16. Sweet Bhakti

735 68 2
                                    

Jangan lupa bintang di kiri bawah⭐

***

Setelah selesai dengan latihanya, Citra bergegas menghampiri Bhakti yang berada disisi lapangan dengan senyum manisnya.

"Udah beres?" Tanya Bhakti yang melihat Citra mengambil baju salin yang sempat mereka bawa tadi.

"Udah, maaf ya lama" Jawab Citra tak enak hati sambil menatap Bhakti yang mungkin saja bosan.

"Gue ganti baju dulu ya!" Sambung Citra hingga langkahnya terhenti oleh perkartaan Bhakti.

"Gue ikut"

Citra yang bingung akan maksud dari perkataan tadi hanya diam, hingga Bhakti yang kini di sampingya terkekeh pelan.

"Maksudnya gue juga mau ikut ganti baju, soalnya bawa salin main juga" Jelas Bhakti membuat Citra mengangguk mengerti.

***

Mengendarai motor sore hari didaerah pegunungan memang sangat dingin ditambah kabut yang mulai turun. Kini Citra tengah menenggelamkan wajahnya dibahu Bhakti.

Sebab saat seperempat jalan, Citra menguap dan menggesek matanya hingga membuat Bhakti tak tega dan menyuruhnya untuk tidur dibahunya, walaupun awalnya ada perasaan canggung yang menghampiri mereka.

Bhakti tersenyum melihat Citra yang tertidur dibahunya dengan tangan yang diselipkan disaku jaket Bhakti.

Cantik kalo tidur, kalo bangun serem- batin Bhakti sambil terkekeh kecil.

Mengingat awal bertemu dengan Citra membuatnya tersenyum. Begitu sulit dan tak biasa mengenal cewek tomboy seperti Citra.

***

Citra merasa terusik akan suara panggilan untuknya. Sehingga dengan malasnya ia membuka mata dan merentangkan badannya yang terasa pegal akibat tidur diperjalanan tadi.

"Ayo turun"

"Dimana?" Linglung Citra dengan melihat sekelilingnya, ternyata hari mulai menggelap.

"Sholat Magrib dulu, udah gitu cari makan, pasti lo laper"

Dengan patuh Citra turun dari motor dan mengekori Bhakti yang pergi ke masjid pinggir jalan.

Setelah selesai shalat Bhakti kembali memakai sepatunya sambil menunggu Citra yang masih berada di masjid.

Dengan wajah sumringah Citra menghampiri, hingga Bhakti menatapnya dengan penasaran.

"Kenapa?" Tanyak Bhakti yang masih melihat Citra tersenyum.

"Enyang nelpon, katanya dia pulang sekarang soalnya besok ada urusan sama temen-temen arisanya" Jawab Citra penuh semangat membuat Bhakti tertawa.

"Emang galak banget ya eyang lo? Sampai seneng banget kalo pulang"

"Enggak juga sih, Eyang baik. Cuman dia tuh terlalu ngekang gue gitu" Jawab Citra sambil duduk di pinggir Bhakti untuk memakai sepatu.

"Jadi pengen ketemu deh, soalnya tadi pas kerumah Eyang loh kok gak ada"

"Eyang ke pasar sama bibi kalo jam segitu, makanya gue berani bawa baju salin. Soalnya kalo ada Eyang, pasti gak bakal di ijinin ikut lomba, mana sekarang udah SMA, udah harus fokus belajar kata Eyang"

Cewek Limited Edition [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang