7.(2)

2.8K 439 49
                                    

Akhirnya Jaeyoon nemuin pintu lagi. Dia buru-buru buka itu pintu dan ngeliat tempat dimana ada orang yang nembak pistol ke arahnya sebelum mereka bertiga lari.

Jaeyoon noleh kesana-sini buat nyari keberadaan Jungwoo sama Renjun.

Untungnya dari kejauhan, Jaeyoon liat ada Jungwoo lari kearahnya sambil ngelambain tangan.

Agak lega klo gini.

"Renjun mana?" Tanya langsung Jaeyoon walaupun Jungwoo masih ngos-ngosan gegara kecapean.

"L-lha, dia kan lari ke parkiran."

"Yaudah kita kesana aja, gua takutnya dua orang itu masih ngejar." Jaeyoon jalan duluan ke arah parkiran.

"Eh ada yang ngejar?" —Jungwoo.

Jaeyoon ngangguk. "Untungnya ada Yuta."

Ngedenger nama Yuta itu ngebuat kening Jungwoo berkerut. "Yuta? Dia kan udah-"

"Gua ketemu arwahnya."

Bulu kuduk Jungwoo jadi pada diri, padahal ini masih siang.

Langkah Jaeyoon kehenti pas mata nya ngeliat Renjun lagi jalan nyantai bareng seseorang.

Mereka bahkan jalan berdua sambil ngobrol kaya temen akrab yang udah lama gak ketemu.

"Eh Renjun tuh!" Teriak Jungwoo sambil nunjuk ke arah Renjun.

Renjun yang ngedenger teriakan Jungwoo juga otomatis noleh. "KAK UWU! KAK JAEYOON! HUWAAA!"

Dia lari dramatis ke arah Jungwoo sama Jaeyoon. Dan setelahnya, Renjun meluk Jungwoo erat.

"Renjun kira bakal mati disini huhu, tapi ternyata yang ngejar Renjun itu Kak Mark bukan orang jahat."

'What?! Bukan orang jahat?!' Umpat Jaeyoon dalam hati.

"Tenang Jae, Mark juga sama kok udah jadi baik." Kata Jungwoo seolah-olah bisa baca kata-kata hati Jaeyoon tadi.

"Yo wassap gaes, udah lama nih gak ketemu." Sapa Mark sambil ngangkat tangannya buat tos.

Renjun yang pertama ngebales tos nya Mark, trus Jungwoo. Pas Mark ngarahin tangannya ke Jaeyoon, dia gak dapet respon apa-apa.

"What's wrong sis?"

"Kemana aja?"

"Dari 4 tahun yang lalu gua menetap di Osaka dan gua juga yang ngurusin Yuta setelah kematiannya."

Setelah ngedenger jawaban Mark itu, akhirnya Jaeyoon mau ngebales tos nya Mark.

"Makasih, Yuta pasti berterimakasih banget sama Lo." —Jaeyoon.

Mark pun ngangguk.



"Eh Yuta tuh siapa sih?" Celetuk Renjun.

Mereka bertiga pun natap ke arah Renjun.

"Dia itu-"

"Anak kecil gak boleh kepo." Potong Jaeyoon.

"By the way, kenapa kalian kesini?"

"MAU LIB-"

Jungwoo ngebungkam mulutnya Renjun. "Boss sama Ten lagi ada di Seoul, bahaya buat Jaeyoon klo masih diam disana."

"Huft, padahal sebentar lagi gua mau nikah."

"Really? Whit who?"

"Taeyong."

"Uwaw dah move on."

"Kayanya sih blum, tadi aja dia bilang ketemu arwahnya Yuta." Curhat Jungwoo.

"Ketemu arwahnya bukan berarti gua belum move on dong." Sangkal Jaeyoon sambil ngedelekin Jungwoo.

"Sis, mungkin yang kamu liat itu bukan arwahnya Yuta."

Ucapan Mark ngebuat yang lainnya membeku, bahkan Renjun jadi merinding ketakutan.



"Yang kamu liat itu bisa jadi cuman khayalan aja. Karena arwah seseorang itu gak akan bisa kembali lagi ke dunia manusia."

××××

"Jadi apa rencana kalian kali ini?" —Jaemin.

"Kepo ya sekarang." Ledek Lucas.

"Elo daritadi bacot terus, tu mulut minta disumpal apa hah?!"

"Wesh selow dong Bang Doy."

Padahal Jaemin diiket tangannya ke belakang trus didudukin di lantai, tapi gelagaknya dia masih santai-santai aja.

Di ruangan itu cuman ada Jaemin, Lucas, sama Doyong. Boss mereka lagi di ruangan lain karena katanya ada tamu.

"Eh kalau kalian ketangkap polisi, hukumannya tuh bisa jadi 20 tahun penjara atau gak maksimal nya seumur hidup lho." —Jaemin.

"Jangan nakut-nakutin dong gablak!" Teriak Lucas sambil ngelempar kulit kuaci ke arah Jaemin.

Tapi Jaemin bisa ngelak, ea jago.

"Kita gak akan ketangkap polisi."

Yang ngomong itu bukan Lucas atau Doyong apalagi Jaemin. Tapi si Boss yang baru masuk ke ruangan diikutin sama dua orang cowok dibelakangnya.

Lucas langsung diri pas ngeliat dua orang dibelakang Boss nya itu. "N-ngapain bawa masuk mereka?!"

"Tenang aja, sekarang Ten dan Taeil dah gabung sama kita."

Jaemin nelen ludahnya ngeliat koalisi penjahat di depannya ini.

Dan pandangan Ten juga kealihin ke arah Jaemin.

"Wah kalian nangkap beruang nih."

Jaemin langsung cemberut, "Badan gua gak segede itu juga."

"Pokoknya malam ini kita berangkat lagi ke Jepang, sekalian bawa juga si Jaemin. Gua dah tau lokasi mereka bertiga dimana." Jelas Boss.

"Dimana tuh?" —Doyong.









"Rumahnya Mark."





Acu besok ndak apdet, maw liburan ea

Terror -> Yuta✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang