20. Semangat Coklat

463 51 1
                                    

Jangan lupa bintang di kiri bawah⭐.

***

"Simpan HP dan tas kalian di depan. Jika ada yang ketahuan mencontek, HP kalian Bapak sita selama 1 bulan!!" Intrupsi Pak Rosyid selaku pengawas.

Ujian di hari pertama memang terasa mendebarkan untuk para siswa, termasuk Citra. Dengan belajar dan les privat bersama Bhakti kini ia merasa lebih siap untuk menjalani ujian.

Ujian mata pelajaran pertama adalah Agama dilanjut dengan Fisika dan PKN. Biasanya Matematika selalu menjadi yang pertama, namun karena pembahasan Fisika kali ini lebih banyak jadi sekolah menukar jadwal.

Posisi duduk Citra memang beruntung, ia duduk tepat di tengah para sahabatnya. Mulai Daffa paling depan lalu Citra bangku ke-2 dibelakangnya terdapat Brayen dan Bhakti. Sedangkan Shaka terpisah kelas dengan mereka.

"Setelah bel, kalian harus langsung kumpulkan" Ujar Bu Tuti pengawas ke-2.

Para siswa mulai mengerjakan. Terlihat keseriusan di antara mereka, walaupun terkadang satu dua siswa yang masih saling mencontek.

90 menit berlalu...

Dengan tersenyum Citra keluar dari ruangan, tak lupa mengajak sahabatnya untuk beristirahat ke kantin.

"Gila!! Susah banget waktu ada dalil-dalil" Gerutu Brayen dengan raut kesalnya.

"Makanya, kalo pelajaran Agama dengerin, bukanya pushrank bareng si Daffa!" Sindir Bhakti membuat Daffa menoleh tak terima.

"Dih, kok bawa bawa gue, si Brayen nya aja yang bego" Bela Daffa membuat Citra segera menengahi ke-3 nya.

"Udah deh kayak bocah, mending nelpon Shaka suruh ke sini"

"Shaka pergi ke perpus katanya mau belajar" Ujar Brayen dengan melenggang pergi menuju tempat jus.

"Gila tuh anak,! belajar mulu kerjanya. Eh Bra! sekalian pesenin oy!!" Heran Citra tak lupa diakhiri teriakan yang mengganggu.

"Gue mau pesen nasi goreng, mau gak?" Tawar Daffa membuat Citra mengangguk antusias.

"Bhakti sekalian, bosen liat dia makan per-mie an mulu"

"Jangan pake saos Daf!" Pesan Bhakti dibalas anggukan Daffa.

"Huh, sekarang Fisika" Gusar Citra dengan wajah yang di telungkupkan pada meja. Dengan gelengan Bhakti melihat tingkah Citra.

"Semalem belajar lagi kayak yang gue suruh gak?" Tanya Bhakti membuat Citra mendongakan kepalanya dan mengangguk.

"Yaudah, yang penting udah usaha. Gue yakin lo bisa!" Dukung Bhakti sambil tersenyum menenangkan.

"Entahlah" Jawab Citra dengan lesu dan menelungkupkan kembali wajahnya.

Teringat akan sesuatu yang ada di sakunya, Bhakti segera merogoh benda itu.

Dengan tersenyum Bhakti pindah ke sebelah Citra dan mengasongkan sesuatu yang ia bawa.

"Tetap semangat, ibarat manisnya coklat yang gak pernah hilang di setiap gigitanya" Tukas Bhakti hingga Citra terdiam menatap coklat yang Bhakti berikan.

"Mau gak? Kalo gak gue kasih Brayen nih.." Sambung Bhakti menyadarkan Citra.

"Thanks" Jawab Citra mengambil coklat dari tangan Bhakti.

"Beli dari mana?" Tanya Citra bingung, sebab coklat yang diberikan bukan coklat yang sering ia beli di Supermarket.

"Oleh-oleh dari papah, terus dia bilang kasih ke lo" Jelas Bhakti membuat Citra mengangguk.

Cewek Limited Edition [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang