Chapter 5

1.1K 161 2
                                    

Chungha dan Jennie kini saling berhadapan sambil bersandar pada dinding koridor. Jujur saja Chungha sedikit takut berhadapan dengan gadis itu.

"Apa hubungan Daniel dengan gadis bernama Kim Sejeong itu?" tanya Jennie langsung.

Chungha menghela nafasnya. Tidak terlalu mengejutkan baginya jika Jennie sudah mengetahui tentang Sejeong. Justru sekarang ia sedikit takut Sejeong akan ada dalam masalah karena Jennie pasti sudah menganggap Sejeong sebagai daftar penganggu hidupnya.

"Molla," jawab Chungha singkat.

"Wae? Kau mencoba melindunginya? Apa dia benar-benar temanmu?"

Chungha yang dari tadi berusaha melihat apa saja selain mata Jennie kini menatap Jennie kesal.

"Jangan ganggu dia," tegas Chungha.

"Tidak akan, selama dia tidak menjadi pengangguku dengan Daniel"

"Kau terlihat menyedihkan, Jennie Kim. Bukankah hubunganmu dengan Daniel sudah lama berakhir?"

"Tapi aku masih menginginkannya"

"Untuk apa? Agar kau bisa menyakitinya lagi? Kau lupa, kau yang sudah menghianatinya. Jangan salahkan Daniel jika ia tidak ingin kembali padamu lagi"

Jennie terlihat membuang pandangannya. Chungha yakin gadis itu sadar akan kesalahan yang pernah dilakukannya pada Daniel.

"Aku yakin aku pasti bisa membuatnya kembali kepadaku"

"Ya Kim Jennie! Haruskah kau bersikap seperti ini? Kau begitu egois. Jangan usik kehidupan Daniel lagi. Biarkan dia menemukan kebahagiaannya yang baru"

"Kebahagiaan Daniel yang baru?
Maksudmu gadis bernama Kim Sejeong itu?"

"Jujur saja, aku senang Daniel mengenalnya. Dan sepertinya Daniel juga menyukainya. Lepaskan Daniel, Jenn!"

"Tidak akan! Aku pasti akan mendapatkan Daniel kembali," Jennie menatap Chungha tajam seolah menunjukkan pada Chungha bahwa tidak mustahil untuknya untuk membuat Daniel kembali menjadi miliknya.

"Jika kau peduli pada gadis itu, jangan coba halangi aku untuk mendapatkan Daniel-ku lagi!" ucap Jennie dengan nada mengancam, sebelum akhirnya berlalu dari hadapan Chungha.

Mendadak Chungha merasa gadis itu sangat mengerikan. Jennie seperti monster berwajah malaikat yang bisa kapan saja meremukkan jantung seseorang.

Chungha menghempaskan napasnya yang terasa berat. Ucapan terakhir Jennie tadi membuat dadanya sesak. Chungha benar-benar khawatir pada Sejeong sekarang. Gadis itu bahkan tidak tau masalah apa yang akan dihadapinya setelah ini.

"Ada apa, Chungha?" Seongwu menghampiri Chungha dengan raut sedikit khawatir.

"Seongwu, aku benci konflik," Chungha memasang wajah lemas.

"Kau tidak apa-apa?" Seongwu mengelus wajah Chungha, memastikan kalau gadis itu baik-baik saja. Dan setidaknya itu membuat Chungha sedikit lebih tenang.

------

Chungha menaruh kepalanya dimeja dan wajahnya mengarah pada Sejeong yang duduk di sebelahnya. Chungha memperhatikan Sejeong untuk beberapa saat. Sungguh menurutnya Sejeong adalah gadis yang sangat manis, bahkan sikapnya kadang terlampau polos seperti anak kecil. Chungha tidak mengerti gadis yang teramat baik seperti Sejeong bisa saja celaka hanya karna obsesi cinta seorang Kim Jennie.

"Ya Chungha!" seru Sejeong yang spontan saja mengagetkan Chungha.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Sejeong.

My Innocent GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang