Sebelum baca jangan lupa tekan 🌟 ya
Follow akun author nya juga heheMengenalmu! Apakah itu pilihan yang terbaik?
Ananta sangat kesal lantaran pagi tadi. Ketika ia bertemu Lilis ia mencoba untuk tersenyum kepada Lilis tapi apa balasan Lilis? Lilis malah beraut datar bersikap seperti tidak ada orang karena Lilis menatap lurus ke depan mengabaikan Ananta yang di sisi kanannya. Mood Ananta sedang tidak baik sekarang. Sebenarnya ia berangkat pagi hanya iseng aja. Tapi senyum Ananta tidak pernah ada kata iseng. Ananta menelungkupkan kepala di atas meja. Ananta duduk di bangku paling belakang yang tempatnya berada di pojok. Tempat yang sangat strategis untuk menyontek.
Teman sekelas Ananta heran melihat cowok itu sudah ada di kelasnya. Seorang Ananta berangkat pagi ke sekolah itu hal sangat langka oke. Sampai bel masuk ia belum bergerak dari zona nyamannya. Sampai akhirnya Eros datang dan menegurnya.
"Heh Nan! Bangun!" Eros menguncang badan Ananta dengan sangat tidak santai. Ananta sangat terganggu dengan hal itu. Ia menepis tangan Eros dengan kasar hingga menyebabkan suara yang nyaring
PLAKK
Setelahnya tangan Eros memerah seketika.
"Anjir!" umpat Eros. Eros menatap tangannya yang menjadi korban. Berpasang-pasang mata melihat ke arah mereka.
"Heh! Maksud lo apaan sih! Sakit tau!" Eros menatap Ananta tajam. Ananta membuka mata dengan malas.
"Sorry!" ujar Ananta singkat dan tidak menunjukkan rasa bersalah sedikit pun.
"Sori sori! Emang lo pikir dengan kata 'sori' tangan gue bisa mulus kayak semula" cibir Eros.
"Lo berisik Ros!" Ananta melirik Eros dengan tajam. Teman sebangku Alga, Sergio tertawa melihat interaksi Ananta dan Eros. Bagaimana pun persahabatan Eros dan Ananta patut di acungi jempol. Walaupun mereka sering adu-mulut tapi mereka tetap loyal untuk bersahabat.
"Ya lo mikir dong! Apa gue salah buat bangunin lo? Malah digeplak lagi! Dosa apa gue?" Kata Eros dramatis. Lalu ia duduk ke tempatnya
"Drama!"
"Si Gio yang rajanya drama aja nggak lebay kayak lo!" Lanjut Ananta. Sergio yang namanya disebut jadi ikut menyahuti.
"Eh Nan! Gue nggak ikut-ikutan ya! Napa ikut lo sebut-sebut?" Protes Sergio.
"Diem ajalah raja drama!" ledek Eros.
"Padahal Alga lebih pantes lo sebut raja drama ketimbang gue" protes Sergio lagi.
"Lo aja sih Yo! Gue itu pangeran cinta bukan raja drama" sahut Alga.
"Apaan alay!" Ananta mencibir.
"Itu kayak lagu apaan sih yang judulnya sandiwara cinta itu loh! Gimana liriknya Yo?" tanya Eros. For your information Sergio ini mantan vokalis Taruna Band. Kenapa mantan? kelas 12 sudah lengser dari jabatannya. Sergio mulai mengingat-ingat liriknya dan mulai bernyanyi.
"Jujurlah sayang aku tak mengapa. Jika semua jelas tak berbeda. Jika nanti aku yang harus pergi. Ku ter---"
"Bukan yang itu Yooo!" seru Eros dan Alga. Ananta hanya tersenyum tipis. Setidaknya penat dipikiran sedikit terangkat.
"La trus yang mana?"
"Kau bagai sutradara sandiwara cinta. Gio lah pemainnya dalam kisah nyata...." Eros dan Alga menyerukan bersama-sama. Sampai akhirnya Pak Santosa datang dan menyuruh mereka untuk mengakhiri konser dadakan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ananta Lilis (SELESAI)
Teen Fiction"Lo kenapa sih? Kenapa sikap lo kayak gini ke gue. Lo punya pacar Nan! Apa lo akan membenarkan opini orang-orang kalo lo itu selingkuh? Tapi kenapa gue? Kenapa lo melibatkan gue dalam permasalahan kalian! Gue udah janji sama pacar lo, Nan. Bahwa gue...