"Lalu bagaimana denganmu? Apa kau sudah menemukan pengganti dia?"
Daniel langsung menatap Chungha tajam dengan pertanyaan yang diajukan gadis itu padanya.
Walaupun sudah cukup lama Chungha mengenal Daniel, tapi ditatapi seperti oleh Daniel masih saja membuatnya takut. Seorang Kang Daniel benar-benar sulit dimengerti!
"Baiklah, lupakan," ucap Chungha akhirnya.
-----
"Ya! Taeyong! Kembalikan!" teriak Sejeong sambil terus berusaha mengambil bukunya dari tangan Taeyong.
Taeyong justru makin semangat mengerjai Sejeong. Ia melemparkan buku itu pada temannya sambil tertawa puas.
Taeyong dan temannya masih saling melemparkan buku milik Sejeong sebelum buku itu akhirnya mendarat mengenai kepala Chungha yang baru datang.
"Ya!" kesal Chungha sambil melotot pada Taeyong dan Jaemin.
"Apa?" balas Taeyong menantang.
Chungha akhirnya memilih mengalah. Jika Daniel lebih suka beradu otot dengan Taeyong dan teman-temannya, Chungha lebih memilih cari aman, menghindar sebisa mungkin agar tidak berurusan dengan anak-anak nakal itu. Chungha memang tipikal yang masa bodoh dengan sekitarnya. Bahkan hampir semua anak yang ada di sekolah itu punya kesamaan dengan Chungha.
"Mian," Sejeong menghampiri Chungha setelah berhasil mengambil bukunya kembali.
"Kau meminta maaf padaku?" Chungha mengernyit.
"Karna buku yang mengenaimu tadi itu punyaku," Sejeong menunjukan wajah bersalahnya.
Ck! Chungha berdecak pelan.
Kadang ia tidak mengerti, sebenarnya teman satu kelasnya yang satu ini terlampau polos atau memang idiot."Sudahlah, ini kan bukan salahmu," ucap Chungha sedikit malas sambil berjalan ke mejanya.
"Kau tidak apa-apa?" Sejeong mengekori Chungha.
"Dari pada mengkhawatirkanku, bukankah seharusnya kau mengkhawatirkan dirimu sendiri?" Chungha memandang Sejeong mulai jenuh.
Sejeong memang dikenal sangat perhatian pada teman-temannya, namun terkadang yang lain menganggap sikapnya itu cukup mengganggu.
Sejeong menunjukkan senyum kotaknya, seolah keusilan yang baru saja menimpa dirinya sama sekali tak masalah buatnya. Chungha jadi kesal sendiri melihatnya. Benar-benar gadis yang tabah!
-----
Langkah Sejeong perlahan menyusuri atap sekolah dengan membawa beberapa buku ditangannya. Setelah tadi beberapa kali diganggu oleh Taeyong dan teman-temannya, akhirnya Sejeong memilih pergi ke atap sekolah untuk melanjutkan belajarnya.
"Oh! Ada orang," Sejeong bergumam kecil, saat melihat seseorang nampak sedang tertidur di salah sudut atap sekolah.
Sejeong memberanikan diri untuk mendekat kearah orang itu setelah merasa sepertinya ia mengenalinya.
Kang Daniel!
Aku sedikit terkejut mendapati orang yang sedang tertidur itu adalah Daniel.
Tapi tunggu dulu! Apa ini.. wajahnya tidurnya terlihat begitu teduh. Beda sekali saat pria itu sedang bangun, terlihat acuh dan sedikit menyeramkan.
Dan.. dia tampan juga! Aish! Apa yg kau pikirkan, Kim Sejeong!
Mendadak sebuah ide terlintas dibenak Sejeong. Ia ingin melukis wajah Daniel, mumpung pria itu sedang tidur. Sejeong memang cukup mahir dalam melukis. Tidak terlalu sulit baginya hingga beberapa saat saja sketsa wajah Daniel sudah terukir di lembar bukunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Girl
Fanfiction[Daniel-Sejeong Fanfiction] "Aku hanya tau kalau aku mencintaimu. Jadi sebanyak apapun kau membuatku menangis, aku akan tetap mencintaimu, karna aku tidak tau caranya untuk berhenti." 15+