11

2K 106 1
                                    

Saat bel pertanda kesengsaraan para siswa akan segera berakhir berbunyi, semua murid berhamburan keluar dari neraka dunia dan berlarian menuju ke parkiran untuk segera kembali ke surga dunia yang sudah menanti.

Namun, ada tiga orang siswa yang nampaknya masih sibuk dengan obrolan dan mereka seakan enggan untuk meninggalkan neraka dunia itu.

"Eh Re ... lo yakin mau pake cara itu buat bales dia? Lo gak lupa kan Re, kalo dia anak dari keluarga Transio?" Ucap Enra membuat empat masang mata di depannya memusatkan seluruh perhatian padanya.

"Kenapa emang?" Tanya Brarez.

"Lo berdua gak takut di tuntut sama konglomerat itu kalo sampe Arnando kenapa-kenapa?" Ujar Enra lagi.

"Kenapa musti takut? Lo inget kan Ra apa marga gue?" Tanya Real.

"Ya iya sihh, keluarga lo berada jauh diatas keluarga Transio ... ya gue cuma takut lo kenapa-kenapa, Re." Tutur Enra.

"Udah lo tenang aja, Ra. Kan ada gue yang bakal jagain dia terus juga kalo ada yang berani nyakitin Real pasti bakal abis di tangan monster Rey- anjing, sakit bego!" Ucapan Brarez terpotong karena Enra yang tiba-tiba menginjak kaki nya dan memelototinya.

"Jangan pernah sebut nama itu didepan gue,"

Seakan mengerti kode yang Enra berikan Brarez berujar, "sorry, Lyn."

Hanya deheman yang keluar dari mulut manis Real.

"Eh eh udah ayok langsung aja ke sana, keburu mati tu si Arnando," seakan mengerti akan situasi yang terjadi, Enra berusaha mengubah atmosfir keadaan dengan mengalihkan pembicaraan.

Setelah beberapa menit bergelut dengan kemacetan akhirnya mereka bertiga sampai pada gedung kosong tempat mereka menyekap Arnando.

Real membuka pintu ruangan yang ada di gedung kosong itu, dan tepat saat dia membuka pintu seorang pemuda dengan penampilan sangat menjijikan dan keadaan yang mengenaskan berdiri dengan dua tangan di naikan dan di ikat pada balok kayo yang sengaja di pasang untuk menyiksa pemuda itu.

Dan dengan tubuh yang penuh dengan luka pemuda itu tetap berusaha berdiri tegap.

"Siang baby," ucap Real seraya menggerakan jari nya di atas muka Arnando.

Real menampilkan smirk andalannya dan mencengkram kuat kedua bahu Arnando, "jangan pernah coba buat main-main sama gue, sekarang gue ikutin cara main lo."

Lain dengan Real, Enra dan Brarez sedang menyiapkan sesuatu yang akan mereka gunakan untuk menyiksa Arnando.

"Lepasin gue njing!" Kata Arnando.

"Uh takutt, lo kepengen one night stand ? Oke gue turutin mau lo."

"Rez, Ra." Teriak Real.

Brarez dan Enra memasuki ruangan itu dengan Brarez yang membawa sebuah suntikan sedangkan Enra membawa boneka sex dan seekor anak anjing betina.

"Sekarang, Lyn?" Tanya Brarez.

"Gak mau lo siksa dia lagi?" Tambah Enra.

"Enggak deh, udah muak gue."

"Oke."

Brarez bergerak mendekati Arnando dan menyuntikan obat perangsang itu pada tubuh Arnando.

Sedangkan Enra melepaskan anak anjing di dekat Arnando dan meletakkan boneka sex jauh dari Arnando.

Setelah itu Real memanggil dua orang anak buah Brarez dan meminta mereka melepaskan ikatan tangan Arnando dan mengunci ruangan itu.

Mereka semua meninggalkan Arnando yang masih sangat tersiksa.

"Satu jam lagi kalian kembali ke ruangan ini dan bebaskan dia, sebelum kalian bawa dia kembali kerumahnya pastikan penampilan dia lebih baik dari saat kalian membuka ruangan itu lagi." Tutur Brarez.

Real, Brarez, dan Enra meninggalkan gedung itu.

TBC

Holaa guyss..
Happy weekend.
Part ini gajelas banget sumpahh:"

Arrogant Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang