13

2.1K 134 31
                                    

"ENRAA! BUKA PINTUNYA! APA MAU GUE DOBRAK?!"

"Eh tunggu ... tunggu ... kenapa gua harus ngedobrak? Kan gua tau passwordnya. Ini yang goblok siapa dah sebenetnya." Monolog Real.

"Gue buka ya, Ra." Ucap Real dengan sedikit berteriak seraya tangan nya meraih ganggang pintu.

*****

Dering ponsel yang ada digenggamannya membuat Real mengurungkan sejenak niatnya untuk masuk ke apartemen Enra dan memilih untuk mengangkat panggilan itu.

Di ponselnya yang menyala terdapat tulisan "Monyet Alaska"

Pagi-pagi udah ganggu aja, pikir Real.

Real mengangkat panggilan itu seraya memutar kedua bola matanya jengah.

"Halo," sapa seseorang disebrang sana.

"Halo, kenapa?"

"Morning bebeb," ucap Brarez seraya terkekeh.

"Najis. Geli, bego!"

"Gitu amat, neng."

"Udah buru, to the point ae, gua gak punya banyak waktu."

"Oh gitu, yaudah gak jadi." Kata Brarez dengan nada suara orang marah.

"Ck! Gitu aja marah. Udah buruan ada apa?"

"Siapa yang marah?"

"Bodoamat, monyet! Gua matiin ya?"

"Yaudah sono,"

"Kagak-kagak, udah buruan ada apaan?"

"Gua mau ngajak lo ke dufan, mumpung libur,"

"Dufan doang? Udah pernah,"

"Ya terserah lo aja mau kemana aja, gua temenin biar lo gak gabut."

"Ya tapi, sekarang gua lagi di depan apartemen Enra."

"Ngapain?"

"Dari kemaren malem dia gak ada kabar, makanya gua samperin. Takut tu anak kenapa-kenapa."

"Yaelah ... dia gak mungkin kenapa-kenapa, emang siapa yang berani sama tu anak singa? Lagian gak akan berani juga orang nyakitin dia, secara dia orang terdekat lo. Udah santai aja dia udah besar, dia juga jago bela diri jadi gak usah khawatir."

"Tapi ... "

"Gak ada tapi-tapi an, sayang. Paling dia lagi ngebo. Gua pengen quality time sama lo, please."

"Oke, jemput gua kesini."

"Siyap, honey."

"Najis."

Tut .. tut .. tut.

Setelah hanya kekehan Brarez yang terdengar Real mematikan panggilan itu.

Arrogant Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang