AL 🔹08 (GUNDAH)

187 14 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa tekan 🌟 ya
Follow akun author nya juga hehe
















Entahlah semua rasa memang ada tapi kenapa diriku masih terasa hampa?

Bunga mawar sebagai tanda menyatakan cinta. Biasanya orang menyatakan cinta dengan sebuket mawar. Atau bunga yang lain yang penting jangan bunga bangkai ya. Coklat terlalu manis hingga menyebabkan diabetes. Tapi coklat adalah makanan yang biasanya diberikan pada pasanganya. Katanya sih coklat menandakan seseorang itu romantis. Boneka itu benda yang menandakan kasih sayang. Katanya boneka itu pengganti dia disaat dia berada jauh disana. Eak eak. Ahay.

Ananta browsing di google cara membuat wanita bertekuk lutut pada pria. Ananta memang gokil. Ia menatap layar ponselnya dengan tatapan nanar. Dari tadi yang link yang ia buka hanya menampilkan bunga, coklat, boneka dan kata-kata romantis.

"Ck! Dari tadi yang keluar kembang mulu. Dikira kuburan kali dikasih kembang!"

"Coklat tuh bikin diabetes!"

Boneka merupakan benda yang dapat membuat kaum hawa terkesima dengan kaum adam. Dengan pria memberikan boneka kepada wanita maka pria itu akan disebut romantis oleh pasangannya.

"Boneka romantis? Kalo bonekanya anabel masih romantis?"

Yang keempat yaitu gombal atau kata-kata romantis. Percayalah kata-kata (manis) yang dilontarkan pria dapat membuat wanita meleleh. Setiap wanita pada dasarnya ingin dipuja, dimanja dan disayang. Dengan kata-kata (manis) wanita akan lebih merasa bahwa dirinya-----

"Gila! Gue mana bisa gombal! Ngajak ngomong aja susah gimana gombalin!"

Yang kelima berikan dia barang-barang mahal. Seperti perhiasan, mobil dan rumah bertingkat dan bla bla bla.

"Wanjir! Author artikelnya siapa sih? Matre banget gila! Ck ck ck!" Ananta berdecak kesal. Dari tadi yang ia cari sama sekali tidak sesuai dengan dirinya. Dirinya harus bagaimana?

And the last yaitu CARI PERHATIAN terhadap dia. Kalo kamu sering berinteraksi dengan dia dijamin potensi untuk mendekati dirinya semakin banyak tidak hanya itu----------

"Kayak orang kurang perhatian nyari perhatian!" desis Ananta. Entah ia harus bagaimana sekarang. Lengkap sudah bahwa harapannya untuk mendekati wanita --Lilis harus pupus. Eh tidak tidak mungkin belum ada jalan. Suatu jalan itu bukankah harus dicari dan jika sudah ketemu tapi tidak dijalani. Maka semua itu akan sia-sia. Right?

Ponsel digenggamannya ia putar-putar. Datanya sudah menyala terdapat chat dari Eros. Ia baru ingat, ia memiliki teman mengapa tidak bertanya sesuatu dengan teman-temannya. Ah pelupa! Cinta memang dapat melupakan segalanya. Ia sudah menekan ikon 'KETIK PESAN' dalam room's chatnya bersama Eros. Ia menatap keyboard itu dengan penuh tanda tanya.

"Nanya Eros? Bisa diketawain sampe mampus gue!"

"Nanya Alga? Ya kali! Alga aja jomblo abadi gimana bisa jawab"

"Nanya Sergio? Jawaban Sergio nggak akan jauh-jauh dari kata 'gue nggak ngerti' 'nggak paham gue! Cewek ribet!' Sial! Punya temen gini amat!" gerutu Ananta. Dari luar pintu Cokro --Papa Ananta mendengar gerutuan Ananta mengernyit. Namun, ada seulas senyum dibibirnya ketika ananknya itu menyebut-nyebut kata 'cewek'. Setidaknya Ananta bisa bangkit dari keterpurukannya.

Tok tok

"Nan! Ayo siap-siap!" seru Cokro dari luar pintu.

"Bentar Pa" balas Ananta tak kalah keras. Ia pun bangkit dari zona nyamannya. Ia menatap ponselnya dengan tatapan nanar.

Ananta Lilis (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang