25

529 33 0
                                    

Happy Reading:)

*****

Nyaman. Itu yang di rasakan Realyn saat berada di dekapan Ezar, setelah dirinya merasa cukup tenang, ia melepaskan diri dari kungkungan Ezar.

Beberapa detik setelahnya keduanya sama-sama membisu. Kemudian Ezar beranjak dari duduknya, "keluar yok, cari angin, belum pernah jalan-jalan ke Madrid kan?"

Realyn menggeleng, dalam benak nya masih terjadi peperangan antara hati dan pikirannya. Setengah hati dia enggan menerima perilaku baik Ezar, namun setengahnya lagi berkata tidak ada salahnya jika memberi bajingan itu kesempatan.

"Lo keluar, gue ganti baju dulu."

Ezarpun menurut dan menghilang dari penglihatannya.

Realyn mengganti pakaiannya menggunakan celana panjang dan hoodie crop yang tadi Ezar berikan.

Merapihkan sedikit rambutnya, dan berjalan keluar kamarnya.

"Ekhem ..." dehem Realyn setelah berada di sebelah Ezar.

"Udah?" tanya Ezar.

Keduanya berjalan keluar rumah dengan Realyn yang berjalan di belakang Ezar.

Ezar membukakan pintu untuk Realyn, setelahnya berjalan kearah kemudi dengan mengitari kap mobil.

Saat safetybelt terpasang, ia menyalakan mesin Limousin-nya dan menancapkan gas di kecepatan rata-rata membelah jalanan.

Agar suasana tak terlalu hening, Ezar menyalakan music, dan yang terputar adalah lagu dari Honne yang berjudul Location Unknown, salah satu lagu favorite Realyn.

"My location unknown ..." tak terasa bibir Realyn bergerak pelan melantukan lirik saat di Reff lagu itu.

Realyn terus bernyanyi dan tak menghiraukan keberadaan Ezar yang senyum sejak tadi mendengar suaranya.

Dalam hati Ezar bersyukur karena Realyn sudah sedikit enjoy dan tidak takut dengannya.

Ezar menghentikan mobilnya di tempat parkir sekitar taman kota. Keadaan di sana lumayan ramai, memang taman ini tidak pernah sepi.

"Ayok turun,"

"Ayok," sahut Realyn, ia tampak bersemangat.

Ezar mengajak Realyn ke arah sebuah bangku di taman itu, namun Realyn berlari ke arah yang berlawanan.

Dengan masih terheran Ezar mengikuti Realyn, ternyata wanitanya itu berlari ke sebuah badut berbentuk donald bebek yang di perut nya ada tulisan FREE HUG.

Realyn pun langsung menyambar kepelukan badut itu.

Lagi-lagi Ezar terkekeh melihat tingkah lucunya, Ezar sangat menanti saat seperti ini.

Saat bersama Realyn, ia merasa menjadi dirinya sendiri, bukan sebagai boneka keluarganya.

"Zar ... Fotoin dong,"

Dengan senang hati ia menuruti perintah tuan putrinya. Berbagi pose sudah terabadikan di ponsel Ezar.

"Terimakasih," ucap Realyn pada badut itu.

"Badut nya doang nih yang di peluk?" tanya Ezar saat Realyn sudah di sampingnya.

Ia berniat memberi kode, jika dia pun ingin di peluk.

Sejenak Realyn sudah berdamai dengan hatinya untuk melupakan masa lalu nya.

Cup..

Realyn mengecup singkat pipi Ezar dan memeluknya erat, dan keduanya sama-sama tertawa setelahnya.

Arrogant Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang