2

3.7K 201 4
                                    

Realyn berjalan seraya bersenandung kecil di koridor kelas 11, dia berniat kembali ke kelas selepas dari kantin.

Awal nya dia bersama Enra ... namun karena Enra berniat ke kamar mandi, mereka berpisah di persimpangan koridor.

Saat menunduk, Realyn melihat tali sepatu nya yang terlepas.

Realyn berpikir untuk membenarkan tali sepatu nya terlebih dahulu dan dia pun menghentikan langkah nya dan lantas berjongkok.

Saat sedang membetulkan tali sepatu, sebuah suara membuatnya menghentikan gerakannya, "mau abang bantu?"

Suara pemuda itu membuat Realyn mendongakkan kepalanya dan menatap manik mata pemuda itu, manik mata yang begitu ia rindukan tatapan nya.

Realyn berusaha menyembunyikan kerinduan yang ia rasakan, mengganti nya dengan sebuah tatapan kebencian yang tersirat banyak kesakitan.

"Gak perlu! Gue bisa sendiri." Dia menatap pemuda itu penuh kebencian, dan ya ... Realyn sangat membenci pria itu.

Realyn melanjutkan langkah nya dan menghiraukan pemuda yang tengah terkekeh itu.

Reyvano Jovanka, seseorang yang sangat Realyn sayang awalnya.

Real dan Rey adalah kembar tidak identik, sebuah kejadian dan pekerjaan Rey membuat keadaan antara keduanya berubah.

Kejadian kelam yang menimpa Realyn waktu itu membuat Rey sangat possesive, dia begitu keras menjaga Real agar tak ada seorang pun yang bisa menyakiti adik kesayangannya.

Si kembar yang dulunya selalu bersama dan hampir tak bisa dipisahkan, kini seakan tak pernah mengenal dan jika bertatapan pun mereka enggan untuk saling menyapa.

Karena pekerjaan yang Rey lakoni membuat Rey kehilangan adik kesayangannya.

Real begitu syok dan terpukul saat mengetahui kakak nya adalah seorang bos besar pengedar narkoba.

Real tak pernah menyangka kakak yang begitu dia banggakan mengambil jalan hitam, dan Real tak habis fikir apa yang ada difikiran sang kakak saat mengambil jalan hitam itu.

Realyn berusaha menyeka air mata nya karena di otak nya saat ini seakan terputar kembali rekaman kebersamaannya bersama Rey.

Dimana dulu mereka selalu bermain bersama, bercanda, bertengkar dan bahkan menangis bersama.

Rey memberi kehangatan yang hampir tak pernah Real rasakan dari kedua orang tua nya.

Dan tadi Real melihat ada sorot kerinduan dari tatapan sang kakak.

Kini Realyn tak bisa menyeka air matanya saat satu kejadian terputar di otak nya ... kejadian yang membuat nya depresi, dan saat itu Rey selalu bersama nya ... melindungi nya, menemani nya dan Rey selalu berucap 'adek gue gak boleh cengeng'

Perlahan bulir demi bulir air mata membasahi pipi Realyn dan segera ditepis kasar oleh Realyn, karena dia tak ingin ada orang yang melihat nya menangis.

"Arrghhh ..." Realyn berteriak frustasi, untung keadaan koridor saat ini cukup sepi.

Realyn melangkahkan kaki kearah rooftop.

Sesampainya di rooftop Realyn tak dapat lagi membendung air mata nya, kini ia biarkan bulir air mata membasahi wajah nya.

Dia menangis sejadi nya mengingat semua kejadian yang pernah ia lewati bersama Rey.

Real rindu pelukan Rey, Real rindu candaan receh Rey, Real rindu usapan tangan Rey , dan Real rindu semua perlakuan Rey.

Real tak tahu kapan semua ini akan berakhir dan Real sangat berharap mereka bisa bersama kembali.

Real tak tahu kapan luka ini akan terobati dan kapan kakak nya berhenti dari pekerjaan itu.

Sebelum Rey meninggalkan perkerjaan itu Real tak akan pernah memaafkannya.

Real mengangkat kepala nya seakan berbisik pada awan dan angin "aku ingin semua nya kembali seperti semula."

Real menutup matanya dan berdoa dalam hati "Tuhan ... kapan semua ini berakhir, bisakah aku bahagia? Yang aku ingin kan hanya satu ... kembalikan keluargaku, Tuhan."

TBC

Arrogant Girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang