Chapter 26

1.3K 126 22
                                    

5 Tahun Kemudian

Sejeong tersenyum cerah melihat sang mempelai laki-laki dengan gagahnya berjalan di altar. Ia tidak menyangka hari sakral itu tiba juga.

Wonwoo, sang mempelai laki-laki, juga tersenyum dengan lebarnya ke arahnya, seolah ia begitu bersyukur melihat Sejeong berdiri di sana.

Tidak ada yang tau takdirmu sebelum kau jalani sendiri. Kau tidak akan tau kau akan jatuh cinta dengan siapa, lalu menikah dengan siapa. Bukan begitu?

"Sejeong-ah!" Wonwoo melambai-lambai dengan cerianya pada Sejeong, membuat beberapa tamu menertawakannya.

Sejeong pun balas melambaikan tangannya dengan gestur mulutnya bergerak mengatakan, "Chukkaeyo"

Tak lama, sang mempelai wanita pun memasuki tempat pernikahan bersama ayahnya. Jung Yerin, benar-benar terlihat sangat cantik dengan gaun pengantinnya.

Perjodohan itu nyatanya benar-benar terlaksana, tapi tentu saja tanpa paksaan. Orang tua Wonwoo maupun Yerin membiarkan kedua anak mereka saling jatuh cinta, walaupun mereka harus menunggu bertahun-tahun dulu.

Setelah itu pesta pernikahan dilanjutkan malam harinya di hotel yang sama. Sejeong terlihat duduk sendirian di salah satu meja. Ia sendang memperhatikan seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik. Wanita itu mengingatkannya pada satu orang yang selalu dirindukannya selama ini. Dia adalah ibu Wonwoo, ibu Daniel.

Sebenarnya Sejeong sudah ingin pulang sejak tadi, tapi Wonwoo terus mencegatnya dengan mengatakan, "Wanita kesepian sepertimu butuh pesta"

Astaga! Apa dia terlihat seperti wanita kesepian?

Sejeong tersenyum samar. Mungkin benar. Di keramaian seperti saja ia merasa sepi, di dalam hatinya. Benar-benar sepi semenjak orang itu menghilang.

"Kau melamun lagi," tegur seseorang mengambil duduk di samping Sejeong.

Sejeong hanya tersenyum kecil.

"Aku pulang sekarang ya?"

Wonwoo langsung menggeleng, tidak mengizinkan.

"Biar kukenalkan kau pada ibuku dulu"

"N-ne?"

Wonwoo tertawa kecil, lalu mengusak pucuk kepala Sejeong.

"Aku tau kau pasti masih mengharapkannya. Coba saja kau tanyakan pada ibuku, mungkin dia bisa bisa memberitau satu info untukmu"

"Berhenti menggodaku, Wonwoo"

Keduanya tertawa sebentar, sebelum kembali saling diam. Wonwoo memperhatikan wanita yang ada dihadapannya itu dengan lekat. Begitu banyak perubahan di diri Sejeong sejak hari itu. Kim Sejeong si gadis polos yang selama ini di kenalnya sekarang sudah berubah menjadi wanita dewasa. Ia tidak lagi banyak bicara dan terlihat lebih sering melamun.

"Benar kan? Tidak seharusnya kau percaya pada si berandal itu. Lihat, dia mengingkari janjinya"

Sejeong terhenyak. Tiba-tiba ia teringat kata-kata Daniel waktu itu.

"Akan kuizinkan kau mencintai pria lain jika aku sampai mengingkarinya"

Sejeong tersenyum miris.

"Mungkin sudah saatnya kau melupakannya, Sejeong. Mulailah buka hatimu lagi untuk yang lain"

Sejeong menggeleng lemah, "Aku- tidak bisa, Wonwoo. Aku sudah mencobanya, tapi tetap saja tidak bisa"

"Hei, jangan menangis di pernikahanku," canda Wonwoo melihat mata Sejeong yang mulai berkaca-kaca.

Sejeong mengangkat wajahnya dan mencoba tersenyum lagi.

"Bagaimana dengan Kim Doyoung teman satu fakultasmu itu? Bukankah kau bilang dia pernah menyatakan cinta padamu? Kau terima saja dia"

"Tidak semudah itu, bodoh. Aku tidak mau terkesan mempermainkan perasaannya saja"

"Kalau begitu mulai saja. Kau tidak akan bisa mengusir seseorang dalam hatimu jika kau tidak mencoba memasukkan yang lain ke dalamnya"

Sejeong terdiam sebentar.

"Aku pernah membaca kata-kata itu di buku," celetuk Wonwoo kemudian.

Sejeong pun tertawa pelan.

Sejeong dan Wonwoo memang menjalin persahabatan setelah Daniel pergi. Diam-diam Daniel meminta Wonwoo untuk menjaga Sejeong. Entah setan apa yang merasuki Daniel, ia percaya saja pada saudara tirinya itu.

"Ah, Kim Sejeong. Bukankah kau tadi mau pulang? Akan kupintakan seseorang untuk mengantarmu"

Wonwoo kemudian melambai pada seseorang yang sebenarnya bisa dilihatnya dari tadi orang itu terus melihat ke arah mejanya dan Sejeong.

"Kim Doyoung!"

Sejeong langsung menoleh pada orang yang di panggil oleh Wonwoo itu.

Pria bernama Doyoung itu pun langsung menghampiri mereka.

"Bisa kau antarkan Sejeong pulang?"

"Tentu saja," angguk Doyoung cepat.

Wonwoo menggerak-gerakkan alisnya menggoda Sejeong. Gadis itu berdecak gemas, sebelum di langkahkannya juga kakinya pulang bersama Doyoung.

*

Sejeong terlihat melamun lagi saat di perjalanan pulang. Gadis itu melempar pandangannya keluar jendela mobil, sementara di sebelahnya Doyoung sedang fokus menyetir sambil sesekali melirik pada Sejeong.

Sejak berpisah hari itu, Sejeong dan Daniel benar-benar tidak pernah bertemu lagi. Walaupun mereka masih saling menghubungi, namun hanya bertahan 1 tahun setelahnya. Setelah mereka sama-sama lulus sekolah, Daniel benar-benar seperti menghilang, tak ada kabarnya lagi.

Haruskah ia berhenti menunggu? Bukankah empat tahun waktu yang lebih dari cukup? Ia mencintai Daniel, bahkan hingga detik ini. Tapi hidupnya harus terus berlanjut. Benar. Ia harus belajar melupakannya..

"Jadi benar aku sama sekali tidak punya kesempatan?" tanya Doyoung memecahkan kebisuan diantara mereka.

Sejeong langsung menoleh. Wajah Doyoung terlihat tenang namun penuh kesungguhan. Ia bisa melihat namja itu begitu tulus.

Sejeong masih terdiam. Ia berpikir lagi.

"Doyoung-ah, aku ingin mencobanya"

Doyoung spontan menghentikan mobilnya, lalu duduk miring menghadap Sejeong.

"Sungguh?"

"Hm. Tapi aku butuh waktu"

Doyoung tersenyum dan meraih tangan Sejeong untuk diremasnya lembut, "Tentu saja. Aku pasti bisa membuatmu melupakannya"

end








Yang mau hujat yoyoy waktu dan tempat dipersilahkan 😅😂












eits, ada sequelnya dung

kapal aing mana boleh karam wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

kapal aing mana boleh karam wkwk











makasih banyak buat yang udah ngikutin MIG dari awal, makasih juga buat vote dan komennya 😙

kalian yang terbaik pokoknya huhu

sampai jumpa di sequel MIG.
nanti mampir yaa

thank youuu ❤

My Innocent GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang