AL 🔹05 (SENYUMAN)

196 13 2
                                    

Sebelum baca jangan lupa tekan 🌟 ya
Follow akun author nya juga hehe












Mungkin kau tahu mungkin ku tahu tapi semuanya masih semu

Gelap gulita di luaran sana. Dengan jutaan bintang di langit. Itu artinya hari sudah malam. Suara jangkrik mulai menggema untuk mengisi keheningan malam. Damai tanpa terdengar hiruk pikuk kendaraan berlalu lalang. Di rumah itu hanya ada seorang diri di dalamnya. Ananta. Dia di dalam rumah sendirian. Setiap malam selalu seperti itu. Hanya dinginnya malam, suara jangkrik dan sesekali suara-suara tetangga yang menemani malam Ananta.

Bosan? Rasa bosannya telah lama mati! Ia sudah terbiasa seperti ini.

Jari jemari Ananta bergerak lincah di ponselnya. Sesekali membalas pesan singkat dari Eros dan teman-temannya. Muak dengan chat yang basi itu. Ananta beralih ke aplikasi instagramnya. Ia membuka followersnya. Iseng saja. Siapa tau ada yang menarik. Mata Ananta menyipit ketika melihat akun bernama lilisngla. yang mengikuti akun instagramnya.

"Jadi selama ini Lilis nge-follow gue. Kok gue baru tau ya" Ananta pun ingin mengepoi akun ig Lilis. Namun apalah daya akun Lilis di privat.

"Yah di privat lagi. Follback nggak ya? Kalo gue follback dia bakal tau dong tapiii-- ah gue harus gimana!" Ananta mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Ayolah Nan! Jangan jadi pengecut! Cowok takdirnya emang harus mengejar cewek! Lupain gengsi sialan itu Nan!" ujar Ananta menyemangati dirinya sendiri.

Ia bimbang haruskah ia memfollback akun Lilis. Padahal ia sudah memberi deskripsi pada bio instagramnya dengan kalimat seperti ini: 'Follback? DM aja!'

Padahal dengan ia memfollback Lilis ia bisa berbasa-basi via direct message. Tapi rasanya itu bukan Ananta sekali. Ananta sangat sulit untuk berinteraksi apalagi lewat sosial media. Ananta lebih suka face to face dari pada via phone seperti itu. Karena Ananta bimbang ia menutup kembali aplikasi instagramnya. Ia lebih memilih untuk tidur.

"Lo itu nggak cantik tapi lo itu manis! Coba aja lo bisa senyum ke gue, pasti gue akan bahagia" gumam Ananta sambil membayangkan Lilis tersenyum kepadanya.

"Gue nggak tau apa kelebihan lo. Tapi yang jelas gue suka semua tentang lo. Apakah gue jatuh cinta sama lo?" setelah mengucapkan itu Ananta memejamkan matanya. Sebelumnya ia mengucapkan sebuah kalimat teruntuk seseorang.

"Malam kamu! Semoga mimpi indah! I miss you, sweet girl"

AL

Jerawat di muka Lilis ada dua. Di pipi kanan dan pipi kiri. Seingatnya ia tidak halangan hari ini tapi mengapa ia jerawatan. Apakah ini ada hubungan dengan krim dan juga bedak yang Resti berikan kemarin? Mungkin saja!

"Yah jerawatan. Resti sih! Muka gue udah item jerawatan lagi" celoteh Lilis di depan cermin kamarnya.

"Apa yang bisa gue banggain! Muka pas-pasan! Pinter juga enggak! Nggak punya talent apa apa! Nasib kok gini amat sih!" Lilis tersenyum miris. Di hari yang cerah seperti ini Lilis sudah menggerutu ria. Tidak bersyukur sekali Lilis itu.

Dengan segera ia bergegas ke sekolah. Ayah dan ibunya sudah berangkat pagi-pagi sekali. Jadi tinggalah ia sendiri. Lilis berjalan kaki untuk mencapai halte jalan raya. Rumahnya dan jalan raya tidak begitu jauh. Jadi ia terbiasa berjalan kaki. Pukul 06.00 ia sudah berangkat ke sekolah. Jarak sekolah dan rumah Lilis memang lumayan jauh. Maka dari itu berangkat pagi. Tipikal anak yang rajin oh tidak tidak Lilis tidak begitu rajin hanya saja ia malas untuk menerima hukuman.

Lilis melewati koridor IPS. Tapi hanya satu-dua orang yang sudah berangkat. Ananta? Sama seperti cowok lainnya. Ananta berangkat nyaris bel masuk berbunyi. Ingat! Ananta bukan goodboy! Tapi Ananta juga bukan badboy!

Tapi Dewi Fortuna seperti berpihak pada Lilis. Ananta dari parkiran cowok dengan tas yang menggantung di kedua bahunya. Itu artinya dia baru berangkat. Lilis menatap Ananta. Ananta menatap Lilis. Serta Ananta tersenyum kepada Lilis. Eh tunggu tunggu jangan GR dulu Lilis siapa tau dia tersenyum karna ada manusia lain selain dirimu. Senyum Ananta memang bukan tersenyum lebar melainkan tersenyum tipis.

Lilis memasang muka datar. Kalau-kalau yang disenyumi Ananta memang bukan dirinya. Jadi Lilis tidak akan tengsin. Setelah berbelok arah barulah Lilis menengok ke belakang. Hanya Ananta seorang yang berjalan di koridor. Apakah itu artinya Ananta senyum kepadanya? Bolehkah Lilis guling-gulingan sekarang? Ananta tersenyum kepada manusia lain adalah hal sangat very langka. Ini patut dilestarikan. Sepanjang koridor BAHASA Lilis tersenyum. Bahagia rasanya disenyumin gebetan.

AL

Disenyumin gebetan! Gimana rasanya?

Ahay! Assek! Ihir!

Tapi sayang thor senyum gebetan lo bukan untuk lo eh 🙈

Jangan lupa vote dan komen serta kritik dan saran. Baca juga STORY FROM MOST WANTED dan DARKNESS

SALAM AUTHOR GAJE

PATI, 4 mei 2019

Ananta Lilis (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang