Jangan lupa bintang di kiri bawah⭐.
***
Kelas menjadi hening seketika, saat Citra masuk bersama ketiga sahabatnya dengan wajah yang terdapat memar-memar dan sedikit darah diujung bibir mereka.
"Emang anjing tuh mereka, main keroyokan" Kesal Brayen yang kini misuh-misuh tak jelas.
"Pokoknya balik sekolah, kita serang balik. Gak terima gue! Pokoknya kita harus cari siapa yang nyerang tadi!" Sahut Daffa sambil sesekali menyeka sudut bibirnya yang berdarah.
"Udah tenang dulu, yang penting kali ini kita selamat. Sekarang kita cabut ke UKS dulu buat obatin, biar gue minta tolong dulu ke Amel buat izinin jam pertama" Tukas Shaka dilanjut menghampiri Amel yang merupakan sekretaris kelas.
Sepeninggalan Citra dan sahabatnya, Bhakti yang sejak tadi menguping mulai penasaran. Kini lelaki jangkung itu ikut meminta ijin dan berjalan meninggalkan kelas.
Langkah kaki Bhakti mulai ragu, mendegar suara berisik dari dalam ruang UKS tentu saja Bhakti langsung mengenali suara itu.
"Diem dulu, Bunda gue nelpon nih" Ujar Citra membuat ruangan seketika hening. Bhakti yang sejak tadi diluar ruangan kini mulai mendekatkan dirinya kearah jendela untuk mendengarkan.
Samar-samar percakapan telpon mampu Bhakti dengar, bahkan kini percakapan itu telah selesai.
"Kenapa Cit?" Tanya Daffa setelah Citra mengakhiri telponnya.
"Biasa, Bunda sama Ayah gak jadi pulang. Mereka mau lanjutin proyek Ayah 1 bulanan lagi " Jawab Citra lesu.
"Jangan sedih dong, ada kita-kita kan" Sahut Brayen diangguki yang lain untuk mencoba menghibur.
Citra tentu saja tersenyum senang, namun seketika wajahnya menatap serius pada 3 lelaki itu, "Yang bikin gue sedih, Eyang bakal nginep buat nemening gue!" Tukas Citra frustasi.
"Woah..mati lu Cit" Ucap Shaka seketika.
"Bener tuh, mana muka lu lagi bonyok lagi" Kompor Brayen membuat Citra semakin frustasi.
"Fix, Citra Ayuningtyas bakal dicoret dari deretan warisan Eyang Hety yang Agung" Tambah Daffa yang membuat Citra mencebikan bibirnya kesal.
"Ck..bukanya bantuin, malah nakutin!" Kesal Citra sambil memukuli ketiga sahabatnya yang sedang tertawa itu secara brutal.
***
Setelah mengistirahatkan tubuhnya, Citra bersama yang lainnya kini harus kembali menuju kelas.
Belum sampai menuju kursi, Citra kini ditarik lembut Bhakti yang mengajaknya untuk pergi.
"Apaan sih Ti, capek gue. Besok lagi aja berantemnya, lagi gak mood gue ribut sama lo" Tolak Citra sambil berusaha melepas cekalan tangan Bhakti.
"Gak usah banyak ngomong, udah ikutin gue!" Perintah Bhakti tegas membuat Citra tiba-tiba saja terdiam karena terkejut.
Merasa tangannya ditarik kembali, Citra mulai sadar, "Ih..lepas, lo kalo mau ajak gue cabut mesti ijin sama Shaka dulu. Nanti dia ngadu lagi, gue males ke BK" Tolak Citra sambil mempertahankan dirinya yang terseret-seret lelaki jangkung tersebut.
![](https://img.wattpad.com/cover/164098461-288-k258891.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Limited Edition [REVISI]
Novela Juvenil[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA!!] °Tersedia di Webnovel° Citra Ayuningtyas namanya.Cewek cantik secantik namanya hanya saja berbanding terbalik dengan sifatnya. Berjiwa laki bukan banci, merupakan motto hidupnya. Gadis berambut pendek yang hobiny...