Chapter 6

1K 138 2
                                    

"Ya! Jeon Wonwoo!" panggil Daniel setelah Sejeong sudah pergi menjauh.

Wonwoo menoleh pada Daniel. Namja itu terlihat menyeringai kecil melihat Daniel yang menghampirinya dengan raut tidak senang.

"Jangan pernah kau berani menyentuhnya!" ancam Daniel.

"Nugu? Kim Sejeong? Kau sangat tau kau tidak bisa melarangku untuk itu. Bukankah dia hanya menganggapmu teman?"

"Sebenarnya apa maumu mendekati Sejeong, Hah?" Daniel meninggikan suaranya.

"Wae? Apa itu mengganggumu? Kau cemburu?" Wonwoo tersenyum licik, "Jadi rupanya benar kau menyukai gadis itu."

"Kau hanya punya masalah denganku, jangan pernah kau bawa-bawa Sejeong dalam hal ini"

Lagi Wonwoo nampak menyeringai kecil.

"Tadinya aku mendekatinya hanya ingin bermain dengannya sebentar. Tak kusangka dia begitu polos. Begitukah seleramu sekarang, Kang Daniel?"

Tangan Daniel mengepal mendengar ucapan Wonwoo itu.

"Aku harus jujur denganmu, Niel. Aku begitu terkesan saat ia bilang kalau aku adalah temannya. Dan semakin mengenalnya, aku rasa aku mulai menyukainya. Anggap saja masalah kita sekarang adalah siapa yang lebih dulu bisa mendapatkan Sejeong," Wonwoo menaikkan sebelah alisnya, menantang Daniel.

"Berani kau menyentuhnya, aku tidak akan mengampunimu!" ancam Daniel lagi.

Segera Daniel melayangkan langkahnya pergi dari hadapan Wonwoo, sebelum ia kehilangan kendali dan menghajarnya.

-----

"Woah, jadi kalian benar sudah jadian?" tanya Sejeong senang pada Chungha dan Seongwu yang duduk di depannya.

Chungha dan Seongwu yang ditanyai langsung mengiyakan dengan tersenyum-senyum kecil.

"Pantas kalian selalu terlihat bersama. Tolong jaga temanku ya, Seungwu,"

"Ne. Tentu saja," Seongwu nampak tersenyum sumringah.

"Oh! Kang Daniel!" panggil Seongwu pada Daniel yang baru saja memasuki kantin sambil melambaikan tangannya.

Daniel melangkah menghampiri mereka bertiga dan duduk di samping Sejeong dengan membawa makan siangnya.

DEG!

Pandangan Sejeong dan Daniel bertemu. Daniel melempar senyumnya pada Sejeong tanpa kecanggungan sama sekali.

Mendadak Sejeong merasakan jantungnya kembali berdebar kencang. Gadis itu langsung kikuk. Wajah putihnya terlihat merona dengan sendok yang masih menyumpal di mulutnya.

Benar-benar terlihat menggemaskan menurut Daniel.

"Kalian sedang membicarakan apa?" tanya Daniel kemudian.

"Chungha baru saja mengenalkanku pada Sejeong," sahut Seongwu semangat.

"Dan kau mengenalkannya sebagai kekasihmu?" delik Daniel pada Chungha. Gadis itu mengangguk cepat sambil tersenyum sumringah.

"Aish..," Daniel mencibir.

"Bagaimana denganmu, Niel?" balas Seongwu.

"Ne. Kau belum berani juga mengungkapkan perasaanmu pada orang yang kau suka itu?" Chungha menimpali.

"Siapa bilang aku tidak berani. Aku hanya menunggu waktu yang tepat. Aku takut dia belum siap saja," ekor mata Daniel melirik pada Sejeong.

Sementara Sejeong berusaha acuh sambil terus memakan makan siangnya.

My Innocent GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang