Chapter 3

1.5K 184 2
                                    

Sejeong terlihat baru saja keluar dari perpustakaan, ketika seseorang menabrak tubuh Sejeong dari belakang hingga beberapa buku yang di pegang gadis itu terjatuh. Tapi orang menabrak Sejeong itu sama sekali tak membantu Sejeong, bahkan meminta maaf pun tidak. Begitulah sikap sebagian besar siswa yang ada di sekolah itu, mereka terlampau tidak peduli dengan sekitarnya.

Sejeong menghela napasnya sambil memunguti buku-bukunya.

"Gwenchana?" tanya seseorang sembari membantu Sejeong memunguti bukunya.

"Ne," Sejeong memamerkan senyum manisnya.

Orang itu menyodorkan 3 buah buku yang ada ditangannya pada Sejeong.

"Gomawo," ucap Sejeong masih dengan senyum manis yang terukir di wajahnya, hingga membuat orang yang menolong Sejeong itu ikut membalas tersenyum pada Sejeong.

"Sama-sama"

"Boleh aku tau namamu?" tanya orang itu kemudian.

"Kim Sejeong imnida," Sejeong mengenalkan dirinya sambil tersenyum ramah.

"Jeon Wonwoo imnida," namja bernama Wonwoo itu mengulurkan tangannya yang cepat disambut Sejeong dengan senang hati.

"Kau sudah makan siang, Kim Sejeong?" Wonwoo menanyai Sejeong diantara langkah mereka yang berlalu meninggalkan perpustakaan.

"Belum," Sejeong menggeleng kecil.

"Bagaimana kalau kita makan siang bersama?" tawar Wonwoo.

"Jeongmal? Aku senang sekali. Belum pernah sebelumnya ada yang menawariku makan siang bersama," Sejeong berujar polos.

Wonwoo hanya tertawa pelan. Kepolosan Sejeong justru membuatnya merasa nyaman. Rasanya ia ingin lebih dekat dengan gadis itu.

"Kajja! Aku akan mentraktirmu es krim setelah itu," ucapan disambut raut senang oleh Sejeong. Mata gadis itu bahkan sudah berbinar-binar mendengarnya.

-----

Sejeong dan Wonwoo kini sedang asik melahap makan siang mereka sambil sesekali bergurau dan bercerita seputar kehidupan sekolah mereka. Sejeong memang sering melihat Wonwoo yang setaunya adalah seorang pemain basket terbaik di sekolah mereka. Wonwoo bahkan sudah punya fanclub-nya sendiri. Dan Sejeong benar-benar tidak menyangka bisa sedekat ini dengan Wonwoo. Ditambah lagi sikap Wonwoo sangat bersahabat tidak seperti yang lain. Sejeong berharap ia bisa berteman baik dengan pria itu.

Pandangan Sejeong menangkap sosok Daniel duduk di salah satu sudut kantin bersama Chungha dan satu namja lainnya yang Sejeong tidak tau namanya.

Sejeong melihat Daniel menatapnya tajam kearahnya. Tatapan namja itu membuat Sejeong takut. Seperti Daniel sedang marah padanya. Tapi memangnya apa salahnya?

Sejeong menundukkan wajahnya untuk menghindari pandangan Daniel. Ia tetap merasa Daniel terus mengamatinya. Ya Tuhan, ia benci jika Daniel melihatnya seperti itu!

-----

"Kim Sejeong!" panggil seseorang saat langkah Sejeong baru saja keluar dari kelasnya.

Sejeong menoleh, mencari si pemilik suara. Kang Daniel!
Namja itu terlihat bersandar di dinding depan kelas Sejeong.

"Aku ingin bicara," Daniel menatap Sejeong dingin, lalu mengisyaratkan gadis untuk mengikuti langkahnya.

Daniel lebih dulu sampai di atap sekolah. Dapat di dengarnya langkah Sejeong baru saja sampai menyusulnya. Gadis itu kini memposisikan tubuhnya berdiri di samping Daniel.

"Ada apa?" Sejeong membuka suara. Daniel bahkan dapat merasakan ada nada takut-takut dari pertanyaan gadis itu.

"Sejak kapan kau mengenalnya?" tanya Daniel tanpa menoleh.

My Innocent GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang