"Niel, mungkin sebaiknya kita putus saja"
Dan seketika Daniel merasa ada bongkahan es yang menimpa tubuhnya. Daniel membeku dan pelukannya pun langsung terlepas.
Namja itu kembali menggeleng keras.
"Aniya. Kumohon jangan katakan itu, Kim Sejeong"
"Kau selalu menyembunyikan semuanya dariku, Niel. Apa aku memang tidak punya hak untuk mengetahuinya? Aku benci ketika kau mencoba tidak jujur padaku"
"Baiklah, maafkan aku, kumohon maafkan aku. Jangan katakan kau ingin putus. Aku tidak akan pernah melepaskanmu, Sejeong," Daniel memandangi sepasang manik Sejeong lekat.
"Hubungan itu bukan hanya tentang mencintai tapi juga kejujuran, Niel. Coba tanya hatimu lagi, apa kamu bisa untuk berhenti berbohong padaku?"
Daniel mengangguk cepat lalu meraih jemari Sejeong dan menggenggamnya erat.
"Aku berjanji padamu. Jadi kumohon tetaplah bersamaku"
Sejeong menggeleng lemah, "Kau sudah pernah berjanji, Niel, tapi kau mengingkarinya"
Daniel terdiam. Beberapa kali namja itu terlihat menghela napasnya. Ia kemudian kembali melihat Sejeong lekat. Disapunya bekas jejak air mata yang membasahi pipi gadisnya itu.
"Baiklah, aku akan melepaskanmu.."
"Hanya jika kau katakan kau sudah tidak mencintaiku lagi," lanjut Daniel.
"Sekarang lihat aku dan katakan kalau kau tidak mencintaiku lagi, Sejeong"
Daniel merasakan tangan Sejeong yang berada di genggamannya bergetar. Gadisnya itu kembali menunduk dan Daniel bisa menebak Sejeong pasti menangis lagi.
"Lihat aku, Kim Sejeong," Daniel mengangkat wajah Sejeong dengan satu tangannnya.
"Bisa kau katakan padaku?"
Sejeong menggeleng sambil menangis.
"Aku mencintai Kang Daniel," ucapnya disela tangisnya.
"Kalau begitu jangan lakukan jika itu membuatmu terluka. Aku pun juga terluka. Jadi kumohon tetaplah bersamaku, Sejeong. Jangan pernah berpikir untuk meninggalkanku," Daniel menarik Sejeong lagi ke pelukannya.
"Aku mencintaimu. Aku jauh lebih takut kehilanganmu. Aku menyembunyikannya hanya karna tidak ingin kau khawatir. Tolong mengertilah"
Sejeong mengangguk dalam pelukan Daniel. Kali ini ia balas memeluk erat tubuh namja chingunya itu.
"Jangan pernah menyembunyikan apapun lagi dariku, Niel. Itu jauh lebih membuatku khawatir"
"Iya, sayang," Daniel mengecup kening Sejeong lamat.
*
Daniel melihat pada tautan tangannya dan Sejeong lalu beralih melihat gadisnya itu sambil tersenyum tipis. Mereka sedang berjalan menuju rumah Sejeong karna Daniel ingin mengantarkan gadis itu pulang.
Daniel tiba-tiba berhenti dan memeluk Sejeong erat.
"Terima kasih sudah memberiku kesempatan," ucapnya sambil menenggelamkan wajahnya di ceruk leher Sejeong.
Sejeong diam-diam tersenyum.
"Hm"
Mendengar jawaban singkat dari sang kekasih, Daniel langsung menarik wajahnya demi melihat wajah gadisnya itu dan bersiap mengeluarkan suara protesnya.
"Tidak ada perubahan pikiran, Kim Sejeong. Sampai matipun aku tidak akan pernah melepaskanmu"
Sejeong kali ini tertawa pelan.
![](https://img.wattpad.com/cover/163456102-288-k531475.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Innocent Girl
Fanfiction[Daniel-Sejeong Fanfiction] "Aku hanya tau kalau aku mencintaimu. Jadi sebanyak apapun kau membuatku menangis, aku akan tetap mencintaimu, karna aku tidak tau caranya untuk berhenti." 15+