kukira cinta itu indah , tetapi ternyata tak seindah itu.-Annatasya Falencia Haley
****
langit yang gelap menandakan pertanda nya hujan akan datang. di dalam sana , lebih tepat nya di dalam kamar bernuansa putih abu abu terdapat seorang gadis yang tengah duduk diam berdiri dengan tatapan yang kosong. ingatan nya berputar putar akan kejadian tadi di sekolah. masih ingat kan?kejadian tadi pagi di sekolah?dimana di saat itu harga diri falen di injak injak dengan seenaknya , di bully , dihina , di khianati , ditinggalkan , sungguh sangat kejam.
tau kah kalian? falen rela meninggalkan jadwal cek up nya karna memusingkan masalah tadi di sekolah. sejak saat tadi , ia hanya berdiam diri di kamar. oma rita pun sempat terheran heran dengan kelakuan cucunya. falen merenung di dekat balkon kamar nya , merenungkan masalah masalah yang hinggap di hidupnya. ia ingin istirahat , ia ingin baik baik saja. tapi apa?semesta lagi lagi tak berpihak kepadanya. sungguh malang nasib gadis semanis falen.
perlahan namun pasti , ia pergi dari balkon kamarnya dan menuju tempat tidurnya. merebahkan diri diatas ranjang empuk miliknya. menerawang ke langit langit kamarnya , dengan tatapan yang kosong . tak ada lagi senyum kebahagiaan di dirinya , sekarang hanya ada senyum kemirisan yang tercetak di bibir mungilnya.
mati rasa falen saat ini. rasa pusing tiba tiba melanda tubuh nya , badan nya seakan akan seperti melayang layang.
Tes!
darah segar keluar dari hidung mancung falen , falen bangkit dan segera mengambil tisu di dekat wastafel dan perlahan lahan menghapus darah segar yang mengalir dari hidungnya. pusing yang falen rasakan semakin bertambah , ia duduk di tepi ranjang tidur nya dan membuka laci meja untuk mengambil obatnya.
ia mengambil air di dekat meja samping tempat tidur nya dan langsung meminum obatnya. lega , rasa itu yang falen rasakan sekarang. rasa sakit di tubuhnya kian menghilang setelah ia meminum obatnya. tak sengaja mata nya menatap ke arah silet yang terletak tak jauh dari dirinya berada. haruskah ia melakukan nya? entah lah , hati dan fikiran nya sedang berperang saat ini. dengan tangan yang gemetar , ia akhirnya memutuskan untuk mengambil silet itu , berjalan ke arah pintu kamar nya dan menutup rapat rapat agar tidak ada orang yang tau. menjatuhkan dirinya di dekat pintu kamarnya , dengan silet yang sudah ada di tangan nya , perlahan ia mendekatkan silet itu ke tangan nya , goresan demi goresan tercetak di tangan putih nya yang bercampur perpaduan rasa sakit dan darah yang terus mengucur tak henti henti nya.
sakit. sakit memang. tapi dengan ini ia merasa tenang , dengan melukai dirinya ia merasa lega. setidaknya beban nya sedikit berkurang. walaupun sakit , ia tetap meneruskannya. darah semakin mengucur deras , goresan itu terlihat sangat jelas bahkan jelas sejelas jelasnya. falen tidak kuat , falen tidak kuat untuk melanjutkan nya. rasanya perih , pahit , sama seperti hidup nya.
tubuh nya meluruh ke lantai , dengan nafas sesak , dengan tubuh yang tak berdaya , sayup sayup ia mendengar suara seseorang entah itu siapa. perlahan penglihatan nya mulai samar samar , dan seketika semuanya menjadi gelap.
***
cahaya matahari menusuk nusuk masuk ke dalam kamar seorang gadis yang kini terlelap di tempat tidur nya. nafas nya teratur seperti sama sekali tak terusik dengan cahaya matahari. mata nya perlahan terbuka , menatap sekeliling nya dan mengalihkan tatapan nya ke langit langit kamar dengan tatapan nanar.
KAMU SEDANG MEMBACA
🤪🤪Snow Queen
JugendliteraturSedang malas berkawan dengan harapan , sudah muak berkali kali di tinggalkan. kadang manusia tak pernah serius dengan apa yang sudah menjadi milik mereka , seenaknya diterbangkan lalu dihempas kencang ke jurang yang dalam. apa mereka fikir hati...