6. Bangkong Zuma🐸

1.2K 120 15
                                    

Jangan lupa bintang di kiri bawah⭐.

***

"HEH LO YANG PAKE BAJU SMA SEBELAS!!"

Teriak seseorang pada Bhakti, sambil tersenyum sinis seakan mendapatkan mangsa baru.

"Berdoa Malaikat yang datang. Kenapa jadi iblis kecil yang kesini" Gumam Bhakti pelan.

"Kenapa mobil lo?" Tanya Citra sambil menghentikan motornya.

"Mogok" Jawab Bhakti seadanya.

"Oh, mau nebeng gak mumpung baik nih. Udah mau ujan lagi" Ucap Citra sambil menaik turunkan alisnya.

"Lama banget mikirnya, jadi gak mau ujan nih?" Desak Citra yang gemas akan respon Bhakti yang lama.

"Hmm"

"Hmm, hmm aja. Vokalis band Gambus lu? Jadi apa kagak?" Kesal Citra ketus.

"Iya jadi, tapi gue yang bawa" Tawar Bhakti membuat Citra mendelik padanya.

"Eits...enak aja lo, si Dodot ini cuman bisa dibawa sama orang tertentu. Jadi lo tinggal putusin, ikut apa kagak? Kalo gak, gue cabut nih" Gumam Citra sambil tersenyum miring.

"Iya"

"Kalo gak bakal hujan, mana mau gue nebeng" Sambung Bhakti bergumam pelan.

"Ngomong apa lo!" Sahut Citra sambil memberikan helm cadangan yang berada dibagasinya.

"Gak" Balas Bhakti sambil memakai helm hitam itu.

"Ayo naik, nanti mobil lo dibawa sama bengkel langganan gue"

Dengan perlahan Bhakti menaiki Dodot dan duduk diujung jok tak lupa tasnya ia jadikan penghalang.

Dengan seringai jahil Citra menggas sekaligus membuat Bhakti hampir terjungkal jika tidak menarik jaket levis milik Citra.

"Gila!! Lo mau bunuh gue hah?! jangan cepet-cepet!" Teriak Bhakti yang masih menarik jaket Citra.

"Iya, gue tau jangan cepet-cepet. kita jalanin aja dulu" Balas Citra sambil terus menggas motor matic nya.

"Jangan bercanda Citra!" Kesal Bhakti sungguh-sungguh.

"Gue serius kok sama lo"

Pletak...

Dengan perasaan kesal Bhakti memukul helm Citra hingga membuat Citra menurunkan kecepatan nya.

"Kasar banget jadi cowok"

"Elo jadi cewek urakan!"

"Serah gue lah, dimana alamat lo cepet"

"Jln bla bla...no 01"

* Sengaja alamat Bhakti di Sensor takutnya yang baca nikung Citra.

***

Setelah sampai didepan rumah, Bhakti dengan cepat turun untuk segera mengusir Citra kembali ke habitatnya agar Mamahnya tidak sempat melihat manusia ini.

Tapi mungkin alam tidak memihaknya, karena seseorang yang Bhakti hindari tengah tersenyum lebar sambil menyimpan sapu lidi yang ia pakai untuk membersihkan halaman.

"Eh...ada anak gadis ke sini " Sapa Mentari mamah dari Bhakti.

Dengan cepat Citra mencium punggung tangan Mentari sehingga dibalas usapan lembut dirambutnya.

Cewek Limited Edition [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang