Chapter 20

676 121 9
                                        

"Baiklah"








"Dalam mimpimu," lanjut Daniel, setelah itu segera berlalu meninggalkan rumah Wonwoo.

"Aish, aku hanya bercanda," Wonwoo tergelak, tapi tidak diperdulikan lagi oleh Daniel.

"Ya! Kang Daniel!"

*

Daniel menghempaskan tubuhnya di kasur. Pandangannya melayang menatapi langit-langit kamarnya. Daniel tersenyum miris. Jadi beginikah akhirnya? Laki-laki yang ia sebut ayah itu akhirnya meninggalkannya dengan setumpuk hutang! Lalu kemana ia harus lari sekarang?

ARGHH! Daniel berteriak sejadinya.

*

Daniel melangkah lunglai memasuki gerbang sekolah, namun seketika ia langsung tersenyum melihat siapa yang sudah menunggunya di sana.

Nampak Sejeong, Chungha dan Seongwoo berdiri tak jauh dari pintu gerbang. Sejeong sudah memasang wajah khawatirnya, sepertinya Seongwoo sudah menceritakan masalahnya pada gadis itu.

"Menungguku?" Daniel tersenyum kecil sambil mengelus pucuk kepala Sejeong.

"Niel, Seongwoo bilang kalau kau ada masalah? Ceritakan padaku," mohon Sejeong.

"Aish, Seongwoo hanya melebih-lebihkan. Tidak apa-apa, bukan masalah besar"

"Sungguh?"

"Hm"

Daniel kemudian melirik ke arah Seongwoo. Seongwoo tidak ingin banyak bicara. Terserah Daniel saja jika namja itu ingin menutupinya dari Sejeong.

Akhirnya Seongwoo mengajak Chungha berlalu meninggalkan Daniel dan Sejeong.

"Kim Sejeong," Daniel meraih jemari Sejeong.

"Hm?"

"Mau ikut aku bolos tidak?"

"Ye?" sepasang mata Sejeong membulat penuh.

Daniel terkekeh pelan, lalu mengacak rambut Sejeong, "Aku hanya bercanda."

"Aku masih mengantuk. Malam tadi aku tidak bisa tidur. Aku ada di atap sekolah jika kau mencariku," Daniel mengacak rambut Sejeong lagi setelah mengantarkan Sejeong ke depan kelasnya.

*

Saat jam istirahat, Sejeong benar-benar menemui Daniel di atap sekolah. Sejeong berjalan perlahan menghampiri Daniel yang sedang tidur di bangku panjang yang ada di sana.

Sejeong memperhatikan wajah tidur Daniel dengan seksama. Aigoo, ia masih tidak tau apa yang membuatnya bisa jatuh cinta dengan namja itu. Dia tidak terlalu tampan, tidak juga siswa teladan, kebisaanya hanya berkelahi dan.. membuat dadanya berdebar.

Sejeong mengarahkan satu tangannya berada di atas wajah Daniel, menghindarkan wajah namja chingunya itu dari cahaya matahari yang mungkin saja mengganggu tidur lelapnya.

"Nanti tanganmu lelah," Daniel tiba-tiba meraih tangan Sejeong itu.

Daniel membuka matanya dan langsung tersenyun pada Sejeong.

"Kau tidak tidur?"

"Sebentar tadi. Setelah itu aku langsung tau kalau kau ada di sini"

Daniel merubah posisinya menjadi duduk dan Sejeong menyusul di sebelahnya.

"Niel, kau sungguh baik-baik saja?"

"Aku pernah bilang kan, hanya dengan berada di sampingmu, aku merasa tenang"

"Kau tidak ingin cerita padaku?"

Daniel menunjukan senyumnya lagi, "Untuk sekarang aku hanya ingin puas-puas memeluk duniaku"

My Innocent GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang