salah.

"Diinnn.... sekali lagi ngagetin gue, loe bakal dapet piring cantik deh😌😌"gemas Atha yang membuat Dina menghendikkan bahunya tak peduli.

"Syif, tau gak?"

"Gak."potong Atha cepat.

Dina mendengus kesal.

"Jangan potong dulu makanya ishh."

"Yaudah maap."

"Syif, kemarin Kevin kerumah gue--" belum sempat meneruskan omongannya, Atha kembali memotongnya.

"Seriusan loe?!" Tanyanya kaget tak percaya.

Dina mendatarkan wajahnya lalu menenggelamkan wajahnya diantara lipatan kedua lengannya.

Atha terkekeh.

"Yaaah... Din maap, habisnya keget aja. Soalnya dua tahun belakangan ini Kevin gak deket sama cewek lain selain gue." Sesal Atha sambil menarik-narik rambut Dina yang dikucir kuda.

Dina mendongakkan kepalanya menatap Atha dengan senyum mengembang yang membuat Atha menatap aneh kepadanya.

"Kesurupan loe?"

Dina memukul pelan kepala Atha dengan gulungan kertas miliknya.

Atha meringis.

"Enak aja loe kalo ngomong, ah udah deh gue lanjut cerita aja," Atha mengangguk.

"Kemarin Kevin kerumah gue, terus yaaa diaaa ituuu kasih gueeeeeeeeeeeeeeeeeee--"

"Cepetan Dina.... gausah lebay gitu." Atha yang tak sabaran greget dengan ucapan Dina yang sangat lebay menurutnya.

"Ish motong mulu. Jadi, Kevin. Ngasih. Gue. Coklat. Sama boneka." Ucapnya penuh penekanan.

Atha membuka mulutnya tak percaya, mimpi apa ia mendengar cerita seperti ini. Apa Kevin sudah move on darinya, kok bisa cepat gitu sedangkan dirinya sulit untuk itu. Benar, sekarang Atha harus belajar kepada Kevin untuk melupakan seseorang dengan mudah.

"Yaampun....... gak nyangka gue, pokoknya gue tunggu traktiran jadian kaliaaannn gamau tau!" Atha tersenyum lebar saat melihat temannya ini merona malu karena ucapannya barusan.

"Syif, loe gak marah kan?" Tanya Dina dengan nada suara sehati-hati mungkin supaya tak menyinggung perasaan Atha.

"Din, gue sama Kevin cuman sebatas sahabat gak lebih. Asal loe tau, sekarang gue bahagia banget denger Kevin ngedeketin seorang cewek, apalagi ceweknya itu sahabat gue sendiri." Ungkap Atha tersenyum tulus sambil mengenggam tangan Dina memastikan kalo ucapannya adalah benar.

Dina menghela nafas.

"Gue belum pernah dikasih gitu sama cowok, ya walaupun loe tau tingkah gue selebay apa, tapi kalau soal percintaan sebenernya gue bukan ahlinya hehe." Jujurnya membuat Atha terkekeh karena ekspresi lucu Dina.

"Kirain gue loe play girl dulu." Canda Atha.

"Play girl dari mananya?! Ketemu sama gebetan aja gue rasanya mati rasa." Keluhnya sedih karena selama ini ia selalu terdiam bisu tak bisa apa-apa saat bertemu dengan orang yang ia sukai.

Sedangkan Atha tertawa mendengar tuturan dari sahabat barunya itu. Sungguh berbanding terbalik dengan prilakunya dihadapannya.

"Boleh duduk?"

Atha yang sedang tertawa bersama Dina menolehkan kepalanya kesamping saat ada seseorang yang meminta ijin duduk disebelahnya. Seketika tawanya terhenti.

Jantungnya terasa hampir saja jatuh saat melihat siapa orang itu.

"Bangku yang lain penuh, cuman ini yang agak kosong." Sahutnya sambil tersenyum manis.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Gerald?"

...

Gerald kembali gaess setelah dua tahun menghilang tanpa kabar seperti ditelan bumi:v

Gimana nih reaksi mereka berdua saat bertemu? Kalo penasaran tunggu lanjutan chaptnya okeee😛😛

Seketika rajin wkwkwk gapapalah bonus buat kalian karena aku yang selalu lama updatenya hehe😂😉

Vote dan komennya ya gaes jangan lupa😊

See you next chapt babay 😇😇

👇👇

TETANGGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang