19. Pancake

701 64 5
                                    

Jangan lupa bintang di kiri bawah!

***

Hari Senin sekolah mengadakan PAS untuk menguji hasil belajar siswa selama semester akhir ini. Kini Citra tengah belajar bersama dirumah Bhakti.

"Itu gravitasinya pake 9,8 Cit" Ujar Bhakti sambil menunjuk hasil kotretan Citra.

"Pake 10 aja biar cepet" Cegah Citra saat melihat Bhakti akan menghapus hasil kotretanya.

"Gak bisa. Entar gak ada hasilnya"

"Males ngitungnya ribet.." Kesal Citra dengan wajah masam ketika Bhakti menghapus hasil itunganya, padahal kepalanya sudah panas akibat menghitung sedari tadi.

"Semangat dong, gue masakin pancake deh" Bujuk Bhakti membuat Citra tersenyum padanya.

"Nah gitu, kalo ada cemilan kan semangat gue belajarnya" Seru Citra dengan melanjutkan kotretanya.

"Heh! Terus yang lo kunyah dari pertama kesini apa?!" Tukas Bhakti sambil menunjuk semua minuman dan cemilan yang telah disiapkan Mentari.

"Itu kurang Ti, gue kan cape" Keluh Citra dengan mengusap pelipisnya yang tak berkeringat sama sekali.

"Kerja Rodi lo?" Sarkas Bhakti sambil berjalan menuju dapur untuk membuat pancake pada tamu yang tak tahu malu itu.

Citra hanya cekikikan melihat Bhakti yang melenggangkan kakinya menuju dapur.

uh..rasanya seperti Ratu, makanan,minuman tersedia dan guru yang sabar menghadapinya.

Beberapa menit berlalu, Bhakti telah kembali dengan sepiring Pancake rasa keju dan coklat. Citra yang mencium wangi dari pancake langsung berdiri menyambut dengan tak sabarnya.

Bhakti yang tiba-tiba tertawa membuat Citra mengerutkan keningnya disela tak sabarnya memakan pancake itu.

"Itu badan apa banjir?" Tanya Bhakti dengan terkekeh saat berada pas didepan Citra yang mengadahkan kepala untuk melihatnya.

Citra yang bingung akan ucapan Bhakti langsung mengecek badanya, takut nya tak utuh ataupun ada yang salah.

"Banjir?" Heran Citra sambil menatap tanya Bhakti.

"Badan kok tingginya sedada, kayak banjir aja" Ejek candaan Bhakti menertawai.

Citra yang mengerti akan hujatan tak langsung itu dengan sigap memasukan pancake panas pada mulut Bhakti yang terbuka lebar akan tawanya. Seketika Bhakti menyimpan piring dan mengipasi mulutnya akibat panas dari pancake.

"Pa-panas ih!" Kesal Bhakti menatap Citra yang kini menertawainya.

"Makan tuh banjir" Balas Citra sambil melahap pancake buatan Bhakti dengan tenang.

Sungguh tak tau malu.

Bhakti yang kesal akan perbuatan Citra, kini ia membalasnya dengan menggelitiki Citra yang sedang makan. Hingga sisa pancake di tanganya terjatuh di sofa.

"Ampun..ampun...haha.." Mohon Citra hingga terjatuh di atas sofa. Bhakti yang terlanjur kesal tak melepaskan Citra yang berteriak nyaring memohon bantuan pada Mentari.

"Mah..tolong..haha..Mamah!!" Teriak Citra membuat Mentari yang tergesah-gesah berlari dari kamarnya menatap mereka dengan tersenyum, tak lupa di akhiri telinga Bhakti yang di jewer untuk menghentikan aksinya.

"Aws..sakit mah"

Mentari segera melepaskan jeweranya dan menatap keduanya, terutama Citra dengan pipi gembul yang memerah dan sudut mata yang mengeluarkan air.

Cewek Limited Edition [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang