17. Sakit

718 73 6
                                    

Jangan lupa bintang dikiri bawah⭐.

***

Tak terasa, sudah hampir lima hari Citra dispen. Bahkan Bhakti dan sahabat Citra lainya terlihat murung dan tak bersemangat.

Saat ini sangat sulit untuk bertemu Citra, bahkan ketika mereka bermain kerumahnya Citra belum pulang dari jadwal latihanya untuk O2SN yang diselenggarakan minggu depan.

Begitu berat yang dinamakan perjuangan.

"Huh, kelas gak rame kalo gak ada si barbar" Ungkap Brayen sambil menelungkupkan wajahnya diatas meja membuat yang lainnya pun merasakan hal yang sama.

"Pulang sekolah aja kita kerumah Citra. Tadi malem, dia bilang hari ini dikasih waktu buat istirahat" Usul Daffa membuat Bhakti yang awalnya tertunduk langsung berdiri dari tempatnya.

"Bilangin, gue izin sakit perut" Ujar Bhakti sambil melarikan diri dari kelas.

"Gila, gercep banget" Tukas Shaka diangguki Brayen dan Daffa.

***

Citra terkejut bukan main, melihat Bhakti yang mengetuk pintu rumahnya dengan keadaan yang begitu menyedihkan. Matanya yang sayu dan wajah putih pucatnya yang melengkapi.

"Lo kenapa?" Heran Citra khawatir sambil membopong Bhakti yang terlihat lemas.

Bhakti hanya diam tak menjawab pertanyaan Citra, ia hanya fokus mencari posisi duduk yang nyaman di sofa hingga membuat Citra tambah khawatir.

"Lo bolos?" Tanya Citra sambil melirik jam yang menunjukan masih pukul 08.00 pagi. Bhakti hanya menjawab dengan anggukan kepala.

"Sakit?"

Bhakti menggeleng sambil menatap Citra.

"Jawab dong, gue binggung harus ngapain" Frustasi Citra membuat Bhakti tersenyum tipis.

"Lo sakit?" Ulang Citra

"Iya gue sakit" Jawab Bhakti dengan suara parau.

"Sakit apa? "

"Gue sakit keras Cit" Ujar Bhakti sambil tertunduk lesu.

"Seriusan Ti, gue males bercanda" Ujar Citra sambil menatap Bhakti kesal.

"Gue sakit Cit, penyakit gue susah diobatinya" Adu Bhakti sambil menutup wajahnya dengan tangan.

"Lo sakit apa sih? Serius dong"

"Jawab" Desak Citra sambil membuka mata Bhakti yang terpejam.

"Penyakit gue langka obatnya Cit" Jawab Bhakti sambil menatap sendu Citra, membuat air muka Citra berubah sedih.

"Lo bilang dulu sakit apa?"

"Gue sakit Malarindu" Jawab Bhakti sambil menatap jahil Citra.

"Anjing lo Bhak!!" Semprot Citra sebal.

"Kenapa muka lo pucet gitu sih?" Sambungnya sambil memegang dahi Bhkati yang berkeringat dingin.

Cewek Limited Edition [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang