Chapter 12

800 143 1
                                    

   
"Aku akan membuatnya melupakanmu, Kim Jennie"

Perkatataan Sejeong itu tentu saja membuat Jennie murka.

"Tidak akan pernah! Kang Daniel itu milikku! Selamanya dia adalah milikkku!" Jennie berujar keras setelah itu mendorong Sejeong hingga tersudut ke tembok. Sementara di dalam toilet hanya ada mereka berdua karna Jennie sudah mengunci dirinya dan Sejeong di sana.

"Jika kau tidak mau menjauhinya, maka aku yang akan membuatnya menjauhimu. Selamat datang di permainan Kim Jennie," ucap Jennie tajam sebelum berlalu meninggalkan toilet.

Tubuh Sejeong langsung merosot. Sejeong memeluk lututnya yang terasa lemah. Napasnya pun sudah tidak beraturan. Dan sekarang ia sedang berusaha untuk tidak membiarkan air matanya jatuh. Ia benar-benar takut.. Kim Jennie itu, sebenarnya gadis seperti apa?

Daniel, apa yang harus kulakukan?

-----

Sejeong menumpukan kepalanya di meja. Mendadak kepalanya terasa berputar-putar. Mengingat ancaman Jennie tadi membuat  pikirannya kalut.

"Sejeong, kau  kenapa?" Chungha menghampiri Sejeong di mejanya.

Sejeong tidak menjawab. Gadis itu malah berusaha memejamkan matanya.

Melihat ada yang tidak beres dengan Sejeong, Chungha kemudian menempelkan punggung tangannya di kening Sejeong. Chungha nampak sedikit terkejut ketika merasakan tubuh Sejeong panas.

"Ya Kim Sejeong! Apa kau demam?"

"Mwo? Bagaimana bisa?"

"Aish, kenapa kau malah bertanya padaku," gemas Chungha melihat Sejeong kini sibuk mengecek keadaannya sendiri.

"Mau ku antar ke ruang kesehatan?"

Sejeong menggeleng lemah. Akh! Kenapa ia jadi tiba-tiba sakit begini? Apa karna ia terlalu lama berada di luar tadi malam? Aish benar, ia lupa kalau ia tidak bisa terlalu lama terkena udara malam.

"Tunggu sebentar. Akan kupanggilkan Daniel untuk mengantarmu pulang," ucap Chungha sebelum melesat keluar kelas.

Tadinya Sejeong ingin mencegah Chungha memanggilkan Daniel untuknya, tapi temannya itu sudah pergi begitu saja. Sejeong hanya tidak mau membuat Daniel khawatir, apa lagi jika tau sakitnya karna Daniel mengajaknya kencan tadi malam. Namja itu juga pasti akan merasa bersalah.

Sejeong menghela napasnya pelan lalu kembali menaruh kepalanya di meja. Kepalanya benar-benar terasa berat dan ia juga merasakan tubuhnya mulai berkeringat.

"Jadi benar sekarang kau berkencan dengan Daniel?" tanya sebuah suara, menghentikan niat Sejeong yang ingin menutup matanya.

Sejeong memandang orang itu kesal.

"Ne. Jadi jangan coba mengangguku, kalau tidak dia pasti akan menghajarmu"

Taeyong tersenyum mengejek, "Woah, bahkan sekarang kau berani padaku karna sudah berpacaran dengannya? Baiklah, kita lihat sampai kapan kau akan bertahan dengan si rumput liar itu!"

Sejeong tidak peduli. Ia memilih untuk kembali memejamkan matanya rapat-rapat.

Taeyong masih memandangi Sejeong kesal karena tidak memperdulikannya. Tapi kemudian pandangannya berubah jadi sedikit kasihan melihat tepian wajah Sejeong nampak berkeringat. Bahkan anak rambutnya juga terlihat basah oleh keringat. Ia tadi memang sempat mendengar pembicaraan Sejeong dan Chungha kalau gadis itu terkena demam.

Taeyong baru saja ingin bergerak mendekati Sejeong untuk mengecek keadaan gadis itu, sebelum menarik langkahnya kembali sambil berkomat-kamit dalam hati.

My Innocent GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang