Hari ini mungkin akan menjadi hari yang paling berharga bagi sebagian murid sekolah tingkat atas di Korea pasalnya tepat pada bulan juni ini seluruh murid khususnya Seoul International School mengadakan wisuda untuk 300 lebih murid yang akan lulus hari ini, termasuk Bae Suzy dan temannya Park Jihyo yang sudah tiga tahun ini bergelut dengan setumpuk tugas yang memusingkan kepala mereka
Jihyo lulus dengan hasil yang baik begitu juga Suzy yang dinobatkan sebagai murid dengan nilai kelulusan yang tinggi, orang tua mereka datang dan menyaksikan betapa bahagianya mereka saat tahu anak-anak mereka kini sudah mulai beranjak dewasa
Suzy menghampiri ayah dan ibunya yang berdiri dengan sebucket bunga yang berukuran sedang, hari ini orang tuanya datang jauh-jauh dari Gwangju untuk melihat keberhasilan Suzy yang sudah ia capai selama ini
"wah ayah sangat bangga padamu, anak ayah memang hebat" ucap tuan Bae yang tersenyum tulus sembari mengusap rambut anaknya yang tergerai.
"ini semuakan berkat doa kalian" balas Suzy dengan kekehanya.
"kita harus merayakannya bagaimana dengan makan daging panggang? Ah atau jajangmyeon? Sepertinya enak" tawar nyonya Bae.
"daging lebih baik untuk nutrisiku sepertinya" kekeh Suzy yang disetujui oleh kedua orang tuanya.
Sebelum pergi Suzy berpamitan dengan Jihyo dan keluarganya yang masih sibuk berfoto ria, Suzy dan keluarga lebih memilih untuk makan siang terlebih dahulu karena kebutuhan perut yang paling utama. Mereka bertiga mengendarai mobil tua yang dimiliki oleh tuan Bae menuju salah satu restoran daging panggang dekat dengan sekolah Suzy
"makanlah yang banyak agar otakmu bisa bekerja lebih baik lagi eoh" ucap nyonya Bae sembari memberikan potongan-potongan daging berukuran kecil.
"terima kasih" ucap Suzy sembari membungkukan tubuhnya.
Mereka makan dengan sedikit berbincang, mendengar semua cerita tuan Bae yang akhir-akhir ini sibuk dengan usaha café bingsoo di Gwangju hingga ucapan Suzy membuat kedua orang tuanya sedikit terkejut
"ayah, ibu ada yang inign aku bicarakan".
"bicara saja kami akan mendegarkan" ujar tuan Bae sembari mengambil daging dari atas tungku.
Suzy menunduk sembari bermain-main dengan summpitnya bagaimana caranya ia mengatakan hal penting ini, ia takut bahwa kedua orang tuanya tidak akan setuju dengan keputusanya ini
"begini aku sudah memikirkanya dengan matang-matang" ada jeda saat mengucapkan kalimat pertama "aku tidak akan melanjutkan sekolahku ke universitas" lanjut Suzy.
Tuan Bae dan nyonya Bae bereaksi, keduanya mendongakan kepala dengan wajah terkejut ini benar-benar diluar dugaanya padahal mereka berdua sudah menyiapkan sejumlah dana untuk Suzy masuk universitas nanti tapi nyatanya sang anak malah tidak ingin masuk kejenjang yang lebih tinggi
"apa kau bilang?".
"begini ayah aku akan memfokuskan diriku untuk bekerja lebih dulu lalu setelah uangku terkumpul aku akan meneruskanya ke univeristas, aku berencana mencari pekerjaan entah itu sebagai pekerja paruh waktu atau full setidaknya aku bisa menghasilkan uangku sendiri" terang Suzy.
"Suzy kau tahukan kalau kami masih mampu mensekolahkanmu, masalah biaya kau tidak perlu khawatir itu adalah tugas kami. Kau hanya cukup belajar dengan baik dan lulus hanya itu" ucap nyonya Bae.
Suzy menggelengkan kepalanya, ia tidak ingin membuat susah kedua orang tuanya. Sekolah bertaraf internasional saja sudah membuat keluarganya menjual aset sana sini mana mungkin ia tega membiarkan kedua orang tuanya kembali menjual sesuatu lagi terlebih ayahnya begitu senang ketika mereka sudah mulai membuka café bingsoo tiga bulan yang lalu
"tolong hargai keputusanku ibu, ayah aku juga ingin belajar hidup mandiri. Biaya uang sewa rumah juga kau tidak perlu khawatir aku sudah sepakat dengan Jihyo bahwa kami akan membayarnya bersama-sama".
Tuan Bae yang sejak tadi hanya diam kini beruara, ia melihat wajah sungguh-sungguh anaknya itu
"apa aku bisa memegang janjimu untuk hidup mandiri dan pergi ke universitas setelah uangmu terkumpul? Jika kau bisa memegang janjimu maka ayah akan mengizinkanmu".
Wajah lirih Suzy tergantikan dengan raut bahagia penuh antusias, iatak percaya jika ayahnya ini akan mengizinkanya
"benarkah? kau menyutujuinya? Kalau begitu aku akan berjanji padamu" ucap Suzy dengan nada bahagia.
Nyonya Bae hanya bisa menggelengkan kepalanya ia sudah kalah jika speertinya, dan untuk sekarng ia hanya bisa menunggu janji itu terpenuhi oleh sang anak satu-satunya
Suzy memberikan kelingkingnya pada sang ayah, kelingking keduanya bersatu menandakan jika janji itu harus segera terpenuhi
"kalau begitu mulai sekarang ayah tidak akan mengirimi uang bulanan untuk sewa atau uang sehari-harimu".
"iya aku akan segera mencari pekerjaan jangan khawatir".
Satu minggu setelah kelulusan sekolah nayatanya baik Suzy maupun Jihyo belum juga menemukan pekerjaan, keduanya hanya bisa menghabiskan waktu dirumah dengan memandangi layar laptop, berharap jika satu panggilan dari email membawa berita baik bagi keduanya namun ternyata nihil
"kufikir mencari pekerjaan akan semudah dilihat ternyata tidak" keluh Jihyo yang menaruh dagunya diatas meja.
"bisa gila aku lama-lama jika seperti ini, uangku tinggal dikit dan sekarang baru pertengahan bulan. Sial" sahut Suzy.
Dan tiba-tiba saja mereka mendapati ketokan pintu membuat keduanya saling bertatapan, mereka berdua saling bertanya karena baik Suzy maupun Jihyo tidak ada yang memesan makanan
"siapa?" tanya Suzy dengan nada berbisik.
"tidak tahu, bukalah".
TBC~
Mohon bersabar karena mas tetet blm keluar wkwk
Jangan lupa vote dan komenya ya chinggu
Makasih 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
MAKE ME LOVE YOU [KTH & BSZ] ✅
Fiksi Penggemarbagaimana jika ahjushi tampan seperti Taehyung jatuh cinta dengan gadis muda berumur 17 tahun, apakah gadis muda itu mampu membuat seorang ahjushi itu terpikat oleh pesonanya? atau malah sebaliknya?