17.(2)

2.9K 437 50
                                    

"Bodyguard Lo itu bakal keluar dari rumah sakit hari ini." —Jeno.

Kata-kata Jeno itulah yang jadi alasan Jaeyoon sibuk lari ke arah meja informasi rumah sakit.

"Excuse me, apakah ada pasien yang bernama Nakamoto Yuta?"

"Sebentar nyonya, saya cek."

Sambil nunggu, Jaeyoon ngarahin tatapannya ke segala penjuru ruangan meja informasi yang posisinya gak terlalu jauh dari pintu keluar rumah sakit.

Ada seseorang, atau lebih tepatnya punggung seseorang yang gak asing buat Jaeyoon.

Tapi dia juga gak begitu yakin itu punggungnya Yuta atau bukan.

"Nyonya, pasien bernama Nakamoto Yuta baru saja keluar dari rumah sakit sekitar lima menit yang lalu."

"Kalau begitu, terimakasih." Jaeyoon gercep pergi dari meja informasi dan lari ngedeketin orang yang dia kira Yuta tadi.

Tatapannya gak lepas dari punggung orang itu, semakin dekat dan dekat, detak jantung Jaeyoon juga semakin cepat dan air mata nya udah mau keluar aja dari pelupuk mata.

"YUTA!" Panggilnya, tapi orang itu tetep gak balik.

"YUTA! TUNGGU!" Jaeyoon ngeraih bahu kanan nya dan tampak wajah seseorang.

Iya, orang lain. Bukan Yuta.

"Sumimasen?"

"E-eh sorry."

Orang itu natap aneh Jaeyoon dan lanjut jalan ke pintu rumah sakit.

"Dia dah pergi Jae!" Bentaknya ke dirinya sendiri.

"Buat apasih ngejar dia?!" —Jaeyoon.

"Iya, buat apa ya?"



××××

"Kami tidak bisa menunggu lebih lama lagi." Ucap salah satu polisi yang bertugas ngawasin Jungwoo di rumah sakit Osaka.

"Tolong pak, lima hari lagi anak itu keluar dari rumah sakit. Orang tuanya lebih peduli sama uang daripada anaknya sendiri!" Jawab Jungwoo pake nada yang lebih keras.

"Itu bukan urusan kami! Dan hari ini anda sebagai tersangka sudah harus berada di Korea untuk disidang besok pagi!" Bentak balik si polisi.

Jungwoo ngepalin tangannya. "Saya gak akan kabur pak, saya sadar kalau saya itu salah. Saya cuman pingin ngeliat anak itu-"

"Borgol dia!"

Seorang anggota polisi lain ngeborgol kedua tangan Jungwoo.

Jungwoo nya gak berusaha berontak atau ngelawan, tapi dia ngeluarin sesuatu dari saku nya.

"Kalau gitu, tolong kasih surat ini ke anak yang ada di kamar rawat itu. Jangan bilang ke dia kalau saya ditangkap dan dibawa ke Korea."

Polisi pertama tadi ngambil surat dari tangan Jungwoo dan nyuruh polisi lainnya ngebawa Jungwoo keluar dari rumah sakit.

"Pak, yakin surat itu mau dikasihin?"

Polisi pertama ngangguk. "Saya ayahnya anak itu, dan tersangka tadi belum pernah ketemu saya. Makanya dia gak kenal."

×××××

"AYAHHH!" Renjun senyum lebar ngeliat ayahnya masuk ke kamar rawatnya.

Tapi yang bikin Renjun bingung tu seragam polisi yang dipake ayahnya.

Terror -> Yuta✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang