15

1.3K 82 11
                                    

Brarez masih saja bergelut dengan pikirannya hingga dia tak sadar Realyn pergi meninggalkannya.

Mungkin dia tidak akan sadar jika saja kupu-kupu tidak hinggap di hidung mancungnya. Brarez refleks menggerakan kepalanya hingga kupu-kupu cantik itu kembali terbang, saat kesadarannya kembali brarez bergegas menyusul Realyn.

Ia melihat Realyn masih terduduk di sebuah ayunan, lantas ia bergegas mendekati Realyn.

Brarez meminta maaf karena sudah membuat kejutan yang Realyn berikan tak sesuai dengan apa yang Realyn harapkan. Setelah berbincang cukup lama, Brarez mengajak Realyn pergi dari tempat itu, karena esok mereka harus kembali ke sekolah.

*****

Keesokan harinya, di pagi hari Brarez sudah berada didepan rumah pujaan hatinya, yang sejak kemarin masih mendiamkannya.

Wajar dia diemin gue, gue udah bikin dia kecewa, pikirnya.

Realyn keluar dari rumahnya dan berjalan mendekati Brarez yang tengah duduk di atas kap mobilnya.

Ia berdiri di depan Brarez dengan kedua tangannya menyilang di depan dada.

"Udah di bilang gak usah jemput! Dasar batu!" ucap Realyn dengan sini, setelahnya dia berbalik dan masuk ke mobil, tepatnya di sebelah pengemudi.

Sedangkan Brarez hanya terkekeh melihat tingkah cewek-nya seraya turun dari atas kap mobil dan menyusul tambatan hatinya.

Mereka menuju sekolah ditemani kebisuan dari keduanya.

Sesampainya di tempat parkir SMA Arsanaya, Realyn langsung turun dari mobil Brarez tanpa sepatah kata.

"Realyn," suara seorang gadis, membuat Realyn menghentikan langkah saat berjalan di koridor, dia hanya berhenti namun tak berniat melihat ke arah orang yang memanggilnya.

Puan, gadis yang pernah ia tolong kini berada di depannya dengan senyum merekah, tapi tetap saja Realyn tak berniat membalas senyuman tulus itu.

Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka.

"Realyn sebagai ucapan terimakasih gua waktu itu, lu mau gak jalan bareng gua dan main di rumah gua? Sama Enra juga?" ucap Puan.

"Ekhem," Realyn berdehem dan menyilangkan tangannya di depan dada, lalu kembali berucap, "oh iya, waktu itu gua belom ngasih tau lo ya? Lupain kejadian waktu itu, jangan pernah anggep gua orang baik hanya karena gua pernah nolongin lo, ngerti?"

Sedangkan Puan menundukkan kepalanya, karena Puan rasa itu hanya bukan sebuah informasi tapi peringatan.

"Dan ya satu lagi, jangan sok akrab sama gue, gua males berurusan sama cewek kayak lo! Gua juga gak sebaik ya lo kira, jadi jangan pernah sapa atau sebut nama gua lagi. Ngerti?!"

Setelahnya Realyn melanjutkan langkahnya yang terhenti.

Saat Realyn ada di koridor depan perpustakaan, ada seseorang yang menghalangi langkahnya.

Rian, anak kelas XII IPS 1 berdiri di depannya dengan muka tanpa dosa.

Sebenarnya Realyn males mengurusi orang-orang yang hanya menjadikannya bahan permainan, namun karena saat ini suasana hatinya sedang buruk, ia akan memberi peringatan orang yang berani mengganggunya.

Lumayan olahraga mulut,batinnya.

Mulutnya gatal ingin mengatai Rian, namun ia tahan. Realyn ingin melihat seberapa besar nyali pemuda itu.

"Boleh gue pinjem tangan lu, Re?" ujar Rian.

Untuk menjawab pertanyaan Rian, Realyn hanya menyodorkan tangan kanannya.

Saat merasa Realyn memberinya ijin, Rian meraih tangan Realyn, aksi nya ith membuat siswa-siswi yang melewati atau berada di koridor itu berhenti untuk menyaksikan kejadian langka itu.

Ya langka, karena setau mereka Realyn pantang membiarkan orang baru menyentuh nya, bahkan teman sekelasnya tidak ada yang berani, kecuali Brarez dan Enra.

"Gue tau gak seharusnya gue lakuin ini ke elo, tapi gue gak bisa nahan rasa gue, Re. Udah lama gue suka sama lo. So, will you be mine?" ucap Rian hati-hati dengan memegang tangan kanan Realyn.

Ucapan itu membuat semua orang terkejut dan membicarakan aksi bodoh itu, mereka yang menyaksikan itu sudah mengetahui apa yang akan terjadi setelah ini.

Tak ada yang mengetahui, jika Brarez, Enra, dan Reyvan serta kawan-kawannya berada di antara kerumunan orang yang tengah menonton Realyn dan Rian.

Realyn masih saja terdiam, membuat semua orang penasaran apa yang akan gadis itu katakan.

"Gue mau ...."

TBC

Hayooo tenan Realyn mau apa?🤣

Hay hay
Maaf ya telat banget updatenya.

Buat yang bingung kenapa part ini tadi gak bisa di buka, itu karena tadi aku unpub ya jdi maaf hehe.

Yg kemarin udh bac, baca lagi aja, beda pembahasan soalnya hehe.

Btw maaf klo freak terus banyak tanda baca atau kesalahan penulisan.

Happy Reading!

Next gak????

Arrogant Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang