4. Sweetheart ?

1.2K 146 23
                                    

Jangan lupa bintang di kiri bawah ⭐.

***

"Hi, perkenalkan nama gue Bhakti Izza Samudra, panggil aja Bhakti" Ucap murid baru tersebut membuat sebagian perempuan ber'oh dengan riang.

"Woah namanya bagus, orangnya juga ganteng. Kalo gue panggil sayang boleh gak?" Canda Citra dengan menaik turunkan alisnya hingga membuat semua teman di kelasnya tertawa.

"Boleh kok, mau lo panggil sweetheart juga fine-fine aja, apa perlu gue panggil lo sugar" Balas Bhakti yang membuat semua murid berganti saling berbisik.

Sedangkan Citra kini menatap anak baru tersebut dengan smirknya.

"Sudah-sudah, sekarang Shaka kamu pindah, biar Bhakti yang sebangku dengan Citra" Ujar Bu Lilis yang langsung dipatuhi Shaka dan membuat Citra berdiri dengan tangan menggebrak meja.

Brak...

"Gak bisa gitu dong Bu, kalo Shaka pindah saya niron PR sama siapa? Kalo saya ulangan mau niron ke siapa juga? Apakah ibu mau tanggung jawab?" ucap Citra memburu tak lupa tangan di silangkan didepan dada dengan wajah angkuh yang dibuat-buat.

"Citra! Tak sopan sekali kamu. Baik karena saya sedang tak mau berurusan dengan kamu, saya beri pilihan, sebangku dengan Bhakti atau Surat panggilan orang tua?" Ujar bu Lilis sambil berkaca pinggang pada Citra .

"Ish Ibu, jahat banget. Jangan surat panggilan orang tua dong. Gimana kalo Surat Cinta untuk Starla biar enak gitu, nih Citra nyanyi ya..Ku tul~"

"CUKUP! Kesabaran Ibu habis Citra. Sekarang cepat pilih!" Sentak Bu Lilis membuat Citra gelagapan menjawab.

"Y-ya udah deh nyerah, tapi gimana sama Aka" ucap Citra pasrah.

"Biarin gue sama Nichol aja didepan" Tukas Shaka dengan gembira karna terbebas dari palakan setiap tugas dan ulangan.

"Yasudah, Bhakti silahkan duduk disamping Citra, Ibu harap kamu bisa berteman baik dengannya" Ucap Bu Lilis pada Bhakti dan dibalas anggukan, dengan berlenggang ia menuju bangku Citra sambil menyeringai kecil.

"Tenang aja, gue cukup pinter kok" Bisik Bhakti ketika dihadapan Citra membuat Citra mendengus padanya.

"Apa lo liat-liat!" Ketus Citra ketika tidak sengaja bertemu pandang dengan Bhakti.

"Dih pede banget lo, bucil" Balas Bhakti saat melihat Bu Lilis telah keluar dari kelas.

"Apaan Bucil?" Tanya Citra heran.

"BUCIL itu..buntet kecil" Bisikan Bhakti sukses mendapatkan pukulan didaerah perutnya.

"Arghhh...gila ya lo, cewek apa cowok sih?!" ucap Bhakti sambil meringis.

"LO BILANG GUE BUNTET KECIL, TERUS LO BILANG GUE COWOK, MAKSUD LO APA??. MENTANG-MENTANG CARI DUIT, BELIIN ANAK SEMBARANGAN, NGAJAK RIBUT KAMU?" Bentakan Citra sambil mengikuti salah satu iklan permen gelom di tv hingga sukses membuat keadaan yang tegang kini dipenuhi kekehan kecil.

"E-eh Cit, udah-udah baru juga dia masuk sekolah masa pulangnya ke UGD" Lerai Brayen sambil menarik Citra.

"Dia duluan Bra!" Adu Citra kesal.

"Udah Cit, udah!" Peringatan Shaka hingga Citra menghela nafas.

"Nanti gue jajanin Es deh gimana. Deal?" Sambung Shaka.

"Oke lah Deal" jawab Citra selesai.

"Sekarang lo minta maaf sama Bhakti" Suruh Shaka.

"He'em" Gumam Citra dengan tak rela dan berbalik menghadap anak baru itu.

"WOY..!!" teriak Citra mengejutkan semua orang.

"Yang lembut..Citra pinter!!" Gemas Shaka membuat orang-orang dikelas tertawa.

"Gue maafin lo!" gumam Citra sambil menyodorkan tangannya.

"Iya, gue minta maaf " gumam Bhakti sambil masih meringis.

"Gimana rasanya?" Bisik Brayen pada Bhakti yang masih mengusap-ngusap perutnya.

"Ya sakit lah, pake nanya" judes Bhakti membuat Brayen dan Daffa yang berada di sampingnya terkekeh.

"Dih baru juga sekali lah kita tiap hari ya gak?" Ujar Daffa

"Yoi" balas Brayen sambil merangkul Bhakti yang masih kesal dengan kejadian tadi.

***

Peringatan lembut!!!

Para pembaca yang disayangi Author kalian semua sedang berada pada Zona pemulai Cerita. Terimakasih telah membaca beberapa chapter gaje sebelumnya.

Salam

Citra Ayuningtyas.

Cewek Limited Edition [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang