AL 🔹26 (BERSAMA)

96 8 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa tekan 🌟 ya
Follow akun author nya juga hehe
















Hari ini Hilal dan Lilis akan pergi ke taman kota untuk berolahraga. Ini ide gila Hilal! Katanya otak kita harus beristirahat dari ujian yang melelahkan itu. Awalnya Lilis menolak ide Hilal pasalnya ia tidak pernah pergi berdua dengan lelaki. Maklum jomblo dari lahir. Tapi Hilal tetap memaksa, katanya untuk mempererat tali pertemanan mereka. Lilis mengenakan kaos polo berwarna orange dan celana training berwarna hitam. Serta jangan lupakan earphone yang menggantung di telinganya. Sedangkan Hilal mengenakan kaos putih dan celana pendek berwarna hitam. Mereka berlari seraya memerhatikan sekitar, tidak lebih tepatnya hanya Lilis yang memerhatikan sekitar sedangkan Hilal fokus ke depan. Taman itu tampak ramai dengan para orang lanjut usia, berpasang-pasang remaja bahkan juga balita dengan orang tuanya. Lilis merasa de javu dengan keadaan ini. Lalu seulas senyum tercetak di bibirnya.

"Senyuman mu yang indah bagaikan candu ingin trus ku lihat walau dari jauh" gumam Lilis mengikuti alunan musik yang mengalun di telinganya.

"Udah berapa kali lo puter lagu itu? Halu!"

"Berisik!"

"Lo cinta sama si Ananta?"

"Oh pertanyaan retoris ya? Karena gue udah tau jawabannya?" lanjut Hilal dengan cepat.

"Terus jawabannya?"

"Ya lo suka sama dia lah bahlul!"

"Enggak"

"Nggak salah gitu maksudnya?"

"Enggak bener!"

"Enggak bener tapi mukanya merah. Elo tuh nggak pantes salting-salting begitu"

"Lo ngapain sih ngajakin gue jalan. Lo nggak punya gebetan ya makanya ngajakin gue jalan"

"Kalo sama gebetan nggak akan gue ajakin jalan. Gue ajak naik el ferarri"

"Halah kayak situ punya aja el ferarri"

"Punya lah. Emang gue itu anaknya nggak sombong dan nggak suka pamer jadi ya gue nggak pernah pake tuh ferarri"

"Ngomong aja emang nggak punya. Susah amat. Halu!"

"Bisa-bisanya ya gue punya temen macam lo"

"Kan lo yang minta gue buat jadi temen lo. Sampe ngemis-ngemis malah"

"Enak aja. Gue nggak ngemis-ngemis ya"

"Heh. Liat deh liat deh. Itu bukanya si Ananta yaaaa----"

"----Wah anjir ternyata dia jalan sama pacarnya. Ehem cuaca hari ini makin panas ya" sindir Hilal.

"Sepanas hati orang di sebelah gue. Udah panas nih sebentar lagi bakal kebakar. Gue bakal kasih bensin yang lebih banyak lagi biar makin membara" lanjutnya.

"Tau ah! Gue mau pulang aja. Capek!" ujar Lilis sembari membuang muka dari pemandangan itu.

"Capek nungguin doi ya tapi doi udah sama yang lain. Haha"

"Berisik Hilal!" Lilis membalikkan badan bersiap untuk pulang. Namun, Hilal menarik agar tetap tinggal.

"Kalau emang nggak punya perasaan nggak usah salting gitu dong. Biasa aja! Buktiin kalau emang lo nggak perasaan sama dia, stay disini" ujar Hilal yang sedari masih setia memegang lengan Lilis.

"Yyya tapi nggak usah modus juga bambang!" ucap Lilis seraya menghempas tangan Hilal

"Baperan amat lu! Pantesan lo bisa secinta itu sama Ananta padahal nggak pernah berkomunikasi"

Ananta Lilis (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang