3

3.2K 181 1
                                    

Kejadian setahun yang lalu terus berputar di memori Realyn, rekaman kejadian mengerikan itu terputar jelas diingatan.

Masih berada di atap gedung sekolah nya, Real terus menangis ... menangis sejadinya saat wajah pria brengsek itu terlintas di otak nya.

Coba kalian bayangkan ... saat harta berharga kalian direnggut paksa oleh seseorang yang begitu kalian percayai, bagaimana perasaan kalian?

Aset berharga yang selalu Real jaga selama hampir 16 tahun di renggut begitu saja oleh laki laki yang dianggap nya sahabat.

Depresi!

Itu yang dialami Real waktu itu, setelah berhasil melewati masa depresi nya Realyn berubah menjadi gadis yang begitu arrogant dan angkuh tak tersentuh oleh siapapun.

Bahkan untuk percaya kepada seseorang pun sekarang rasa nya begitu sulit, dia bahkan tak pernah percaya dengan adanya teman ataupun sahabat sekarang ... baginya itu semua hanya alat untuk menutupi sebuah niat busuk.

Kata sahabat hanya digunain untuk menutupi kata bangsat, pikir nya.

Bahkan sekarang hanya Enra teman dekatnya, dia enggan berdekatan dengan laki-laki.

Banyak dari siswa SMA Arsanaya yang sudah berusaha mendekati nya namun hanya ejekan, olokan , dan cacian yang mereka terima dari mulut manis Realyn.

Realyn dijuluki 'Gadis bermulut manis dan sadis.'

Namun, ada satu pemuda yang tak pernah menyerah untuk mendekati nya ... Brarez Arlando, teman sekelas Real.

Di sekolah ini hanya Enra, Rey, dan Brarez yang tahu jika Realyn sudah kehilangan kesuciannya.

Kenapa Brarez juga tahu tentang hal itu? Karena saat kejadian itu Brarez dan Rey lah yang menyelamatkan Real dari bajingan itu, namun sayang nya mereka datang terlambat.

Mereka datang saat Real sudah terkulai lemas dibawah pemuda tak berhati itu.

Saat melihat adik nya dilecehkan membuat Rey berubah seperti seekor singa yang kelaparan, Rey murka dan dengan begitu buas Rey menghabisi si brengsek itu.

Sedangkan Brarez saat itu berusaha menenangkan Real yang begitu ketakutan dan kesakitan.

Saat itu Real seakan jijik pada dirinya sendiri dan dia berusaha menjauhkan diri nya dari dekapan Brarez yang masih berusaha menenangkannya.

Dia tak ingin semua orang iba kepadanya hanya karena dia yang sudah kehilangan kesuciannya.

Bahkan Real sempat berfikir kenapa harus dia yang menerima ini, apakah dosa yang telah dia perbuat sehingga dia harus mengalami kejadian mengerikan ini.

Saat tengah mengingat kembali kejadian yamg terrekam jelas di memori nya, suara langkah seseorang membuatnya menoleh dan sebelum itu dia menghapus jejak air mata di area wajah cantik nya.

Pemuda itu berjalan dengan kedua tangan dia masukan kedalam saku celananya dan dia tersenyum menatap Real.

"Tumben disini." Kata pemuda itu.

"Ngapain?" Tanya Real pada pemuda itu.

"Gue yang seharusnya nanya gitu, lo yang ngapain disini?" Tanya balik pemuda dengan penampilan yang sudah acak acakan.

"Bukan urusan lo!" Bentak Real.

"Ck! Kebiasaan." Ucap pemuda itu dengan senyum miring.

Real berbalik dan akan melangkahkan kaki meninggalkan tempat ini, namun tangannya di cekal pemuda itu membuat Real tak bisa melanjutkan langkahnya.

"Lepas!" Real berucap seraya menatap tajam kearah pemuda itu.

Brarez Arlando, pemuda keturuan spanyol-indonesia itu tengah menatap balik Real dengan tatapan yang begitu menenangkan.

"Mau apa sih lo!" Bentak Real lagi.

"Kenapa selalu ngehindarin gue?" Tanya Brarez.

"Suka suka gue!"

Setelah mendengar jawaban Real, Brarez melepaskan cekalan tangannya dan berjalan sedikit menjauh dari Real dan kembali berucap, "apa lo pikir gue ini larangan tuhan? Sampe begitu keras mya lo berusah ngejauhin gue."

Manik mata Real mengikuti pergerakan Brarez dan entah mengapa dalam benak nya terbesit rasa bersalah.

Apa yang gue lakuin ini salah? Tapi gue cuma gak kepengen dia ngedeketin gue hanya karena dia kasian sama keadaan gue sekarang, fikir Real dalam hati.

"Kenapa diem?" Tanya Brarez.

Real enggan menjawab, dan tubuhnya pun seolah menolak ajakannya untuk meninggalkan tempat ini.

Brarez berbalik menatap Real dan berjalan kearah nya, "kalo lo berfikir gue ngedeketin lo karena keadaan lo yang sekarang, itu salah besar."

Real pun menatap manik mata Brarez disana terpancar sebuah ketulusan dan tak ada sebuah kebohongan.

Setelah itu Real memutuskan untuk meninggalkan tempat itu dengan tanda tanya besar yang ada dibenaknya.

Begitu pun dengan Brarez lagi lagi dia tak mendapatkan jawaban apapun dari mulut gadis yang sangat dia dambakan.

Kini hanya ada perdebatan antara hati dan fikiran dibenak mereka berdua.

Akankah Brarez bisa meluluhkan hati Real? Dan akankah keadaan kembali seperti semula? Entahlah, hanya taldir yang bisa menjawab.

TBC

Arrogant Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang