pt.13

2.2K 240 1
                                    

^Happy reading^
-
-
-

Yerin kini sedang berada di dalam mobil mewah milik wanita paruh baya yang tadi ia temui di dekat taman. Tidak ada pembicaraan diantara mereka, dari yerin maupun wanita paruh baya tersebut. Tapi anehnya, yerin dapat melihat senyuman terukir dari wajah cantik wanita paruh baya itu, walaupun sudah menimbulkan banyak kerutan di daerah wajahnya. Tapi tetap saja senyumannya terasa begitu menyejukan membuatnya merindukan sosok seorang ibu.

Yerin masih memikirkan perkataan yang di ucapkan oleh wanita paruh baya itu. Dimana dirinya di tawarkan untuk tinggal satu atap dengannya. Pikiranya berkata untuk tidak menerima tawaran itu, tapi hati nya berkata untuk menerimanya. Sedangkan yerin sedang bimbang untuk memilik pikirannya atau hatinya.

Flashback on.

"Kau anak yang bernama jung yerin bukan? " tanyanya.

Yerin termangu sebentar, seperti sedang mencari kebenaran dari wanita di hadapannya.

'Tidak asing, apa aku pernah melihatnya?'

Batinnya mulai berbicara tentang wanita paruh baya di hadapannya sekarang.
"Ne, ajumma. " yerin tersenyum begitu manis kepada wanita tersebut.

"Kenapa kau tidak sekolah? " tanyanya lembut.

Yerin tersenyum kikuk menanggapi ucapan wanita paruh baya tersebut. Dengan mantapnya yerin menjawab pertanyaan wanita paruh baya itu.

"Aku izin tidak masuk sekolah. "

"Kenapa?...ah tidak tidak kita bicarakan ini di dalam saja ne. " wanita paruh baya tersebut keluar dari dalam mobilnya, lalu ia menarik tangan yerin untuk mengikuti nya masuk kedalam mobil.

"G-gomawo ajumma..."

"Jadi kau bisa jelaskan kenapa izin tidak masuk sekolah? "

"A-aku sedang mencari tempat, untuk tempat tinggal ku sementara. "

"Kau tinggal sendiri? Lalu selama ini kau tidak punya tempat tinggal? Dan dimana keluargamu?" tanyanya.

"Hmm, aku tinggal sendiri di seoul, orang tuaku sudah meninggal. Dulu aku tinggal di sebuah flat kecil, tapi disaat kemarin malam,flat ku di jual oleh pemiliknya, terpaksa aku harus mencari tempat tinggal yang baru. " jelas yerin.

Wanita paruh baya tersebut mengusap punggung yerin lembut. Wanita itu menatap yerin dalam.

"Lalu kau dapatkan uang darimana? "

"Aku bekerja paruh waktu di sebuah kafe, dekat sekolahku. Setiap sepulang sekolah aku selalu bekerja disana, tidak setiap hari ,aku bekerja hanya setiap hari senin sampai jum'at. siftku hanya siang sampai malam saja. Lalu uang yang aku gunakan untuk menyewa sebuah tempat nanti, hasil dari kerja kerasku dan ditambah uang pemberian paman. " jelas yerin.

Wanita paruh baya tersebut hampir tidak percaya mendengarkan penjelasan secara rinci dari bibir yerin. Kagum dengan anak di sampingnya, wanita paruh baya tersebut memeluknya.

"Ajumma kenapa memeluku? " tanya yerin polos.

Wanita itu hanya bisa tersenyum.
"Andai saja anakku sepertimu, tapi dia bukan seorang yeoja melainkan namja. Sikapnya itu sangat nakal sekali, selalu membangkang kepada appanya."

"Kenapa begitu ajumma, dia tetap anak ajumma walaupun senakal-nakalnya dia, tetap saja di anak darah daging ajumma sendiri. " wanita itu terkekeh geli mendengar penuturan yerin.

stubborn• || KTH [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang