Sejeong benar-benar kehilangan kesadarannya setelah kejadian itu. Tubuhnya lemas tidak berdaya karena terlalu ketakutan dengan hal yang menimpanya. Beruntung seseorang datang tepat waktu untuk menyelamatkannya.
Sekarang Sejeong berada di sebuah rumah sakit. Orang itu membawa Sejeong ke sana karna tidak tega melihat tubuh lemah Sejeong. Dan juga kejadian tadi pasti membuat gadis itu trauma.
Orang itu mengacak rambutnya frustasi menunggu Sejeong yang tak kunjung bangun. Ia juga tidak mengerti kenapa ia harus peduli dan merepotkan diri menjadi pahlawan yang tiba-tiba datang menyelamatkan gadis itu.
Ia melihat wajah Sejeong yang masih terjaga. Benar, pasti hanya sebuah rasa kasihan.
Perhatiannya tiba-tiba beralih pada ponsel Sejeong yang kembali mengeluarkan nada panggilan. Sejak tadi ponsel Sejeong terus berdering tapi ia tidak peduli.
Merepotkan.
Merepotkan.
Merepotkan.Orang itu akhirnya mengambil ponsel Sejeong dari dalam tas gadis itu. Jika tadi yang dilihatnya adalah panggilan dari ibu Sejeong, kali ini ia melihat nama kontak 'Namja Chingu' tertera dilayar ponsel Sejeong.
Orang itu tersenyum sinis lalu dengan segera menggulir tombol hijau.
"Kim Sejeong, kau sudah pulang?" terdengar suara Daniel di sebrang sana.
"Belum, bodoh"
"Kau?" nada Daniel langsung berubah emosi, "Bagaimana ponsel Sejeong ada padamu? Dimana Sejeong sekarang!?"
"Hey, dengar, aku baru saja menyelamatkan pacarmu. Berterima kasihlah padaku. Apa kau tidak pernah diajarkan itu oleh ayahmu?"
"Diam kau, brengsek! Kutanya di mana Sejeong sekarang!?"
"Dong-ah Hospital"
Tut!
Daniel langsung saja mematikan sambungan telponnya dan tentu saja langsung bergegas ke sana.
Orang itu nampak mengumpat menatapi layar ponsel Sejeong.
"Dasar rumput liar!"
*
Tak lama Daniel tiba di Dong-ah Hospital dengan napas ngos-ngosan. Ia bahkan tidak punya waktu hanya sekedar untuk mengatur napas panjang. Rasa khawatirnya pada Sejeong benar-benar membuatnya kalut.
"Rumput liar!" Panggil seseorang yang sejak tadi menunggu Daniel di lobi rumah sakit.
Daniel menoleh. Hanya satu orang yang memanggilnya dengan sebutan itu.
Lee Taeyong!
Daniel mengambil langkah lebar menghampiri Taeyong dan seketika saja tangan kekar Daniel sudah berada di kerah Taeyong.
"Di mana Sejeong? Bagaimana dia bisa ada di sini?" Daniel menanyai Taeyong dengan tak sabaran.
Taeyong menghempaskan tangan Daniel yang berada di kerah bajunya dengan kesal.
"Sudah kubilang aku baru saja menyelamatkan pacarmu"
"Apa yang terjadi padanya?" kali ini Daniel memandangi Taeyong serius.
"Kenapa kau tidak tanyakan saja pada mantan pacarmu?" sahut Taeyong santai, setelah itu berlalu dari sana dengan wajah tidak peduli.
Tangan Daniel terkepal kuat.
Kim Jennie!
Kim Jennie!
KIM JENNIE!Daniel hampir berteriak karna rasa emosinya.
Setelah itu Daniel segera berlari mencari bangsal Sejeong. Sejeong-nya lebih penting saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Girl
Fanfiction[Daniel-Sejeong Fanfiction] "Aku hanya tau kalau aku mencintaimu. Jadi sebanyak apapun kau membuatku menangis, aku akan tetap mencintaimu, karna aku tidak tau caranya untuk berhenti." 15+