25. Camp (a)

277 43 4
                                    

Jangan lupa bintang di kiri bawah⭐

***

Rombongan dari SMA 11 telah sampai didaerah Situ Merah, beberapa dari siswa yang baru turun dari bus tentu saja terperangah akan pemandangan alam yang masih terjaga ini.Termasuk Citra yang kini tersenyum menatap pemandangan sekitarnya. Ternyata ia beruntung karena bisa satu sangga bersama Firas dan Fanny walaupun ada Thalita dan Soraya.

Setelah mendengar intrupsi dari panitia mereka semua segera mendirikan tenda sesuai tempat yang telah disediakan. Tolong-menolong mereka kerjakan. Seperti saat ini Citra menginstrupsi Thalita dan Soraya untuk memegang kedua tiang dari bambu, sedangkan Firas dan Fanny menarik tali tenda di kedua sisi dan Citra bertugas untuk memasang patok.

Setelah tenda berdiri mereka membereskan barang bawaan untuk dirapihkan didalam tenda. Sedangkan Citra membuat parit kecil disekitar tenda dan menaburkan sedikit garam untuk menghalau hewan-hewan kecil ke tenda.

"Cit, barang lo gue simpen pinggir gue ya!" Teriak Firas dari dalam tenda.

"Oke!!" Balas Citra yang masih mengerjakan parit.

"Mau gue bantu?"

Citra yang mendengar perkataan itu sontak menengok ke arah belakang, ternyata Thalita menghampirinya sambil tersenyum dan melihat apa yang ia kerjakan.

"Kenapa harus bikin parit?" Tanya Thalita sambil ikut berjongkok disamping Citra.

"Kalo ujan gue gak mau ribet pindah ke peleton gara-gara tenda banjir" Jelas Citra membuat Thalita mengangguk paham.

"Lo sering camp ya? Kayaknya tau banget apa yang harus dilakuin"

"Dulu pas SMP sering bareng Shaka, Brayen, Daffa dan temen yang lain" Tukas Citra sambil melanjutkan pekerjaanya.

"Pantes aja lo bisa, eh ngomong-ngomong gue bantu apa? Biar cepet beres gitu"

"Lo siapin tempat buat masak aja didepan tenda, sekalian suruh yang lain ambil air buat cuci tangan sama kaki" Seru Citra yang langsung dikerjakan oleh Thalita.

***

"Ti, lo bisa masak gak?" Tanya Brayen dalam tenda.

"Bisa, emang kenapa?"

"Anjir untung aja lo bisa, kalo engga kita pasti kebaperan deh"

"Kelaperan bego!" Sahut Daffa membenarkan ucapan Brayen.

"Kalo aja Shaka gak di skors, pasti tuh anak gitaran dibawah pinus" Ujar Brayen sambil memperhatikan salah satu pohon dihadapanya.

"Masalah lo sama Shaka gimana?" Tanya Daffa menyinggung Bhakti yang sedang memasang Hammock.

"Kita udah baikan, kalian gak perlu khawatir" Tukas Bhakti membuat keduanya mengangguk paham.

Setelah selesai membangun tenda dan beristirahat siang, agenda hari ini dimulai dengan penyampaian materi. Materi pertama yang mereka pelajari adalah kepemimpinan dan disambung dengan materi bertahan hidup didalam hutan.

"Ouh, jadi kalau kita kesesat dihutan makannya pake buah-buahan ya?" Bisik Fanny pada Citra yang berada disampinya.

"Ya tergantung, kalo lo bawa nasi makan aja nasi gak perlu repot cari buah. Apalagi kalo nemu desa tinggal numpang gak ribet" Balas Citra membuat Fanny mencebikan bibirnya kesal.

Cewek Limited Edition [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang