Resti dan Lilis sedang melintas di depan mading yang biasa dibuat nongkrong oleh Mada dkk. Dan benar saja disana terlihat Mada bersama Raka duduk sembari melemparkan lelucon satu sama lain. Sebenarnya Mada yang lebih dominan mengeluarkan lelucon. Tiba-tiba saja Resti dipanggil oleh Mada.
"Hei Resti! Pulang sekolah lo mau dianterin pulang sama si Raka!" ujar Mada yang jelas itu gurauan. Raka mendelik mendapati namanya disebut.
"Boong Res! Jangan percaya sama Mada!" elak Raka.
"Tau tuh! Godain yang lain sana jangan gue!" sahut Resti.
"Kenapa emangnya Res! Lo mau dianterin siapa? Petra ya? Naik motor ninja punya dia? Atau si Ahmad naik motor vespanya yang nggak pernah lupa salin kulit?" Vespa si Ahmad ini selalu tiap hari berubah warna catnya entah bagaimana si Ahmad merubahnya dalam hitungan jam. Atau si Ahmad punya beberapa stok motor Vespa? Entahlah hanya Ahmad dan Tuhan yang tahu.
"Apa si Ricky naik moge kesayangannya. Salah salah lo melayang Res. Lo kan tau dia titisan Marc Marquez"
"Gaje banget lo Da!"
"Tau tuh kek nggak ada kerjaan lain aja" ketus Lilis. Jujur saja setelah Resti mengatakan bahwa Ananta dekat dengan Meira berdasarkan kata Mada ia jadi ingin menghindari cowok itu. Soalnya apa? Jika Mada mengetahui tentang cowok yang ia suka percaya atau tidak, cepat atau lambat pasti akan menyebar.
"Kenapa Lis? Gue tau loh cowok yang lo taksir! Dia punya inisial A" ujar Mada dengan muka menggoda dan sok misterius. Deg. Seketika saja jantung Lilis serasa berhenti berdetak. Darimana Mada tau? Secepat itukah Mada tahu? Sial!
Lilis langsung menatap orang di sampingnya untuk diintrogasi.
"Lo yang ngasih tau?" bisik Lilis pada Resti.
"Sumpah! Bukan gue!" kata Resti dengan berbisik pula.
"Terus dia tau darimana?"
"Gue juga nggak tau"
"Iya kan Lis? Dia anak jurusan IPS?"
"Serius loh? Anak jurusan IPS siapa?" tanya Resti pura-pura tidak tau. Resti hanya ngetes siapa tahu Mada hanya iseng.
"Menurut lo siapa?"
"Ricky?"
"Inisialnya A bego!"
"Sialan lo nggak usah bego-begoan juga kali! Ya siapa tau namanya Ahmad Ricky Pambudi?" for your information Ahmad Ricky Pambudi ini namanya si Ahmad yang punya motor vespa yang tidak pernah lupa salin kulit. Dulunya ia lebih suka dipanggil Ricky tapi karna di TARUNA ada Ricky yang lebih beken jadi ia rela dipanggil Ahmad.
"Siapa? Alga? Alvaro? Azka? Axel? Ando? Azriel? Anang? An--"
"Ananta!" dalam hitungan sekejap Lilis dan Resti diam. MADA TAHU DARIMANA? Itu yang ada di benak mereka. Apakah Mada titisannya Mama Loren? Nggak mungkin! Apa jangan-jangan Mada itu muridnya Roy Kiyosi? Waduh mana ada! Jangan-jangan Mada pernah merguru sama Romy Rafael. Immposible! Ayo lah mana ada playboy cap ikan asin macam Mada punya ilmu kayak gitu. IQ-nya tuh mana nyampek markonah. Oke itu nggak penting Mada tahu darimana. Yang terpenting itu bagaimana membungkam mulut Mada agar rahasia itu tak sampai ke telinga Ananta.
"Dia yang pake motor Harley Davidson itukan Lis? Dia itu antimainstream banget Lis asal lo tau!"
"Apaan sih lo!"
"Aelah Lis nggak usah sok garang gitu napa! Eh tapi Lis, dia udah punya pacar ya?" ledek Mada. Lilis tak menanggapi ucapan Mada.
"Gue udah tau nggak usah lo perjelas lagi Mada" batin Lilis dalam hati dengan penuh penekanan. Jika saja ia tidak menjaga image pasti ia sudah menyumpah serapahi Mada. Lilis membuang muka tak mau melihat Mada. Raka sedari tadi melihat reaksi Lilis. Ia juga sudah bisa menebak jika Lilis memang ada perasaan terhadap Ananta.
"Errgh.. kalo seandainya si Lilis jadian sama Ananta lo ngedukung nggak Da?" tanya Resti tiba-tiba yang membuat Lilis melotot. Apa-apaan si Resti itu. Kamvreto sekali dia!
"Lo ngapain nanya gitu?" geram Lilis dengan berbisik.
"Bercanda doang elah"
"Wah ngedukung banget dong Res! Secara Ananta temen gue, Lilis juga temen gue! Pokoknya gue tim kemenangannya Ananta-Lilis! Tapi Ress......" Mada mengeluarkan senyum najis sok manisnya.
"Kenapa?"
"Ananta-nya kan udah pacaran sama Meira ahaha"
"Nggak usah ledekin gue gitu!" kata Lilis sewot.
"Santai aja Lis! Nanti kalau ketemu Ananta gue salamin deh. 'Ananta, lo dapet salam dari temen gue yang katanya nge-fans berat sama lo. Namanya Lilis Angelia Queeny' " ujar Mada seraya tertawa. Raka masih memandangnya tak percaya.
"Nggak jelas lo!"
"Ayo sih Res! Lo lama banget sih!" Lilis menarik tangan Resti untuk cepetan 'kabur' dari sana. Kalau tidak ia jadi bulan-bulanan Mada. Sumpah! Satu yang ia takutkan hanya satu saat Mada tau soal ini. Cepat atau lambat pasti akan menyebar ke telinga Ananta. Tinggal menghitung hari Lis! Pasti Ananta bakal tau dan itu artinya tamat riwayat lo!
"Sial ketahuan lagi! Dulu waktu gue suka si Ricky juga ketahuan sekarang juga ketahuan! Sialan sialan sialan!" rutuk Lilis dalam hati.
"Ini semua gara-gara lo!" Lilis menyalahkan Resti.
"Kok gue!"
"Ya lo lah! Kalo elo nggak nanya sama Mada soal Ananta deket sama siapa dia nggak bakal tau" ujar Lilis frustasi. Harga dirinya taruhannya. Udah kemaren memalukan sekarang ketahuan tambah memalukan pasti.
"Salah sendiri lo salting! Lo kalo salting itu ketahuan banget Lis! Sebenernya lo mau nutup-nutupin tapi kelakuan lo keliatan kalo lo beneran suka sama Ananta!" kalah telak. Sekarang Lilis bungkam. Ia tak bisa komentar apa-apa lagi. Yang dibilang Resti ada benarnya juga. Kalau dia salah tingkah itu terlihat sangat jelas. Kelihatan banget kalau bohong.
"Terus gue musti gimana sekarang?"
"Mungkin nggak sih kalau Mada itu cuman mau ngeledekin gue tapi disindirin ke elo!"
"Maksud lo? Dia mau ngeledekin lo tapi diumpan di gue gitu?" dahi Lilis berkerut.
"Nah iya! Sialnya lo malah nelen itu umpan dan akhirnya kepancing!"
"Iya juga! Sialan emang! Saat penyakit salting gue kambuh tiba-tiba"
"Anjir berasa magh aja bisa kambuh tiba-tiba. Oh iya! Lo sekarang tinggal tunggu hari H"
"Hari H apaan?"
"Hari H Ananta tau tentang perasaan lo!"
"Sial!"
AL
Jangan lupa vote dan komen. Baca juga STORY FROM MOST WANTED (END) dan TREVAS (judul lama DARKNESS)
SALAM AUTHOR GAJE
PATI, 9 JUNI 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Ananta Lilis (SELESAI)
Ficțiune adolescenți"Lo kenapa sih? Kenapa sikap lo kayak gini ke gue. Lo punya pacar Nan! Apa lo akan membenarkan opini orang-orang kalo lo itu selingkuh? Tapi kenapa gue? Kenapa lo melibatkan gue dalam permasalahan kalian! Gue udah janji sama pacar lo, Nan. Bahwa gue...