jujur aku ingin bebas dari semua masalah yang ada , tapi sepertinya semesta tak berpihak kepadaku.
-Annatasya Falencia Haley
****
falen mengeratkan pegangan tangan nya di jaket yang ia pakai. hawa dingin yang di sebabkan oleh hujan seperti nya membuat gadis cantik itu kedinginan. kini ia sedang duduk di dekat halte bus , menunggu sang pacar menjemputnya. tetapi sudah hampir 2 jam falen menunggu , raka tak kunjung datang. hujan seperti nya seakan akan mendukung keadaan hati nya saat ini. sudah lah ia lelah berlama lama disini menunggu orang yak tak pasti. apa raka lupa? bahkan falen sudah berkali kali menelfon nya tapi tak kunjung ada jawaban. falen malas berlama lama disini , lebih baik ia memesan ojek online. disaat ia sedang memesan ojek online , di depan nya kini sudah terparkir mobil berwarna merah yang sudah tak asing lagi bagi falen. ia mendengus kesal dan memutarkan bola mata nya jengah. rasa nya saat ini falen ingin pingsan saja di tempat , muak melihat orang yang kini sudah berdiri di depan nya dengan wajah seperti sama sekali tak ada dosa. kalian tau dia siapa? ia adalah wanita yang rela meninggalkan anak nya hanya demi kesenangan diri semata. siapa lagi kalau bukan sang mama tercinta. ralat , tak ada kata cinta lagi di hati falen sepertinya untuk sang mama.
daripada harus berlama lama dengan wanita di depan nya , falen memilih berjalan melangkah pergi dari halte itu. belum sempat ia beranjak , sang mama menahan tangan falen agar tidak pergi.
"ada yang ingin mama bicarakan sama kamu." ucap sang mama memohon.
"to the point." jawab falen malas berbasa basi dengan wanita satu ini.
mama falen menarik tangan falen agar duduk kembali. falen yang melihat tangan nya di genggam sang mama menepis dengan kasar. asal kalian tau , sungguh untuk melakukan itupun sebenarnya falen tak sanggup , apalagi ia masih ibu kandung dari falen. tapi mau bagaimana lagi?ia sudah terlanjur kecewa dan sakit hati akan kelakuan kedua orang tua nya.
"mama dengar dengar kamu pacaran ya sama yang nama nya raka?" tanya sang mama saat mereka sudah duduk kembali.
"apa peduli anda dengan kehidupan saya?." tutur falen. kata kata yang ia lontarkan membuat hati sang mama tertohok. bagaimana tidak?putri semata wayang nya berbicara seperti itu. tapi , itu semua juga karna salah nya bukan? yang membuat falen menjadi seperti itu.
"mama hanya ingin bilang. mama tidak suka melihat kedekatan kamu dengan dia , apalagi sampai kamu pacaran sama dia. mama ga sudi falen." ucap sang mama.
"maaf , saya hidup atau tidak saja memang anda tau?memang anda peduli?anda bilang anda tidak sudi melihat kedekatan saya dengan raka?memang nya anda tau apa tentang saya? bukan nya yang anda tau cuma kerja.kerja.kerja. gaada yang lain kan selain itu?." jawab falen sinis. dia lelah jika terus terusan harus meladeni sang mama. hanya akan membuat diri nya mengingat luka lama itu lagi.
"falen! bisakah kamu sopan ketika berbicara dengan orang tua! saya ini mama kamu!" bentak sang mama.
falen yang mendengar itu hanya bisa tersenyum sinis. "bahkan dulu saat kecil , saya tidak pernah di ajarkan apa apa oleh orang tua saya. dan satu lagi , kedua orang tua saya bahkan lebih mementingkan dunia pekerjaan nya daripada anak nya sendiri!" balas falen tak kalah sadis.
falen muak! muak akan semua ini! apa lagi ini?masalah baru?iya? mau sampai kapan diri nya di hantui berbagai macam masalah. dirinya ingin bebas , bebas dari semua masalah yang ada. dirinya hanya ingin istirahat sejenak untuk melupakan semua masalah yang tak juga kunjung kunjung habisnya.
falen segera bangkit , dan memilih melangkah pergi dari situ. lelah jika terus meladeni sang mama yang hanya memikirkan kepentingan sendiri. sang mama yang melihat anak nya melangkah pergi , segera mengucapkan apa yang ingin ia sampaikan kepada sang anak.
"Falen! mama cuma minta , kamu jauhin raka! atau kamu akan menyesal dan menerima akibatnya!." ucap sang mama. seperti nya ucapan nya tak di hiraukan oleh sang anak. falen masi saja terus melangkah kan kaki jenjangnya untuk pergi dari tempat itu. dirinya butuh ketenangan saat ini. raka tidak menempati janji nya untuk menjemput nya , mama nya yang tiba tiba datang dan mengancam falen agar menjauhi raka. ya tuhan , apa lagi ini?sungguh lelah falen menghadapi semua ini. ingin kabur saja rasa nya dari dunia ini.
langit yang kian semakin gelap , rintik hujan yang kini sudah mulai berjatuhan. mengiringi langkah falen yang sepi. sungguh lelah harus berpura pura terlihat baik baik saja. ingin bunuh diri saja sepertinya saat ini.
hujan semakin deras , tetapi falen tetap saja melangkah kan kaki nya entah kemana. untuk saat ini falen seperti orang yang tak tentu arah. disaat orang lain sibuk mencari tempat untuk berteduh , dirinya malah sama sekali tak ada niatan untuk berteduh. ego dan hati nya kini tidak bersahabat , saling memaksa satu sama lain. kini badan nya sudah basah kuyup tapi tetap saja ia masi berjalan tak tentu arah dengan tatapan yang kosong. ia masi memikirkan soal kejadian tadi di halte , tentang ucapan sang mama yang menyuruh nya untuk menjauhi raka. akan kah diri nya sanggup? raka sudah menjadi bagian di dalam hidup nya. akan kan ia sanggup melepasnya? ia ingin memberontak , tetapi sang mama pasti akan nekat mencelakai raka. tapi jika ia melepasnya?bagaimana dengan dirinya nanti?akan kan hidup nya kembali merasakan kegelapan?untuk saat ini falen akan berusaha memperjuangkan yang telah menjadi milik nya. ia tak boleh menyerah , ia harus bangkit. ia tidak boleh kalah dengan sang mama. ia akan berusaha melindungi raka walaupun tindakan nya akan berakibat fatal kepada dirinya sendiri.
"gue ga peduli kalo nanti gue bakal mati di tangan mama. gue tetep gabakal jauhin raka." Batin falen
****
hallo semuanya:)
aku update lagi , yeayy!!!
jangan lupa vote sama komen ya biar aku rajin nulisnya , hehe:)
oke , happy reading guys:)
KAMU SEDANG MEMBACA
🤪🤪Snow Queen
Teen FictionSedang malas berkawan dengan harapan , sudah muak berkali kali di tinggalkan. kadang manusia tak pernah serius dengan apa yang sudah menjadi milik mereka , seenaknya diterbangkan lalu dihempas kencang ke jurang yang dalam. apa mereka fikir hati...