AL 🔹17 (ALFAMART)

110 9 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa tekan 🌟 ya
Follow akun author nya juga hehe
















Malam ini Lilis sangat lapar. Bapaknya belum pulang dari toko sedangkan di rumah kontrakannya tidak ada makanan. Hanya makan malam tadi dan sekarang pun sudah tandas. Ia ingin makan makanan ringan. Seperti kerupuk, mungkin. Ia berjalan ke alfamart dekat rumahnya yang mungkin hanya berjarak tiga rumah saja.

Lilis mencari makanan kesukaannya. Seperti Chitato, Taro, Lays, Ku Suka dan makanan yang bermicin lainnya. Mengantri untuk membayar karna saat itu ada pelanggan yang mengisi pulsa. Ia meletakkan makananya pada meja kasir. Setelah si pembeli pulsa itu hengkang Lilis langsung menuju ke kasir. Dimana mas mas penjaga kasirnya terlihat sangat cool. Lilis memerhatikan mas mas kasir dengan seksama. Dilihatnya mas mas tersebut sedang mengentri barang yang Lilis beli.

"Ada kartu membernya?" suara berat mas mas kasir itu memecah lamunan Lilis.

"Ananta?" batinnya.

"Gak ada" jawab Lilis seraya menggelengkan kepala. Dan mas mas itu melanjutkan kegiatannya. For your information, tadi saat mas mas kasir bertanya ia tidak melihat Lilis sedikit pun. Ya intinya gitulah.

"Eh Ngga! Gue kok baru tau elo anak komplek sini. Rumah lo tuh dimana sih?" tanya mbak mbak Alfamart yang Lilis tidak tau namanya.

"Oh iya Ngga! Btw sebelumnya lo ditempatin dimana aja?" masih belum ada sahutan dari si Ngga itu. Lilis melirik name tag yang dipakai masnya ternyata namanya Anggara.

"KAKAKKK!!!!" teriak anak kecil yang baru memasuki alfamart yang kemudian di belakangnya ada seorang wanita paruh baya. Yang Lilis yakini itu ibunya.

"Angga! Adik lo itu udah sekolah belom sih?" kepo mbaknya yang masih gencar menanyai Anggara walaupun Anggara tak menanggapinya sedikit pun.

"KAKAKKK!" teriak gadis kecil itu lagi dari tempat yang dekat dengan es krim.

"Dia kakak ku. Gimana dong!" akuh mbak alfamart itu. Si Anggara diem aja cuy.

"Semuanya tujuh puluh delapan lima ratus" ujar seraya menyerahkan struk belanjaan Lilis. Lilis pun menyerahkan uang lima puluh ribu dua. Dan menunggu kembaliannya.

"Angga! Adik lo lucu! Kapan-kapan boleh main nggak ke rumah lo?" masih saja mbak itu berusaha padahal usahanya udah keliatan sia sia.

Untuk kedua kalinya Lilis mengingat Ananta. Ia pernah lihat dulu saat Ananta dan dia dan yang lainnya study tour ke Yogyakarta. Dulu Ananta juga pernah di recoki Zamona, mantannya Mada.

Flashback On

Pada saat ini Lilis dan Resti berjalan di belakang Mona, Eros dan Ananta. Pada saat itu mereka berjalan menuju Malioboro. Mona yang tidak henti-hentinya berbicara dengan Ananta.

"Nan! Gue dulu pernah ke Jogja. Tapi sekarang banyak yang berubah ya" Mona tau bahwa ini bukan kali pertamanya Ananta ke Jogja makanya ia berbicara seperti itu.

"Nan! Lo ngerasa ada yang beda nggak sih?" Mona bertanya tentang pendapat Ananta. Mona itu berada di tengah. Diantara Eros dan Ananta.

"Nan!"

"Nan!" Ananta merasa tak terganggu juga tak merasa harus menanggapi ucapan Mona. Dengan headset yang terpasang di kedua telinganya. Sebenarnya ia masih mendengar ucapan Mona hanya ia malas meladeni Mona.

"NANNNNN!!!!!" Eros yang berada di sebelah Mona hanya tekekeh pelan.

"Ini anak beneran nggak denger apa pura-pura nggak denger sih" batin Lilis.

Ananta Lilis (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang